Mashudi, - (2004) Pengaruh Pembinaan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Industri Kayu Lapis Di Kuala Dua Pontianak Kalimantan Barat. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Untuk memproduksi barang pernsahaan memerlukan faktor- faktor produksi yaitu (1) faktor produksi alam, (2) faktor produksi tenaga kerja, (3) faktor produksi modal, (4) faktor produksi pengusaha dan skill. Dalam rangka menghasilkan barang yang berdaya saing tinggi perlu meningkatkan kemampuan tenaga kerja dan untuk itu tidak terlepas dari masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan, dan perlindungan terhadap karyawan. Pembinaan yang dilakukan oleh perusahaan dijabrikan melalui pendidikan dan latihan untuk meningkatkan kemampuan kerja, sosialisasi kompensasi untuk meningkatkan kepuasan kerja, pengambilan keputusan untuk meningkatkan gairah kerja, koperasi karyawan untuk mewningkatkan ketenangan kerja dan kemampuan, kepuasan, gairah dan ketenangan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pendidikan dan latihan terhadap kemampuan kerja, sosialisasi kompensasi terhadap kepuasan kerja, pengambilan keputusan terhadap gairah kerja, koperasi karyawan terhadap ketenangan kerja, dan kemampuan kerja, kepuasan kerja, gairah kerja dan ketemangan kerja terhadap kinerja karyawan Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan hubungan kausal antar variabel penelitian yang dikemas dalam analisis jalur {path analysis).. Penelitian dilakukan pada perusahaan di Kuala Dua Pontianak dengan besar ukuran sampel 200 karyawan dari dua perusahaan kayu lapis. Sampel diambil dengan menggunakan stratified random sampling. Data penelitian diambil melalui kuesioner. Pemyataan yang dikembangkan melalui instrumen (item) program SPSS Jor Wowd Secara umum temuan penelitian hasil analisis deskriptif dari sembilan variabel, menunjukkan bahwa sebagaian besar karyawan berada pada dedudukan Criteria tinggi, berarti sebagian besar karyawan mempunyai dampak positif dari kegiatan pembinaan yang dilakukan. Secara umum temuan penelitian dari 5 buali hipotesis yang dikemukakan menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan yang dibuktikan oleh nilai p5g = 0,235, p6h = 0,427, p7k = 0,798, p8m = 0,984 dan pye = 0,512, dan diperkuat pada blok pertama menghasilkan R 2 = 0,789, pada blok kedua menghaislkan R 2 = 0,818, blok ke tiga menghasilkan R 2 = 0,363, blok ke empat menghasilkan R 2 = 0,03 dan blok ke lima menghasilkan R 2 = 0,738 dengan jumlah sampel = 200 dan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05, Sedangkan besamya sumbangan efektif masing-masing variabel bebas dari hasil besamya 73,80% terdiri dari X3= 0,0010, Xs = 0,0020, X7 = 0, 7336, Xg = 0,0010. Dengan demildan masih ada variabel lain yang mempengaruhi atau menjelaskan kinerja karyawan Temuan ini menunjukkan bahwa Terdapat iv hubungan yang signifikan antara kemampuan keija, kepuasan keija, gairah keija dan ketenangan keija dengan kineija karyawan adalah dapat diterima. Terauan ini mengimplikasikan bahwa adanya konsistensi dimana semakin meningkat kemampuan kerja., kepuasan kerja, gairah kerja dan ketenangan kerja berpengaruh kepada peningkatan kinerja karyawan. Hal ini disebabkan adanya interaksi antai-a kemampuan kerja., kepuasan keija, gairah keija dan ketenangan keija terhadap peningkatan kinerja karyawan. Kemampuan kerja, kepuasan kerja, semangat kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan semakin bervariasi akibat adanya perabahan yang teijadi pada lingkungan bisnis serta berbagai pola kebijakan perusahaan. Berbagai perubahan tersebut antara lain adalah orientasi kerja yang bersifat rasional, adanya pengembangan spesialisasi keija dan profesionalitas yang kompetitif. Perusahaan yang mengembangkan pembinaan khususnya untuk meningkatkan kemampuan keija, kepuasan kerja, semangat kerja atau gairah kerja dan ketenangan kerja dalam usaha peningkatan kinerja karyawan, maka pembinaan karyawna senantiasa berorientasi pada kepatuhan dengan pola menyerahkan karir serta nasib kepada kebijakan perusahaan diimbangi dengan peningkatan prekuensi kegiatan program pembinaan tersebut Jika program pembinaan prekuensinya menurun, maka usaha dan upaya peningkatan kemampuan kerja, kepuasan kerja, semangat kerja atau gairah kerja dan ketenangan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan juga menurun. Oleh sebab itu usaha dan upaya pembinaan karyawan melalui pendidikan dan latihan untuk meningkatkan kemampuan kerja, sosialisasi kompensasi meningkatkan kepuasan keija, pengambilan keputusau meningkatkan gairah kerja dan koperasi karyawan meningkatkan ketenangan keija Temuan ini mengimplikasikan bahwa di dalam perusaliaan yang padal karya atau memiliki tenaga kerja yang cukup banyak penisaliaan dapat memberdayakan karyawan karena adanya program pembinaan karyawan. Dari hasil penelitian dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai faktor pembelajaran melalui pembinaan karyawan menggunakan pendekatan pendidikan dan latihan dapat meningkatkan kemampuan kaiyawan, sosialisasi kompensasi dapat meningkatkan kepuasan kerja, pengambilan keputusan dapat meningkatkan gairah kerja dan koperasi kaiyawan dapat meningkatkan ketenangan kerja yang memiliki implikasi dan surabangan terhadap lingkup pekeijaaan (leverage skill ) dan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekeijaaan. Selanjutnya implikasi dan sumbangan terhadap lingkup disiplin ilmu pendidikan khususnya pada program studi pendidikan ekonomi dan prekuensi program pembinaan karyawan yang terkait dengan pekeijaaan (training level) dalam meningkatkan kualitas kineija karyawan menyelesaikan pekerjaannya. Saran dan rekomendasi yang dapat diberikan adalah masih banyak model penjelasan tentang pembinaan karyawan melalui pendidikan dan latihan untuk meningkatkan kemampuan, sosialisasi kompensasi untuk meningkatkan kepuasan kerja, pengambilan keputusan untuk meningkatkan gairah keija dan koperasi karyawan untuk meningkatkan ketenangan keija dan serta kemampuan, gairah dan ketenangan keija dalam meningkatkan kineija, maka dapat melakukan usahausaha lebih menggali variabel baru yang digjunakan dalam model yang sudah ada, seperti variabel dimensi budaya, umur, jenis kelamin, latar belakang pendidikan formal, latar belakang ekonomi, dan lain-lain yang masih belum diketahui.
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Identification Number: | - |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 31 Jul 2024 03:12 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 03:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/225997 |
Text
M A S H U D I.pdf Download (55MB) |
Actions (login required)
View Item |