Campur Kode Bahasa Gaul Pada Akun Tiktok @Duh.Andaza

Afriansyah, Teddy and Dr. Dany Ardhian, S.Pd., M.Hum., (2024) Campur Kode Bahasa Gaul Pada Akun Tiktok @Duh.Andaza. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Fenomena campur kode di platform TikTok mampu menarik perhatian karena mencerminkan dinamika linguistik yang berkembang di kalangan masyarakat sehingga adanya batasan-batasan bahasa menjadi lebih fleksibel. Dengan munculnya bahasa gaul yang diciptakan oleh Andaza menjadi inovasi yang menarik untuk diidentifikasi dari segi campur kode. Maka dari itu, tujuan penelitian ini yaitu 1) Menjelaskan dan menganalisis bentuk lingual yang menjadi campur kode bahasa gaul di akun TikTok @duh.andaza, 2) Menjelaskan dan menganalisis fungsi komunikasi melalui campur kode bahasa gaul pada akun TikTok @duh.andaza, dan 3) Menjelaskan dan menganalisis aspek sosial komunikan melalui campur kode bahasa gaul pada akun TikTok @duh.andaza. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan sumber data berasal dari akun TikTok @duh.andaza berupa frasa, klausa, dan kalimat yang mengandung bahasa gaul pada beberapa videonya. Data tersebut diperoleh dan diolah dengan melakukan observasi, teknik simak, dan teknik catat. Hasil penelitian didapat bahwa 1) terdapat 32 data bentuk campur kode pada bahasa gaul di akun TikTok Andaza yang terbagi berdasarkan klasifikasi campur kode menurut Jendra, yaitu campur kode ke dalam dengan pola ragam Bahasa Indonesia – Bahasa Jawa dan Bahasa Betawi Luar terdiri dari 16 data, pola ragam Bahasa Indonesia – Bahasa Walikan dan Bahasa Betawi Luar terdiri dari 6 data, pola ragam Bahasa Indonesia - Bahasa Madura dan Bahasa Betawi Luar terdiri dari 2 data. Pada campur kode ke luar dengan pola ragam Bahasa Jawa – Bahasa Betawi Luar, Bahasa Betawi Dalam, dan Bahasa Inggris terdiri dari 3 data. Sedangkan pada campur kode campuran dengan pola ragam Bahasa Indonesia – Bahasa Jawa, Bahasa Betawi Luar, dan Bahasa Inggris terdiri dari 5 data. 2) terdapat fungsi canpur kode menurut Peter Auer, yaitu Participant-Related Code-Switching dengan klasifikasi terdiri dari a) menghindari bentuk kasar sebanyak 7 data, b) menunjukkan identitas sosial sebanyak 11 data, c) mengganti keterbatasan kosakata sebanyak 7 data. Kemudian klasifikasi kedua yaitu Discourse-Related Code-Switching dengan klasifikasi terdiri dari a) mempertegas pernyataan sebanyak 1 data, b) mengutip pembicaraan orang lain sebanyak 1 data, c) mengubah situasi pembicaraan sebanyak 5 data. 3) terdapat aspek sosial melalui campur kode menurut Blom dan Gumperz, yaitu Situational Switching dengan klasifikasi terdiri dari a) etnisitas sebanyak 8 data dan b) pekerjaan sebanyak 5 data. Kemudian, klasifikasi kedua yaitu Metaphorical Switching dengan klasifikasi terdiri dari a) edukasi sebanyak 5 data dan b) hiburan sebanyak 14 data. Dengan munculnya ragam bahasa gaul melalui campur kode, tentunya menjadi sebuah peluang bagi Andaza untuk selalu melakukan perkembangan untuk menciptakan kosakata dari bahasa gaul. Selain itu, melalui ragam fungsi yang ditemukan, tentunya menjadi sebuah tantangan untuk vii memahami perasaan seseorang dari segi psikologis yang dimiliki. Dengan mengaitkan pada aspek sosial, munculnya campur kode pada bahasa gaul menjadi pedoman untuk memahami kondisi sosial lingkungan maupun mitra tutur dalam melakukan komunikasi dengan melibatkan asumsi-asumsi yang bisa terjadi dan muncul tanpa disadari.

English Abstract

The phenomenon of code mixing on the TikTok platform is able to attract attention because it reflects the linguistic dynamics that develop in society so that language boundaries become more flexible. With the emergence of slang created by Andaza, it is an interesting innovation to be identified in terms of code mixing. Therefore, the objectives of this research are 1) Explain and analyze the lingual forms that become slang code mix in the TikTok @duh.andaza account, 2) Explain and analyze the function of communication through slang code mix on the TikTok @duh.andaza account, and 3) Explain and analyze the social aspects of communicants through slang code mix on the TikTok @duh.andaza account. The research method used is descriptive qualitative with data sources coming from the TikTok @duh.andaza account in the form of phrases, clauses, and sentences containing slang in some of its videos. The data is obtained and processed by making observations, listening techniques, and note-taking techniques. The results showed that 1) there are 32 data on the form of code mix in Jawakarta speech on the TikTok Andaza account which is divided based on the classification of code mix according to Suadi, namely inward code mix with the variety pattern of Indonesian - Javanese and Outer Betawi consist of 16 data, the variety pattern of Indonesian - Walikan language and Outer Betawi language consists of 6 data, the variety pattern of Indonesian - Madurese and Outer Betawi language consists of 2 data. In the outward code mix with the Javanese - Outer Betawi language, Inner Betawi language, and English variety pattern consists of 3 data. Meanwhile, the mixed code mix with the variety pattern of Indonesian - Javanese, Outer Betawi language, and English consists of 5 data. 2) there is a function of code-switching according to Peter Auer, namely Participant-Related Code-Switching with the classification consist of a) avoiding rough forms consist of 7 data, b) showing social identity consist of 11 data, c) replacing vocabulary limitations consist of 7 data. Then the second classification is Discourse-Related Code-Switching with the classification consist of a) emphasizing statements consist of 1 data, b) quoting other people's talks consist of 1 data, c) changing the situation of the conversation consist of 5 data. 3) there are social aspects through code mixing according to Blom and Gumperz, namely Situational Switching with a classification consist of a) ethnicity consist of 8 data adn b) work consist of 5 data. Then, the second classification is Metaphorical Switching with a classification consisting of a) education consist of 5 data and b) entertainment consist of 14 data. With the emergence of a variety of slang through code mixing, it is certainly an opportunity for Andaza to always make developments to create vocabulary from slang. In addition, through the variety of functions found, it is certainly a challenge to understand a person's feelings from a psychological perspective. By linking to social aspects, the emergence of code mixing in slang becomes a guideline for understanding the social conditions of the environment and speech partners in communication by involving assumptions that can occur and appear without realizing it.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052412
Uncontrolled Keywords: Bahasa Gaul, campur kode, TikTok-Slang, code mix, TikTok
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 02 Oct 2024 03:10
Last Modified: 02 Oct 2024 03:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/225774
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
TEDDY AFRIANSYAH.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Actions (login required)

View Item View Item