Ivan, Michael and Wishnu Mahendra Wiswayana, S.IP, M.Si. (2024) Balancing Amerika Serikat Terhadap Agresivitas Tiongkok di Konflik Laut China Selatan Tahun 2020-2021. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Meningkatnya aktivitas militer Tiongkok pada Laut China Selatan secara drastis pada tahun 2020 menimbulkan berbagai respon dari beberapa negara. Salah satunya adalah menimbulkan respon keras dari Amerika Serikat yang merupakan rival dari Tiongkok. Tindakan agresif Tiongkok dalam konteks dan kajian Balancing yang dikemukakan oleh Walt, maka agresivitas Tiongkok di Laut China Selatan dikategorikan sebagai variabel independen. Sedangkan respon Amerika Serikat sebagai variabel dependen dimana Balancing Amerika Serikat digunakan untuk menjelaskan kebijakan dan respon Amerika Serikat dalam menghadapi kegiatan Tiongkok di Laut China Selatan. Penelitian ini mengkaji lebih dalam mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat sebagai upaya mengurangi pengaruh dan tindakan agresif Tiongkok di konflik Laut China Selatan. Dimana teori yang digunakan berdasarkan dari paradigma realis. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif, dan juga melalui wawancara. Subjek wawancara pada penelitian ini adalah Diplomat Amerika Serikat yang bertugas di Kedutaan Besar AS di Jakarta. Berdasarkan dari data wawancara dan analisis peneliti, dapat dikatakan bahwa respon Amerika Serikat terhadap agresivitas Tiongkok di Laut China Selatan adalah dengan melakukan penyeimbangan dengan cara meningkatkan dana militer, kegiatan dan patroli militer, serta melibatkan negara-negara Asia Tenggara dan Indo�Pasifik untuk dapat menekan kekuatan Tiongkok dan juga klaim historis sembilan garis putus-putus.
English Abstract
The drastic increase in China's military activities in the South China Sea in 2020 has prompted various responses from several countries. One of the responsesis from the United States, which is a long-standing China's rival. China's aggressive actions in the context and the concept of Balancing that proposed by Walt, China's aggressiveness in the South China Sea is categorized as an independent variable. Meanwhile, the United States' response is included as the dependent variable where United States Balancing act is used to analyze US policies and its responses for the increasing China's activities in the South China Sea. This research examines in more depth and focus on actions that taken by the United States in an effort to reduce China's influence and aggressive actions in the South China Sea conflict. This thesis is based on the realist paradigm. The research is using descriptive qualitative methodology, and also through interviews. The interview subjects in this research are United States diplomats who served at the US Embassy in Jakarta. Based on interview data and research analysis, United States' response to China's aggressiveness in the South China Sea is an act of balancing that conducted through increasing military funding, military activities and patrols, as well as involving Southeast Asia and Indo�Pacific countries to participate in suppressing China's power in South China Sea and also its historical claim of the nine-dash line.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052411 |
Uncontrolled Keywords: | Balancing, Kebijakan, Laut China Selatan, Rivalitas, Respon |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 12 Sep 2024 08:07 |
Last Modified: | 12 Sep 2024 08:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/225650 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Michael Ivan.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |