Pemanfaatan Tailing Pertambangan Emas PT. Agincourt Resources sebagai Substitusi Bahan Baku Pembuatan Batako dengan Mekanisme Stabilisasi/Solidifikasi

Weys, Edel and Fajri Anugroho, STP., M.Agr., Ph.D and Putri Setiani, ST. MES, Ph.D (2024) Pemanfaatan Tailing Pertambangan Emas PT. Agincourt Resources sebagai Substitusi Bahan Baku Pembuatan Batako dengan Mekanisme Stabilisasi/Solidifikasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tailing merupakan limbah yang dihasilkan dari aktivitas pertambangan. Tailing pertambangan emas mengandung logam berat sehingga diklasifikasikan sebagai limbah B3 berdasarkan Permen LHK No.6 Tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi binder dan mortar terbaik melalui hasil uji kuat tekan optimal dan penggunan semen minimal dengan dimensi 5 cm x 5 cm x 5 cm dan diakhiri dengan membandingkan batako berdimensi 40 cm x 20 cm x 10 cm komposisi terpilih melalui pengujian kuat tekan, penyerapan air dan konsentrasi zat pencemar. Pemanfaatan tailing menjadi batako dilakukan dengan mekanisme stabilisasi/solidifikasi melalui 3 (tiga) tahapan. Tahap I adalah pembuatan benda uji dengan ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm yang terbuat dari campuran semen dengan tanah tras dan semen dengan subsoil. Tahap II adalah pembuatan benda uji berupa mortar yang terbuat dari campuran binder dan tailing dengan 3 (tiga) variasi jenis benda uji, yaitu benda uji semen, tanah tras dan tailing (STTG); semen, subsoil dan tailing (SSTG); dan semen dengan tailing (STG). Tahapan terakhir adalah pembuatan batako dengan dimensi 40 cm x 20 cm x10 cm. Penelitian tahap I dengan dimensi matriks binder 5 cm x 5 cm x 5 cm memiliki nilai kuat tekan optimum sebesar 114,7 kg/cm2 dan 109,3 kg/cm2 pada komposisi 7:3 untuk campuran semen : tanah tras dan campuran semen : subsoil. Penelitian tahap II dengan dimensi matriks mortar 5 cm x 5 cm x 5 cm memiliki nilai kuat tekan optimum sebesar 77,4 kg/cm2 dan 83,88 kg/cm2 pada komposisi 7:3 untuk campuran semen+subsoil:tailing dan semen+tras: tailing. Sedangkan kuat tekan optimal matriks mortar campuran semen : tailing terdapat pada komposisi 5:5 sebesar 129,4 kg/cm2. Penelitian tahap III berupa batako berdimensi 40 cm x 20 cm x 10 cm telah memenuhi baku mutu konsentrasi zat pencemar untuk parameter anorganik dan logam berat sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.6 Tahun 2021 dan juga telah memenuhi mutu I untuk campuran semen : tailing pada komposisi 5:5 dengan kuat tekan sebesar 102,33 kg/cm2 dan penyerapan air sebesar 17,36% serta mutu III untuk campuran semen+subsoil : tailing pada komposisi 7:3 dengan kuat tekan sebesar 68,32 kg/cm2 dan penyerapan air sebesar 15,75%.

English Abstract

Tailings are waste produced from mining activities. Gold mining tailings contain heavy metals so they are classified as B3 waste based on Minister of Environment and Forestry Regulation No. 6 of 2021. This research aims to determine the best binder and mortar composition through optimal compressive strength test results and the use of minimum cement with dimensions of 5 cm x 5 cm x 5 cm and ended by comparing the selected composition of bricks with dimensions of 40 cm x 20 cm x 10 cm through tests of compressive strength, water absorption and concentration of contaminants. Tailings are utilized into bricks using a stabilization/solidification mechanism through 3 (three) stages. Stage I is making test objects with dimensions of 5 cm x 5 cm x 5 cm made from a mixture of cement with tras soil and cement with subsoil. Stage II is the manufacture of test objects in the form of mortar made from a mixture of binder and tailings with 3 (three) variations of test object types, namely cement, tras soil, and tailings (STTG) test objects; cement, subsoil, and tailings (SSTG); and cement with tailings (STG). The final stage is making bricks with dimensions of 40 cm x 20 cm x 10 cm. Phase I research with binder matrix dimensions of 5 cm x 5 cm x 5 cm had optimum compressive strength values of 114.7 kg/cm2 and 109.3 kg/cm2 at a composition of 7:3 for a mixture of cement: tras soil and cement mixture: subsoil. Phase II research with mortar matrix dimensions of 5 cm x 5 cm x 5 cm has an optimum compressive strength value of 77.4 kg/cm2 and 83.88 kg/cm2 at a composition of 7:3 for a mixture of cement+subsoil: tailings and cement+trass: tailings. Meanwhile, the optimal compressive strength of the cement: tailings mixture mortar matrix is found in a 5:5 composition of 129.4 kg/cm2. Phase III research in the form of bricks with dimensions of 40 cm x 20 cm x 10 cm has met the quality standards for the concentration of pollutants for inorganic parameters and heavy metals by Minister of Environment and Forestry Regulation No. 6 of 2021 and has also met quality I for cement mixtures: tailings at a composition of 5:5 with a compressive strength of 102.33 kg/cm2 and water absorption of 17.36% and quality III for a mixture of cement+subsoil: tailings at a composition of 7:3 with a compressive strength of 68.32 kg/cm2 and water absorption of 15.75%

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524100208
Uncontrolled Keywords: Batako, Pemanfaatan Limbah B3, Stabilisasi/Solidifikasi, Tailing.Concrete Block, Utilization of B3 Waste, Stabilization/Solidification, Tailings.
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 09 Sep 2024 02:39
Last Modified: 09 Sep 2024 02:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/225495
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Edel Weys.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item