Aksesibilitas Fisik Bagi Penyandang Tunanetra di Perpustakaan Umum Kota Malang

Praditya, Nanesya Putri and Dr. Triandriani Mustikawati, ST., MT. (2024) Aksesibilitas Fisik Bagi Penyandang Tunanetra di Perpustakaan Umum Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perpustakaan berperan penting sebagai penyedia sumber referensi yang kredibel serta merupakan bangunan publik yang terbuka untuk semua kelompok pengguna termasuk penyandang disabilitas, tetapi aksesibilitas sebagian besar perpustakaan di Indonesia masih kurang memadai untuk penyandang disabilitas. Kota Malang, sebagai pelopor kota inklusif sejak 2013, juga masih memiliki fasilitas publik yang belum sepenuhnya aksesibel bagi penyandang disabilitas. Meski demikian, Perpustakaan Umum Kota Malang dengan menyediakan fasilitas Layanan Pojok Braille (Lapobra) menunjukkan upaya dalam memenuhi kebutuhan literasi penyandang tunanetra sehingga memiliki kelompok pengguna penyandang tunanetra. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aksesibilitas fisik bagi penyandang tunanetra di Perpustakaan Umum Kota Malang sesuai dengan standar yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan evaluatif sesuai dengan standar dan persyaratan yang digunakan, yaitu Peraturan Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2017, Design Guidelines for the Visual Environment oleh National Institute of Building Sciences (NIBS), dan Perancangan Aksesibilitas Untuk Fasilitas Publik oleh Kurniawan et al. (2014). Penelitian ini menggunakan teknik observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi untuk memperoleh data kondisi aksesibilitas fisik di Perpustakaan Umum Kota Malang yang kemudian dianalisis kesesuaiannya sesuai standar dan prinsip desain universal serta diidentifikasi hambatan yang ada sesuai alur sirkulasi pengunjung tunanetra berdasarkan kajian teori yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan Umum Kota Malang belum sepenuhnya aksesibel bagi pengunjung tunanetra dengan hanya 9 elemen aksesibilitas fisik yang sudah sesuai dengan standar dari total 27 elemen dan banyak belum memenuhi aspek keselamatan dan kemandirian. Jenis hambatan yang teridentifikasi adalah ketidaksesuaian dimensi bukaan dan ruang, kesulitan sirkulasi berupa kurangnya jalur pemandu, adanya perbedaan elevasi lantai, serta tidak adanya lift penumpang, kekurangan elemen pendukung berupa handrail, step nosing tangga, dan plat tendang pada pintu, serta kesulitan informasi berupa signage yang tidak memadai dan kurangnya penanda huruf braille pada perabotan.

English Abstract

Libraries serve an important role as providers of credible reference sources and are public buildings open to all user groups, including people with disabilities. However, the accessibility of most libraries in Indonesia is still inadequate for people with disabilities. Malang City, as a pioneer of inclusive cities since 2013, still has public facilities that are not fully accessible for people with disabilities. Nevertheless, the Malang City Public Library by providing Braille Corner Services, shows efforts to meet the literacy needs of the visually impaired, thereby having a group of visually impaired users. Therefore, this study aims to assess the physical accessibility for the visually impaired in the Malang City Public Library according to the standards used. The research method used is a descriptive qualitative method with an evaluative approach according to the standards and requirements used, namely the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing No. 14/PRT/M/2017, Design Guidelines for the Visual Environment by the National Institute of Building Sciences (NIBS), and Accessibility Design for Public Facilities by Kurniawan et al. (2014). This study uses field observation techniques, interviews, and documentation to obtain data on the physical accessibility conditions at the Malang City Public Library, which are then analyzed for their compliance with the standards and principles of universal design and identified barriers based on the circulation flow of visually impaired visitors according to the theoretical studies conducted. The research results show that the Malang City Public Library is not yet fully accessible for visually impaired visitors, with only 9 physical accessibility elements meeting the standards out of a total of 27 elements, and many not fulfilling aspects of safety and independence. The types of obstacles identified are the noncompliance of openings and space dimensions, circulation difficulties such as the lack of guiding blocks, the presence of elevation differences in floors, the absence of passenger lifts, lack of supporting elements such as handrails, stair nosing, and kick plates on doors, as well as informational difficulties such as inadequate signage and the lack of Braille markings on furniture.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052407
Uncontrolled Keywords: aksesibilitas, penyandang disabilitas, tunanetra, perpustakaan -accessibility, people with disabilities, visually impaired, library
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 24 Sep 2024 06:33
Last Modified: 24 Sep 2024 06:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224915
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nanesya Putri Praditya.pdf
Restricted to Registered users only

Download (17MB)

Actions (login required)

View Item View Item