Klasterisasi Spasial Keragaman Ikan Pelagis Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Pondokdadap Malang

Nurjannah, Lutfiatul and Mihrobi Khalwatu Rihmi, S.Pi, M. Si and Wahida Kartika Sari, S.Pi, M.Si (2024) Klasterisasi Spasial Keragaman Ikan Pelagis Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Pondokdadap Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Potensi perikanan tangkap laut di Indonesia sangat melimpah. Menurut data statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2023, hasil tangkapan laut mencapai 7.248.410,00 ton. Salah satu hasil tangkapannya terdiri dari ikan pelagis. Menurut KEPMEN KP No. 19 tahun 2022, Estimasi pemanfaatan terhadap perikanan pelagis di WPPNRI 573 sebesar 0,5>E>1 dengan status fully exploited. Pondokdadap menjadi salah satu basis pendaratan ikan pelagis besar dari perairan Selatan Jawa (WPPNRI 573). Produktivitas hasil tangkapan nelayan Pondokdadap sangat dipengaruhi oleh adanya keberhasilan operasi penangkapan. Adanya ketidakpastian informasi daerah penangkapan yang potensial menjadi masalah utama bagi nelayan di PPP Pondokdadap. Hal tersebut merugikan nelayan karena membutuhkan waktu dan biaya operasional lebih banyak untuk menentukan dpi potensial (rumpon). Penelitian ini bertujuan untuk mendugadaerah potensial berdasarkan sebaran spesies yang didapatkan selama penelitian. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data primer dilakukan melalui participatory mapping pada Bulan November 2023 - Januari 2024. Data ini berupa koordinat daerah penangkapan ikan, jumlah dan jenis tangkapan, dan jumlah dan jenis alat tangkap. Data tersebut dilakukan analisis keragaman menggunakan indeks Shannon - Wiener dan analisis kekayan menggunakan Indeks Margalef, serta analisis klaster hirarki dengan pendekatan jarak Euclidean menggunakan software Rstudio. Data sekunder didapatkan melalui data base perikanan PPP Pondokdadap Malang yang memuat hasil tangkapan selama 5 tahun yaitu 2019 - 2023. Indeks Musim Penangkapan (IMP) dihitung berdasarkan nilai CPUE pertahun, kemudian menggunakan metode analisis deret waktu (moving average), lalu menggunakan faktor koreksi untuk menentukan indeks musim penangkapan ikan pelagis di Samudera Hindia. Hasil tangkapan ikan pelagis didapatkan 8 spesies. Hasil keragaman spesies ikan pelagis di Perairan Selatan Jawa cenderung sedang dengan nilai H’ 0,00-1,69 dan R’ 1-6. Melalui informasi keragaman dihasilkan 2 klaster atau kelompok yang didominasi oleh ikan tenggiri dan ikan layang. Hasil tangkapan didominasi oleh ikan pelagis yang sesuai dengan alat tangkap yang digunakan yaitu pancing ulur dan pukat cincin. Selain itu, juga tertangkap spesies ikan pelagis besar yang didominasi oleh ikan cakalang dan ditemukan di semua klaster. Informasi ini dapat digunakan sebagai pengelolaan cakalang dengan melakukan pengawasan terhadap setiap wilayah yang menangkap ikan cakalang guna memperhatikan konsep keberlanjutan sumber daya ikan. Hasil tangkapan dominan juga ditemukan pada analisis musim penangkapan. Indeks musim penangkapan (IMP) pada periode penelitian tergolong musim paceklik dengan indeks <0,5. Berdasarkan hasil analisis keragaman dan klasterisasi spasial diketahui daerah potensial berada di titik koordinat 9o-11o LS dan 110 o-113 o BT karena memiliki indeks tertinggi saat penelitian

English Abstract

The potential for marine capture fisheries in Indonesia is very abundant. According to statistical data from the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries in 2023, marine catches reached 7,248,410.00 tons. One of the catches consists of pelagic fish. According to KEPMEN KP No. 19 of 2022, the estimated utilization of pelagic fisheries in WPPNRI 573 is 0.5>E>1 with fully exploited status. Pondokdadap is one of the landing bases for large pelagic fish from the waters of southern Java (WPPNRI 573). The productivity of Pondokdadap fishermen's catches is greatly influenced by the success of fishing operations. The uncertainty of information about potential fishing areas is the main problem for fishermen in PPP Pondokdadap. This is detrimental to fishermen because it requires more time and operational costs to determine potential fishing gorund (FAD). This research aims to estimate potential areas based on the distribution of species obtained during the research. The research method uses quantitative descriptive. Primary data was carried out through participatory mapping in November 2023 - January 2024. This data is in the form of coordinates of fishing areas, number and type of catch, and number and type of fishing gear. The data was subjected to diversity analysis using the Shannon - Wiener index and richness analysis using the Margalef Index, as well as hierarchical cluster analysis using the Euclidean distance approach using Rstudio software. Secondary data was obtained through the coastal fishing port Pondokdadap Malang fisheries data base which contains catches for 5 years, namely 2019 - 2023. The Fishing Season Index (IMP) is calculated based on the CPUE value per year, then using the time series analysis method (moving average), then using a correction factor to determine the pelagic fishing season index in the Indian Ocean. Pelagic fish catches were 8 species. The results of the diversity of pelagic fish species in the waters of Southern Java tend to be moderate with H' values of 0.00-1.69 and R' 1-6. Through diversity information, 2 clusters or groups were produced which were dominated by mackerel and flying fish. The catch is dominated by pelagic fish which are suitable for the fishing gear used, namely hand lines and purse seines. Apart from that, large pelagic fish species were also caught, dominated by skipjack tuna and found in all clusters. This information can be used for managing skipjack tuna by monitoring each area that catches skipjack tuna to pay attention to the concept of sustainability of fish resources. Dominant catches were also found in the fishing season analysis. The fishing season index (IMP) in the study period was classified as a lean season with an index <0.5. Based on the results of diversity and spatial clustering, it is known that the potential area is at the coordinates 9o-11o South Latitude and 110o-113o East Longitude because it had the highest index at the time of the research.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524080328
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 29 Aug 2024 08:00
Last Modified: 29 Aug 2024 08:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224842
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Lutfiatul Nurjannah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item