Sances, Muhamad Rian and Dr. Retno Anggraini, ST., MT. and Ir. Ari Wibowo, ST., MT., Ph.D. (2024) Pengaruh Dinding Geser (Shear Wall) terhadap Kinerja Seismik pada Gedung Ibu dan Anak RSUP Sardjito Yogyakarta Menggunakan Analisis Pushover. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia adalah negara yang terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia. Selain itu, wilayah Indonesia berada dalam Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) yang merupakan salah satu wilayah paling aktif seismik di dunia. Letak geologis ini membuat Indonesia rentan terhadap bencana alam, terutama gempa bumi. Dengan kondisi tersebut, untuk meminimalisir resiko dan dampak akibat dari gempa bumi maka diperlukan konstruksi bangunan tahan gempa. Salah satu cara untuk memperkuat bangunan tahan terhadap gempa adalah dengan menambahkan dinding geser (shear wall) pada struktur bangunan. Sebagai sistem struktur tahan gempa, seharusnya dinding geser (shear wall) dapat membuat kinerja dari struktur bangunan menjadi lebih baik. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari dinding geser (shear wall) terhadap kinerja seismik bangunan adalah analisis statis non-linier (analisis pushover) ATC-40. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan terhadap kinerja seismik pada Gedung Ibu dan Anak RSUP Sarjipto Yogyakarta ketika sistem strukturnya adalah sistem rangka pemikul momen (tanpa dinding geser) dan sistem ganda (menggunakan dinding geser). Gedung ini merupakan gedung beton bertulang yang dibangun pada tahun 2022 dan terdiri atas 9 (sembilan) lantai yang difungsikan sebagai rumah sakit. Selain itu, penelitian ini juga mencari alternatif konfigurasi dinding geser (shear wall) dengan tingkat kinerja struktur yang tetap tercapai. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa pengaruh dinding geser (shear wall) dengan konfigurasi dinding geser (shear wall) berdasarkan as-build drawaing dapat menurunkan displacement (D) sebesar 48% - 53% dan gaya geser dasar yang diterima oleh bangunan juga mengalami peningkatan sebesar 114% - 166% . Dalam dari segi performance level, bangunan dengan dinding geser dan tidak menggunakan dinding geser sama-sama memiliki level Immediate Occupancy (IO). Akan tetapi, bangunan dengan dinding geser xv sudah memenuhi syarat mode shape dan simpangan ijin untuk arah X dan Y-nya. Berbeda dengan bangunan yang tidak menggunanakan dinding geser, bangunan tersebut tidak memenuhi syarat mode shape dan terdapat beberapa lantai yang memiliki simpangan melebihi simpangan ijinnya. Pada gedung ini, terdapat alternatif dari konfigurasi dinding geser (shear wall), yang mana dapat menurunkan displacement sebesar 44% - 47% lebih besar 6% - 12% dari banguanan dengan konfigurasi dinding geser (shear wall) berdasarkan as-build drawing dan meningkatkan gaya geser dasar sebesar 122% - 183%. Selain itu, alternatif konfigurasi dinding geser ini juga tetap mencapai tingkat kinerja struktur dilevel Immediate Occupancy (IO). Berdasarkan syarat mode shape dan simpangan ijinnya, bangunan dengan alternatif konfigurasi dinding geser (shear wall) telah memenuhi syarat tersebut. Bangunan dengan alternatif konfigurasi dinding geser dapat mengurangi volume material beton sebesar 100,98 m yang membuat material beton yang digunakan menjadi lebih efisien. Akan tetapi, pada daerah dinding geser yang dihilangkan membuat kebutuhan tulangan kolom K1A dan balok B3 menjadi lebih banyak berdasarkan analisis perbadingan dengan bangunan dengan konfigurasi dinding geser berdasarkan as-build drawing
English Abstract
Indonesia is situated at the convergence of three major tectonic plates: the Eurasian Plate, the Pacific Plate, and the Indo-Australian Plate. Additionally, Indonesia is located within the Pacific Ring of Fire, which is one of the most seismically active regions globally. This geological positioning renders Indonesia susceptible to natural disasters, particularly earthquakes. To mitigate the risks and impacts of earthquakes, earthquake-resistant building construction is imperative. One method to fortify buildings against earthquakes is by incorporating shear walls into the structural system. As a seismic-resistant structural element, shear walls are expected to enhance the performance of the building structure. Nonlinear static analysis (pushover analysis) ATC-40 is one method utilized to evaluate the influence of shear walls on the seismic performance of buildings. This study compares the seismic performance of the Mother and Child Building at RSUP Sarjipto Yogyakarta under two structural systems: a moment-resisting frame (without shear walls) and a dual system (with shear walls). Completed in 2022, this building is a reinforced concrete structure comprising nine floors designated for hospital use. Additionally, the study explores alternative configurations of shear walls while maintaining the structural performance level. Based on the analysis, it was found that the shear walls' impact with configurations based on as-built drawings can reduce displacement (D) by 48% - 53% and increase the base shear force experienced by the building by 114% - 166%. In terms of performance level, buildings with and without shear walls both achieve the Immediate Occupancy (IO) level. However, buildings with shear walls meet the mode shape and allowable drift requirements for both the X and Y directions, unlike buildings without shear walls, which do not meet the mode shape requirements and have some floors with drift exceeding the allowable limits. In this building, there is an alternative shear wall configuration that can reduce displacement by 44% - 47%, which is 6% - 12% more than the building with shear wall configurations based on as-built drawings, and increase base shear force by 122% - 183%. xvii Moreover, this alternative shear wall configuration also achieves the Immediate Occupancy (IO) performance level. The alternative shear wall configuration meets the mode shape and allowable drift requirements. The building with the alternative shear wall configuration can reduce the volume of concrete material by 100.98 m , making the use of concrete more efficient. However, in the areas where shear walls are removed, the requirements for K1A column reinforcement and B3 beam reinforcement increase based on the comparison analysis with the building configured with shear walls according to the as-built drawing.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052407 |
Uncontrolled Keywords: | Dinding geser (shear wall), analisis pushover, displacement, gaya geser dasar, tingkat kinerja struktur, alternatif konfigurasi dinding geser.-Shear wall, pushover analysis, displacement, basic shear force, level of structural performance, alternative shear wall configurations. |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 29 Aug 2024 04:37 |
Last Modified: | 29 Aug 2024 04:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224841 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
MUHAMAD RIAN SANCES.pdf Restricted to Registered users only Download (24MB) |
Actions (login required)
View Item |