Pengaruh Salinitas Terhadap Perkembangan Embrio dan Daya Tetas Telur Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) Lokal dan Introduksi Australia

Nabila, Hanunna Khansa and Prof. Dr. Ir. Anik Martinah Hariati, M.Sc and I Made Dedi Mahariawan, S.Pi, MP (2024) Pengaruh Salinitas Terhadap Perkembangan Embrio dan Daya Tetas Telur Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) Lokal dan Introduksi Australia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu jenis ikan laut yang populer untuk dikonsumsi. Ikan kakap putih ini juga merupakan spesies yang menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang cukup tinggi selama kegiatan budidaya dan memiliki toleransi fisiologis yang juga tinggi terhadap perubahan lingkungan dari air tawar ke air laut. Keberhasilan dalam kegiatan pembenihan ikan sangat bergantung pada kualitas telur ikan budidaya. Telur dengan kualitas yang tinggi dapat ditunjukkan dengan tingkat pembuahan (fertilization rate) dan daya tetas (hatching rate) yang tinggi. Faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan embrio dan daya tetas telur ikan adalah penyediaan lingkungan yang sesuai sehingga dapat memperoleh kelangsungan hidup yang tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap perkembangan embrio dan daya tetas telur ikan kakap putih (L. calaifer) Lokal dan introduksi Australia. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2023 di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, Bali. Metode penelitian yang digunakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A (27 ppt), perlakuan B (32 ppt), dan perlakuan C (37 ppt) dengan 2 kelompok yaitu K1 (Strain Australia) dan K2 (Strain Lokal). Penelitian dilakukan dengan cara memelihara dan mengamati perkembangan telur sampai telur menetas. Perkembangan embrio diamati mulai dari setelah induk bertelur sampai telur menetas selama kurang lebih 19 jam. Hatching Rate telur ikan kakap putih dihitung pada sore hari setelah telur menetas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap perkembangan embrio dan daya tetas telur ikan kakap putih Lokal dan introduksi Australia. Perbedaan salinitas dalam rentang 27 - 37 ppt berpengaruh terhadap perkembangan embrio, namun tidak berpengaruh terhadap daya tetas telur ikan kakap putih. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan, perkembangan embrio dan waktu penetasan telur paling cepat terjadi pada perlakuan salinitas 37 ppt dengan telur ikan kakap putih Australia. Hal tersebut dapat terjadi karena semakin tinggi salinitas dapat mempercepat pembentukan serta pengerasan khorion atau kulit telur sehinga telur akan menjadi lebih mudah pecah. Fase perkembangan embrio terdiri dari fase cleavage atau fase pembelahan sel, blastula, gastrula, neurola, organogenesis atau pembentukan embrio, dan telur menetas. Perbedaan selisih waktu dalam perkembangan fase embrio dan waktu penetasan telur juga dapat dipenggaruhi oleh strain ikan yang berbeda, ikan kakap putih Australia secara genetik lebih unggul daripada ikan kakap putih Lokal dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

English Abstract

White sea bass (Lates calcarifer) is a type of sea fish that is popular for consumption. This white sea bass is also a species that shows a fairly high survival rate during cultivation activities and has a high physiological tolerance to environmental changes from fresh water to sea water. Success in fish hatchery activities is very dependent on the quality of cultivated fish eggs. High quality eggs can be indicated by a high fertilization rate and hatching rate. Factors that can affect the development of the embryo and drip capacity of the fish's eggs are the provision of an appropriate environment with the purpose of having a high survival rate. The research was carried out in November 2023 at the Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, Bali. The research method used was a Randomized Block Design (RBD) with 3 treatments and 3 replications, namely treatment A (27 ppt), treatment B (32 ppt), and treatment C (37 ppt) with 2 blocks namely K1 (Strain Australia) and K2 (Strain Lokal). Research is carried out by maintaining and observing the development of eggs until they hatch. Embryo development was observed from after the mother laid eggs until the eggs hatched for approximately 19 hours. The hatching rate for white snapper eggs is calculated in the afternoon after the eggs hatch. The purpose of this research was to determine the effect of salinity on embryo development and hatching rate of local and Australian white sea bass. Differences in salinity (27 - 37 ppt) affect embryo development, but do not affect the hatchability of sea bass eggs. Based on the results of research and observations, the fastest embryo development and egg hatching time occurred in the 37 ppt salinity treatment with Australian sea bass’s eggs. This condition is possible because the higher the salinity can accelerate the formation and hardening of the chorion or egg shell and that resulted in a more easily hatched eggs. The embryo development phase consists of the cleavage phase or cell division phase, blastula, gastrula, neurola, organogenesis or embryo formation, and egg hatching. The difference of time gap in the development of the embryo phase and egg hatching time can also be influenced by different fish strains. Australian white snapper is genetically superior to local white snapper in its growth and development.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524080310
Uncontrolled Keywords: Salinitas, Embrio Kakap Putih, Daya Tetas, Kakap Putih Lokal, Kakap Putih Introduksi Australia-Salinity, White Snapper’s Embryonic, Hatching Rate, Local White Snapper, Australian White Snapper
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 27 Aug 2024 02:49
Last Modified: 27 Aug 2024 02:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224694
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hanunna Khansa Nabila.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item