Analisis Numerik Lebar Retak pada Pelat Beton Bertulang Satu Arah Menggunakan Dua Lapis Tulangan Tarik dengan Variasi Luas Tulangan

Palezha, Dzulkharyan Hatmaja and Ir. Bhondana Bayu Brahmana Kridaningrat, ST., MT. and Prof. Dr. Ir. Agoes Soehardjono, MD, MS (2024) Analisis Numerik Lebar Retak pada Pelat Beton Bertulang Satu Arah Menggunakan Dua Lapis Tulangan Tarik dengan Variasi Luas Tulangan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam beberapa dekade terakhir ini, perkembangan konstruksi yang ada di negara Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia tidak lepas dari peningkatan infrastruktur di beberapa daerah. Salah satu jenis infrastruktur yang mendukung peningkatan ekonomi ialah jembatan. Pada konstruksi jembatan, pelat lantai merupakan elemen struktur yang penting dalam menerima beban dari jembatan untuk disalurkan ke elemen struktur dibawahnya. Bahan yang digunakan untuk membuat pelat lantai jembatan umumnya adalah beton bertulang. Dalam beberapa kasus, tulangan tarik yang digunakan bisa jadi lebih dari satu lapis. Penggunaan tulangan tarik berlapis juga akan mempengaruhi deformasi yang terjadi pada pelat beton bertulang. Akibatnya, akan mempengaruhi lebar retak yang terjadi pada pelat tersebut. Salah satu software yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh luas tulangan terhadap lebar retak adalah ABAQUS. Selain itu, analisis ini juga membandingkan hasil lebar retak maksimum menggunakan ABAQUS dengan persamaan teoritis SNI 2847:2002 dan JSCE 2007. Penggunaan tulangan tarik dua lapis pada pelat beton bertulang satu arah perlu diteliti lebih lanjut. Sehingga dilakukan penelitian mengenai pengaruh luas tulangan terhadap lebar retak maksimum. Pada penelitian ini digunakan pelat beton dengan ukuran 200 cm x 60 cm x 20 cm dengan dua lapis tulangan yang diletakkan diatas profil baja WF 300.150.5,5.8. Kemudian diatas pelat tersebut diletakkan spreader beam yang akan diberi beban diatasnya. Tulangan tarik yang dipasang pada pelat memiliki diameter 13 mm dan tulangan bagi dengan diameter 8 mm. Variasi luas tulangan yang digunakan adalah 8-D13 (As = 1061.86 mm ), dan 11-D13 (As = 1460.06 mm 2 ), 9-D13 (As = 1194.59 mm 2 2 ). Untuk mencari nilai lebar retak maksimum, hasil analisis dari ABAQUS yang digunakan adalah tegangan baja (S11) dan regangan beton (PE11) yang kemudian akan diolah datanya. Hasil yang didapatkan dari analisis lebar retak maksimum menunjukkan variasi luas tulangan kisaran 1000 mm memiliki lebar retak maksimum paling besar, kemudian diikuti dengan luas tulangan kisaran 1200 mm 2 . Pada perbandingan antara software ABAQUS dengan persamaan JSCE 2007, apabila luas tulangan yang digunakan lebih besar dari 1104.038 mm 2 , dan 1400 mm 2 , maka lebar retak maksimum pada ABAQUS akan lebih besar dibandingkan dengan JSCE 2007. Untuk perbandingan antara software ABAQUS dengan persamaan SNI 2847:2002, apabila luas tulangan yang digunakan lebih besar dari 5367.103 mm 2 , maka lebar retak maksimum pada SNI 2847:2002 lebih besar dibandingkan dengan analisis ABAQUS. 2 xiii Sehingga, dapat disimpulkan bahwa semakin besar luas tulangan tarik pada pelat beton bertulang satu arah dengan dua lapis tulangan tarik, maka lebar retak maksimum yang terjadi akan semakin kecil. Dengan kata lain, lebar retak maksimum berbanding terbalik dengan luas tulangan.

English Abstract

In the past few decades, the development of construction in Indonesia has grown rapidly. The economic growth in Indonesia cannot be separated from the improvement of infrastructure in several regions. One of the types of infrastructure that supports economic improvement is a bridge. In bridge construction, slab is an important structural element in receiving loads from the bridge to be distributed to the structural elements below. Generally, the material used to make slab is reinforced concrete. In several cases, the tensile rebar used may be more than one layer. The use of layered tensile rebar will also affect to the deformation that occurred in the reinforced concrete slab. As a result, it will affect to the crack width that occurred on that slab. ABAQUS is one of the software that can be used to determine the effect of reinforcement area on crack width. In this analysis, the results of the maximum crack width using ABAQUS are compared with the theoretical equations of SNI 2847:2002 and JSCE 2007. The use of two-layer tensile rebar in one-way reinforced concrete slabs needs to be investigated further. Thus, research was conducted on the effect of reinforcement area on maximum crack width. In this study, a concrete slab with a dimension of 200 cm x 60 cm x 20 cm was used with two layers of reinforcement placed on top of a steel profile WF 300.150.5.5.8. Then on top of the slab is placed a spreader beam that will be loaded on the top. The tensile rebar installed on the slab has a diameter of 13 mm and the dividing rebar with a diameter of 8 mm. The variations of reinforcement area used are 8-D13 (As = 1061.86 mm ). To find the maximum crack width, the analysis results from ABAQUS used are steel stress (S11) and concrete strain (PE11) which will be processed to found maximum crack width. 2 ), 9-D13 (As = 1194.59 mm 2 ), and 11-D13 (As = 1460.06 mm 2 The results obtained from the maximum crack width analysis show that the variation of the reinforcement area in the range of 1000 mm has the largest maximum crack width, followed by the reinforcement area in the range of 1200 mm 2 . In the comparison between ABAQUS software and JSCE 2007 equation, if the reinforcement area used is greater than 1104.038 mm 2 , and 1400 mm 2 , the maximum crack width in ABAQUS will be greater than JSCE 2007. For the comparison between ABAQUS software and the SNI 2847:2002 equation, if the reinforcement area used is greater than 5367.103 mm 2 , the maximum crack width in SNI 2847:2002 is greater than the ABAQUS analysis. 2 Hence, it can be concluded that the larger the tensile reinforcement area in one-way reinforced concrete slabs with two layers of tensile reinforcement, the smaller the xv maximum crack width. In other words, the maximum crack width is inversely proportional to the reinforcement area.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052407
Uncontrolled Keywords:	Pelat Satu Arah, Tulangan Tarik Dua Lapis, Lebar Retak Maksimum, Luas Tulangan, Software ABAQUS-One-way Slab, Two-layer Tensile Reinforcement, Maximum Crack Width, Reinforcement Area, ABAQUS Software
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	27 Aug 2024 06:45
Last Modified:	27 Aug 2024 06:45
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224633

Text (DALAM MASA EMBARGO) DZULKHARYAN HATMAJA PALEZHA.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)

Actions (login required)

View Item