Rancang Bangun Sistem Monitoring Produksi Madu dan Hasil Samping pada Flow-Hive System Berbasis Internet Of Things

Naudy, Ayliefia Ramadhan and Ir. Nurussa'adah, M.T., and Angger Abdul Razak, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D., (2024) Rancang Bangun Sistem Monitoring Produksi Madu dan Hasil Samping pada Flow-Hive System Berbasis Internet Of Things. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Madu merupakan salah satu produk lebah yang termasuk ke dalam hasil hutan yang bukan kayu. Produksi madu petani di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 189.780 liter per tahun, sedangkan kebutuhan madu yang dibutuhkan mencapai 5.000-15.000 ton pertahun dengan asumsi konsumsi perkapita sebesar 30 gr/hari. Salah satu permasalahan utama berupa perubahan kadar madu yang terkontaminasi dikarenakan proses ekstraksi pasca pemanenan dalam peternakan madu konvensional. Untuk menanggulangi masalah tersebut peternak madu membutuhkan solusi yang yang efektif dan fleksibel. Flow-Hive system inovasi yang berasal dari Australia menggunakan sebuah teknologi partial split cell yang menggunakan sarang artifisial. Perbandingan hasil produksi madu pada peternakan konvensional dengan peternakan lebah berbasis Flow-Hive system memiliki hasil yang berbeda secara signifikan. Setiap tahunnya setidaknya estimasi keuntungan bersih produksi madu konvensional mencapai 1.649,08 USD. Sedangkan dengan menggunakan Flow-hive system keuntungan mengalami kenaikan sebanyak 30.2% pada akhir tahun implementasi sistem ini. Perbedaan ini mengalami signifikan yang besar, dikarenakan pada peternakan konvensional membutuhkan setidaknya penambahan modal setiap tahunnya sebanyak 790 USD. Kenaikan ini menyebabkan penurunan keuntungan setiap tahunnya sebanyak 32.2% peternakan lebah konvensional. Sehingga Flow-Hive system merupakan solusi bagi para peternak lebah yang inovatif yang dapat membantu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produksi madu kedepannya. Teknologi internet of things pada Flow-hive system dapat meningkatkan efisiensi pemantauan kondisi pada peternakan lebah. Selain itu sistem ini juga dapat menjaga kondisi lebah yang akan minim kontak dengan manusia sehingga mengurangi stress pada lebah. Perancangan sistem monitoring flow-hive berbasis IoT menggunakan smartphone mencakup pengukuran berat madu dengan sensor Load Cell HX711 (maksimal 5 kg) mendapatkan akurasi sebesar 99,90% dan volume hasil samping dengan sensor ultrasonic HC SR04 dengan akurasi sebesar 98,71%. Mikrokontroler ESP32 memproses data sensor untuk ditampilkan pada LCD dan mengirimkan data ke aplikasi Blynk yang memungkinkan pemantauan real-time dan pengumpulan data produksi dengan 47 xiv 47 akurrasi sebesar 100%. Menggunakan analisis data regresi linier dapat ditentukan bahwa produksi madu mencapai 3 kg pada hari ke – 550 dan hasil samping madu mencapai maksimal pada hari ke – 9. Akurasi prediksi produksi madu sebesar 99,90% dan akurasi prediksi produksi hasil samping madu sebesar 90,11%.

English Abstract

Honey is one of the bee products classified under non-timber forest products. In Indonesia, farmer honey production in 2022 reached 189,780 liters per year, whereas the required honey supply ranges from 5,000 to 15,000 tons per year, assuming a per capita consumption of 30 grams per day. A primary issue involves fluctuating honey levels due to contamination during post-harvest extraction in conventional honey farms. To address this, honey farmers require an effective and flexible solution. The Flow-Hive system, originating from Australia, employs partial split cell technology using artificial combs. Comparative honey production results between conventional farms and those utilizing the Flow-Hive system differ significantly. Conventional honey farming yields an estimated net profit of $1,649.08 USD annually. With the Flow-Hive system, profits increase by 30.2% by the end of the implementation year. This substantial difference is due to conventional farms requiring an annual capital addition of at least $790 USD, leading to a 32.2% annual profit decrease compared to Flow-Hive-based farms. Thus, the Flow-Hive system represents an innovative solution for beekeepers, reducing production costs and enhancing future honey yields. Its Internet of Things (IoT) technology improves monitoring efficiency, ensuring minimal human contact and reduced stress on bees. The IoT-based Flow-Hive monitoring system, utilizing smartphones, includes honey weight measurement using HX711 Load Cell sensors (up to 5 kg) with 99.90% accuracy, and side product volume measurement using HC SR04 ultrasonic sensors with 98.71% accuracy. The ESP32 microcontroller processes sensor data displayed on an LCD and transmits it to the Blynk application for real-time monitoring and 100% accurate production data collection. Moreover, predictive analysis through linear regression indicates honey production of 3 kg by day 550, with peak side product yield on day 9. Predictive accuracies are impressively high at 99.90% for honey and 90.11% for side product forecasts, underscoring the system's reliability in production planning and optimization. The Flow-Hive system thus represents a transformative technology for beekeeping, promising sustainable improvements in honey production efficiency and economic viability.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052407
Uncontrolled Keywords: Flow-hive system, Monitoring, Sensor, Madu, dan Internet of Things.-Flow-hive system, Monitoring, Sensor, Honey, and Internet of Things.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Elektro
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 26 Aug 2024 04:19
Last Modified: 26 Aug 2024 04:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224584
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ayliefia R. Naudy.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item