Pengaruh Penggunaan RCA yang telah diperbaiki oleh Bakteri Micrococcus luteus dengan Penambahan Variasi Konsentrasi Glukosa terhadap Penyusutan Kering Beton

Akbar, Andi Muhammad Ridho and Dr. Eng. Ir. Eva Arifi, S.T., M.T., IPM. and Ir. Siti Nurlina, M.T., IPU (2024) Pengaruh Penggunaan RCA yang telah diperbaiki oleh Bakteri Micrococcus luteus dengan Penambahan Variasi Konsentrasi Glukosa terhadap Penyusutan Kering Beton. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Beton adalah bahan konstruksi yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Lebih dari 60% proyek konstruksi mengandalkan beton. Aktivitas konstruksi berkontribusi secara signifikan terhadap pembentukan emisi CO dan konsumsi energi di dunia. Sebanyak 45% emisi CO 2 2 global dan 40% konsumsi energi dunia. Jika tidak dilakukan pemanfaatan maka pada akhirnya akan mencemari lingkungan. Dalam dunia konstruksi saat ini berbagai cara kerap dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan cara mendaur ulang agregat atau biasa disebut Recycled Coarsed Aggregate (RCA). RCA memiliki kekuatan yang lebih rendah daripada NCA dikarenakan terdapat keretakan pada permukaan RCA. Beberapa penelitian terdahulu menemukan tingkat penyerapan air pada RCA sebesar 3 – 12% diakibatkan mortar lama yang masih menempel pada RCA, sedangkan NCA tingkat penyerapan air hanya ditemukan 1 – 5%. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan terhadap RCA untuk memperbaiki kekurangannya. Salah satu bentuk perbaikan RCA adalah dengan metode biomineralisasi yang merupakan sebuah proses presipitasi kalsium kabonat yang dapat dimodulasi oleh mikroorganisme atau yang dikenal dengan Microbially Induced Calcium Precipitation (MICP). Pada penelitian ini juga memanfaatkan kemampuan bakteri untuk mensekresi bahan organik seperti ekspolisakarida dengan menggunakan glukosa dengan kadar konsentrasi sebesar 0,1%; 0,2%; dan 0,3% sebagai sumber karbonnya. Eksopolisakarida yang terbentuk diharapkan mampu berfungsi sebagai perekat presipitat kasium karbonat pada permukaan RCA sehingga terjadi peningkatan pada mutu RCA. Beton dengan variasi RCA 0,1% merupakan beton yang menggunakan RCA yang telah diperbaiki dengan penambahan kadar glukosa sebesar 0,1%. Variasi RCA 0,1% memiliki nilai penyusutan beton yang lebih rendah dibandingkan dengan beton variasi lain. Hal ini menunjukan jika semakin tinggi kadar glukosa yang ditambahkan pada larutan bakteri makan akan semakin memperbesar nilai penyusutan beton. Penambahan kadar glukosa yang tinggi juga akan mengganggu proses dari pengendapan kalsium karbonat karena akan ekospolisakarida yang terbentuk akan mengikat ion kalsium. Penullis menyarankan agar data yang dihasilkan menjadi akurat adalah dengan menggunakan sumber RCA yang berasal dari sumber NCA yang sama agar dapat dilakukan perbandingan dan juga membahas analisis biaya.

English Abstract

Concrete is the most commonly used construction material worldwide. More than 60% of construction projects rely on concrete. Construction activities contribute significantly to the generation of CO2 emissions and energy consumption in the world. As much as 45% of global CO2 emissions and 40% of world energy consumption. If not utilized, it will eventually pollute the environment. In today's construction world, various ways are often done to overcome these problems, one of which is by recycling aggregates or commonly called Recycled Coarsed Aggregate (RCA). RCA has a lower strength than NCA due to cracks on the surface of the RCA. Some previous studies have found a water absorption rate in RCA of 3 - 12% due to the old mortar still attached to the RCA, while the NCA water absorption rate was only found to be 1 - 5%. Therefore, it is necessary to make improvements to the RCA to correct its shortcomings. One form of RCA improvement is the biomineralization method which is a calcium cabonate precipitation process that can be modulated by microorganisms or known as Microbially Induced Calcium Precipitation (MICP). This study also utilizes the ability of bacteria to secrete organic materials such as exopolysaccharides by using glucose with concentration levels of 0.1%; 0.2%; and 0.3% as a carbon source. The exopolysaccharide formed is expected to function as an adhesive for calcium carbonate precipitates on the surface of the RCA resulting in an increase in the quality of the RCA. Concrete with RCA 0,1% variation is concrete that uses RCA that has been improved by adding 0.1% glucose content. The RCA 0,1% variation has a lower concrete shrinkage value compared to other concrete variations. This shows that the higher the glucose content added to the bacterial solution, the greater the shrinkage value of the concrete. The addition of high glucose levels will also interfere with the process of calcium carbonate precipitation because the ecospolisaccharides formed will bind calcium ions. The authors suggest that the data generated to be accurate is to use the RCA source derived from the same NCA source so that comparisons can be made and also discuss cost analysis.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052407
Uncontrolled Keywords:	agregat kasar daur ulang, bakteri ureolitik Micrococcus luteus, beton, penyusutan kering beton.-recycled coarse aggregate, ureolytic bacteria Micrococcus luteus, concrete, concrete drying shrinkage.
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	26 Aug 2024 04:14
Last Modified:	26 Aug 2024 04:14
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224553

Text (DALAM MASA EMBARGO) ANDI MUHAMMAD RIDHO AKBAR.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Actions (login required)

View Item