Upaya Peningkatan Efisiensi Teknis Produksi Tanaman Padi Desa Ngadiluhur Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro

KOMARIYAH, NUR and Prof. Dr. Ir. SYAFRIAL, MS. and Dr. Ir. SUHARTINI, MP. (2024) Upaya Peningkatan Efisiensi Teknis Produksi Tanaman Padi Desa Ngadiluhur Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Ngadiluhur meiliki luas wilayah persawahan sebesar 70%, Desa Ngadiluhur merupakan dataran rendah 15 M dari permukaan air laut DPL/DPS, dengan kemiringan nol persen dan suhu rata-rata per hariannya 33 derajat C. Menurut topografi desa ini termasuk ada di dataran rendah. Dengan dataran rendah tersebut Desa Ngadiluhur menjadi potensi pertanian padi dan palawija yang didukung dengan pengairan dari irigasi secara teknis dan curah hujan yang tinggi selama musim penghujan, oleh sebab itu mayoritas penduduk desa ngadiluhur bermatapencaharian sebagai petani, meskipun demikian banyak sekali faktor yang membuat produktivitas tanaman padi di Desa Ngadiluhur mengalami penurunan. Menurut Mubyarto dan Daryanti ( 1991), penurunan produktivitas tanaman padi bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya tipe lahan (sawah/tegal) tetapi juga penggunaan sarana produksi dan teknik budidayanya. Berdasarkan uraian diatas timbul pertanyaan : Apa saja faktor yang mempengaruhi Peningkatan produktivitas tanaman padi Desa Ngadiluhur kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, Seberapa Besar tingkat efisiensi teknis produksi tanaman padi desa Ngadiluhur Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis faktor-faktor produksi seperti lahan, pupuk, benih, tenaga kerja, pestisida dan keikut sertaaan petani dalam berbagai penyuluhan yang diadakan oleh dinas terkait terhadap peningkatan produktivitas tanaman padi serta Menganalisis Tingkat Efisiensi teknis produksi tanaman padi desa Ngadiluhur. Metode utama yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan fokus pada analisis deskriptif yang bertujuan untuk viii memecahkan masalah-masalah aktual yang terjadi pada saat ini. Pendekatan ini melibatkan pengumpulan, penjelasan, dan analisis data yang sistematis, faktual, dan akurat untuk menggambarkan faktor-faktor, karakteristik, dan interaksi antar fenomena yang diteliti. Tujuan metode ini adalah memberikan pemahaman yang faktual terkait faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan efisiensi teknis produksi tanaman padi di Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari petani Desa Ngadiluhur melalui wawancara menggunakan kuesioner yang telah disiapkan, sementara data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait seperti kantor kelurahan, kantor kecamatan, dan lembaga lain yang relevan dengan topik penelitian. Penelitian ini menggunakan Analisis Produksi Stokastik Frontier sebagai alat analisis utama. . menjelaskan bahwa rata - rata dari keseluruhan 60 petani responden telah efisien dalam menggunakan faktor produksi, Hal ini dibuktikan dengan nilai rata�rata TE sebesar 0,918 serta terletak pada interval 0,80-1,000 dengan tingkat hubungan “sangat kuat”. Rata – rata tingkat efisiensi teknis mengindikasikan variasi dalam cara petani menggabungkan faktor-faktor produksi telah berhasil. Tingkat efisiensi tertinggi mencerminkan kemampuan petani dalam mengoptimalkan penggunaan faktor-faktor produksi untuk mencapai hasil produksi yang maksimal. Menurut Sumaryanto (2001) dalam Redha, et al (2013), efisiensi teknis dianggap belum optimal jika indeks nilainya kurang dari 0,7, sementara dianggap optimal jika indeks nilainya melebihi 0,7. Pada penelitian lain menurut Kumbakar dan Lovell (2000), nilai efisiensi teknis petani bernilai ≥ 0.7. Petani dikatakan cukup efisien secara teknis jika nilai efisiensi ≥ 0.7 dan belum efisien jika < 0.7(Pratama et al., 2020). Dengan demikian menurut tabel 5.4 didapat 1 orang petani atau sebesar 2% petani yang memiliki efisiensi rendah dalam menggunakan faktor produksi. Sedangkan 59 petani lainnya atau sebesar 98% telah mencapai efisien tinggi dalam menggunakan faktor produksinya. Walaupun sebagian petani berhasil mencapai tingkat efisiensi yang tinggi, masih terdapat petani yang memiliki tingkat efisiensi 70%. Hal ini menandakan bahwa efisiensi teknis dalam produksi padi di Desa Ngadiluhur masih belum merata. Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti yaitu : (1) penggunaan luas tanam hendaknya diimbangi dengan pengelolaan yang baik serta jumlah tenaga kerja yang cukup (2) pentingnya ix mengikuti penyuluhan bagi petani sehingga dapat meningkatkan pengetahuan terhadap tekhnologi pertanian yang lebih efiien dan efektif.

English Abstract

Indonesia, which ranks fourth in the world in terms of population, faces an urgent need for staple foods, especially rice, given its large population. The needs of this large population demand a consistent and sufficient food supply, with rice as the main food ingredient. Currently, the government has consistently imported rice throughout the 2007-2012 period to ensure national rice availability in terms of quantity and price, with an average of 1.2 million tons per year (BPS, 2013). Therefore, with the aim of national food security, the government has set a target of achieving rice self�sufficiency of 10 million tons per year by 2014. To support this effort, the government, through the Ministry of Agriculture, is implementing the National Rice Production Increase Program (P2BN). Ngadiluhur Village has a rice field area of 70%. Ngadiluhur Village is a lowland 15 M above sea level DPL/DPS, with a slope of zero percent and an average daily temperature of 33 degrees C. According to topography, this village is in the lowlands. With this lowland area, Ngadiluhur Village has the potential for rice and secondary crop farming which is supported by technical irrigation and high rainfall during the rainy season, therefore the majority of the residents of Ndiluhur Village make their living as farmers, however there are many factors that influence the productivity of rice plants. in Ngadiluhur Village experienced a decline. According to Mubyarto and Daryanti (1991), the decline in rice productivity can be influenced by various factors, not only the type of land (rice fields/fields) but also the use of production facilities and cultivation techniques. Based on the description above, the question arises: What are the factors that influence the increase in rice productivity in Ngadiluhur Village, Balen District, Bojonegoro Regency, How big is the level of technical efficiency of rice production in Ngadiluhur Village, Balen District, Bojonegoro Regency? This research aims to analyze production factors such as land, fertilizer, seeds, labor, pesticides and farmers' participation in various counseling held by related xi agencies to increase rice productivity and analyze the level of technical efficiency of rice production in Ngadiluhur village. The main method applied in this research is a quantitative approach with a focus on descriptive analysis which aims to solve actual problems that are currently occurring. This approach involves collecting, explaining, and analyzing systematic, factual, and accurate data to describe the factors, characteristics, and interactions between the phenomena under study. The aim of this method is to provide a factual understanding regarding the factors that influence increasing the technical efficiency of rice production in Ngadiluhur Village, Balen District, Bojonegoro Regency. The data used in this research consists of primary and secondary data. Primary data was obtained directly from farmers in Ngadiluhur Village through interviews using prepared questionnaires, while secondary data was obtained from various related agencies such as sub-district offices, sub-district offices and other institutions relevant to the research topic. This research uses Frontier Stochastic Production Analysis as the main analytical tool. Explained that on average all 60 farmer respondents were efficient in using production factors. This was proven by the average TE value of 0.918 and was located in the interval 0.80-1.000 with a "very strong" relationship level. The average level of technical efficiency indicates that variations in the way farmers combine production factors have been successful. The highest level of efficiency reflects the farmer's ability to optimize the use of production factors to achieve maximum production results. According to Sumaryanto (2001) in Redha, et al (2013), technical efficiency is considered not optimal if the index value is less than 0.7, while it is considered optimal if the index value exceeds 0.7. In other research, according to Kumbakar and Lovell (2000), the farmer's technical efficiency value was ≥ 0.7. Farmers are said to be technically efficient enough if the efficiency value is ≥ 0.7 and not yet efficient if < 0.7 (Pratama et al., 2020). Thus, according to table 5.4, it was found that 1 farmer or 2% of farmers had low efficiency in using production factors. Meanwhile, 59 other farmers or 98% have achieved high efficiency in using their production factors. Even though some farmers have succeeded in achieving a high level of efficiency, there are still farmers who have an efficiency level of 70%. This indicates that technical efficiency in rice production in Ngadiluhur Village is still not evenly distributed. xii Based on the results of this research, the suggestions that can be conveyed by researchers are: (1) the use of planting area should be balanced with good management and sufficient number of workers (2) the importance of following counseling for farmers so that they can increase knowledge of more efficient agricultural technology and effective.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	042404
Divisions:	S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	30 Jul 2024 03:23
Last Modified:	30 Jul 2024 03:24
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224540

Text (DALAM MASA EMBARGO) NUR KOMARIYAH.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Actions (login required)

View Item