Perencanaan Ulang Gedung dengan Pelat Konvensional Beton Bertulang menjadi Prestressed Hollow Core Slab pada Gedung Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya

Sinamo, Abram Guardinata and Dr. Retno Anggraini, ST., MT. and Dr. Ir. Wisnumurti, MT. (2024) Perencanaan Ulang Gedung dengan Pelat Konvensional Beton Bertulang menjadi Prestressed Hollow Core Slab pada Gedung Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya membangun gedung perkuliahan baru untuk menyediakan fasilitas yang memadai. Gedung baru yang dibangun menggunakan beton bertulang biasa dengan metode cor in-situ, dimana metode ini saat pelaksanaannya sering terkendala cuaca. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan studi alternatif perencanaan ulang dengan mengubah struktur pelat beton konvensional menjadi pelat pracetak prestressed hollow core slab yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi desain dengan metode pelat pracetak yang pada pelaksanaannya dapat dilakukan lebih cepat dan kontrol kualitas bahan yang lebih baik. Pada penelitian ini, dilakukan perencanaan ulang pelat hollow core slab dengan sistem prategang. Terdapat 6 tipe pelat dengan dimensi pelat yang berbeda-beda menyesuaikan pada struktur existing dengan tebal pelat yaitu 200 mm. Pembebanan yang terjadi juga menyesuaikan dengan perencanaan pada struktur existing tanpa mempertimbangkan beban seismik. Dari pembebanan tersebut, akan dilakukan perhitungan kapasitas momen untuk menentukan apakah pelat hollow core slab mampu untuk menahan pembebanan yang sama terjadi dengan pelat existing berdasarkan PCI Manual for Design of Hollow Core Slabs and Walls. Tegangan yang terjadi pada beton baik saat transfer maupun saat beban layan dikontrol berdasarkan tegangan izin dari SNI 2847:2019. Hasil dari perencanaan ulang pelat ini didapatkan dimensi pelat tipe A 1,2 m × 7,2 m memiliki tegangan saat beban layan pada serat atas sebesar 5,99 MPa (tekan) dan pada serat bawah sebesar 21,43 MPa (serat tekan). Dimensi pelat tipe B 1,2 m × 7,2 m memiliki tegangan saat beban layan pada serat atas sebesar 18, 91MPa (tekan) dan pada serat bawah sebesar 8,78 MPa (tekan). Dimensi pelat tipe C 1,2 m × 3,0 m memiliki tegangan saat beban layan pada serat atas sebesar 1,87 MPa (tarik) dan pada serat bawah sebesar 21,33 MPa (tekan). Dimensi pelat tipe D 1,2 m × 4,87 m memiliki tegangan saat beban layan pada serat atas sebesar 1,36 MPa (tekan) dan pada serat bawah sebesar 18,164 MPa (tekan). Dimensi pelat tipe E 0,6 m ×3,0 m memiliki tegangan saat beban layan pada serat atas sebesar 7,312 MPa (tekan) dan pada serat bawah sebesar 21,15 MPa (tekan). Dimensi pelat tipe F 0,6 × 7,2 m memiliki tegangan saat beban layan pada serat atas sebesar 6,065 MPa (tekan) dan pada serat bawah sebesar 12,98 MPa (tekan). Dengan sambungan antar-pelat pada setiap jenis pelat menggunakan tulangan D10 pada arah longitudinal dengan grouting beton bermutu f’c 40 MPa.

English Abstract

The Faculty of Dentistry (FKG) Brawijaya University has built a new lecture building to provide adequate facilities. New buildings are built using ordinary reinforced concrete using the cast in-situ method, where this method is often hampered by weather when implemented. Based on this, an alternative re-planning study was carried out by changing the structure of a conventional concrete slab into a precast prestressed hollow core slab with the aim of providing design recommendations using the precast slab method which can be implemented more quickly and with better control of material quality. In this research, redesigning of hollow core slabs was carried out using a prestressing system. There are 6 types of slab with different slab dimensions according to the existing structure with a slab thickness of 200 mm. The loading that occurs also adjusts to the planning of the existing structure without considering seismic loads. From this loading, moment capacity calculations will be carried out to determine whether the hollow core slab is able to withstand the same loading as the existing slab based on the PCI Manual for Design of Hollow Core Slabs and Walls. The stress that occurs in the concrete both during transfer and during service load is controlled based on the allowable stress according to SNI 2847:2019. The results of this slab redesigning show that the type A slabs with dimensions of 1.2 m × 7.2 m have a stress during service load on the top fiber of 5.99 MPa (compression) and on the bottom fiber of 21.43 MPa (compression). Type B slabs with dimensions of 1.2 m × 7.2 m have a stress during service load on the top fiber of 18.91 MPa (compression) and on the bottom fiber of 8.78 MPa (compression). Type C slabs with dimensions of 1.2 m × 3.0 m have a stress during service load on the top fiber of 1.87 MPa (tensile) and on the bottom fiber of 21.33 MPa (compressive). Type D slabs with dimensions of 1.2 m × 4.87 m have a stress during service load on the top fiber of 1.36 MPa (compression) and on the bottom fiber of 18.164 MPa (compression). Type E slabs with dimensions of 0.6 m × 3.0 m have a stress during service load on the top fiber of 7.312 MPa (compression) and on the bottom fiber of 21.15 MPa (compression). The dimensions of type F slabs are 0.6 × 7.2 m and have a stress during service load on the top fiber of 6.065 MPa (compression) and on the bottom fiber of 12.98 MPa (compression). With connections between slabs on each type of slab using D10 reinforcement in the longitudinal direction with f'c quality concrete grouting of 40 MPa.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052407
Uncontrolled Keywords:	ollow Core Slab, Beton Prategang, Pelat Pracetak.-Hollow Core Slab, Prestressed Concrete, Precast Slab
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	26 Aug 2024 04:11
Last Modified:	26 Aug 2024 04:11
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224455

Text (DALAM MASA EMBARGO) Abram Guardinata Sinamo.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB)

Actions (login required)

View Item