Pengaruh Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Giberelin (GA₃) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Tomat (Lycopersium esculentum Mill.)

Lestari, Lenny Dwi and Dr. Anna Satyana Karyawati, S.P., M.P. (2024) Pengaruh Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Giberelin (GA₃) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Tomat (Lycopersium esculentum Mill.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) adalah komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan kandungan gizi yang tinggi serta kebutuhan tomat dari tahun ke tahun selalu meningkat sehingga berpotensi peluang untuk dibudidayakan. Di Indonesia kebutuhan konsumsi tomat dalam negeri masih tergantung pada impor, terutama tomat untuk bahan industri dan dalam bentuk sudah menjadi barang olahan. Kendala yang dihadapi dalam budidaya tanaman tomat yaitu keadaan iklim yang kurang mendukung dan teknik budidaya tanaman tomat yang kurang tepat. Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pembentukan bakal buah atau fruit set. Peningkatan pembentukan fruit set dapat dibantu dengan bantuan pemberian zat pengatur tumbuh giberelin (GA₃). Giberelin (GA₃) berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan, merangsang pembentukan bunga, merangsang serbuk sari, memperkecil jumlah biji pada buah dan membuat daging buah lebih tebal. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui konsentrasi giberelin (GA₃) yang optimal untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2024 di Desa Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor yaitu giberelin (GA₃) (G) yang terdiri dari 4 level yaitu G1 = tanpa pemberian giberelin (kontrol), G2 = konsentrasi giberelin 20 ppm, G3 = konsentrasi giberelin 40 ppm, G4 = konsentrasi giberelin 60 ppm. Faktor kedua yaitu varietas tomat, V1 = varietas Servo dan V2 = varietas Karuna. Dari dua faktor tersebut diperoleh 8 kombinasi perlakuan kombinasi perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga menghasilkan 32 unit perlakuan. Setiap unit percobaan terdapat 21 tanaman sehingga dipersiapkan 672 tanaman. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah tandan buah, fruit set, jumlah buah panen total per tanaman, bobot buah per tanaman, bobot segar per buah dan hasil panen per hektar. Data yang telah didapatkan kemudian di uji menggunakan analisis ragam dengan uji F pada taraf 5%. Apabila hasil pengujian beda nyata antar perlakuan maka hasil analisis diuji lanjut dengan uji BNT 5 %. Hasil penelitian menunjukkan pengaplikasian giberelin (GA₃) dengan varietas memberikan interaksi pada parameter pertumbuhan tinggi tanaman umur pengamatan 40 HST dan 48 HST, serta hasil panen per hektar. Pengaplikasian giberelin (GA₃) konsentrasi 60 ppm mampu menghasilkan jumlah tandan, jumlah buah dan berat buah per tanaman yang lebih tinggi, sedangkan giberelin (GA₃) dengan konsentrasi 20 ppm mampu menghasilkan bobot segar per buah lebih tinggi. Pengaplikasian giberelin konsentrasi 60 ppm pada varietas Servo mampu menghasilkan hasil panen per hektar lebih tinggi, sedangkan pengaplikasian giberelin 40 ppm pada varietas Karuna mampu menghasilkan jumlah panen per hektar lebih tinggi. Varietas Servo memiliki jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah dan berat buah per tanaman, dan jumlah panen per hektar lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Karuna.

English Abstract

Tomato plants (Lycopersicum esculentum Mill.) are horticultural commodities that have high economic value and high nutritional content and the need for tomatoes from year to year is always increasing so that potential opportunities for cultivation. In Indonesia, domestic tomato consumption needs still depend on imports, especially tomatoes for industrial materials and in the form of processed goods. The constraints faced in the cultivation of tomato plants are unfavorable climatic conditions and inappropriate tomato plant cultivation techniques. Efforts to increase production can be done by increasing the formation of fruit set. Increased fruit set formation can be assisted with the help of gibberellin (GA₃) growth regulator. Gibberellin (GA₃) functions to accelerate growth, stimulate flower formation, stimulate pollen, reduce the number of seeds in the fruit and make the fruit flesh thicker. Based on this, it is necessary to conduct research to determine the optimal concentration of gibberellin (GA₃) to increase the growth and yield of tomato plants. The research conducted in February - May 2024 in Mrican Village, Mojoroto District, Kediri City, East Java Province. The experimental design used in this study is a Randomized Group Design (RAK) arranged factorially with two factors, namely gibberellin (GA₃) (G) which consists of 4 levels, namely G1 = without gibberellin application (control), G2 = gibberellin concentration of 20 ppm, G3 = gibberellin concentration of 40 ppm, G4 = gibberellin concentration of 60 ppm. The second factor is tomato variety, V1 = Servo variety and V2 = Karuna variety. Of the two factors obtained 8 treatment combinations treatment combinations were repeated 4 times resulting in 32 treatment units. Each experimental unit contained 21 plants so that 672 plants were prepared. Observation variables include plant height, number of leaves, number of flowers, number of fruit bunches, fruit set, total harvested fruit per plant, fruit weight per plant, fresh weight per fruit and yield per hectare. The data that has been obtained is then tested using analysis of variance with the F test at the 5% level. If the test results are significantly different between treatments, the results of the analysis are further tested with the 5% BNT test. The results showed that the application of gibberellin (GA₃) with varieties provided an interaction on the growth parameters of plant height at the observation age of 40 HST and 48 HST, as well as yield per hectare. The application of gibberellin (GA₃) with a concentration of 60 ppm can produce a higher number of bunches, number of fruits and fruit weight per plant, while gibberellin (GA₃) with a concentration of 20 ppm can produce a higher fresh weight per fruit. The application of gibberellin with a concentration of 60 ppm on the Servo variety was able to produce higher yield per hectare, while the application of gibberellin with 40 ppm on the Karuna variety was able to produce a higher number of harvests per hectare. The Servo variety has a higher number of leaves, number of flowers, number of fruits and fruit weight per plant, and the number of harvests per hectare compared to the Karuna variety.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052404
Divisions:	Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	23 Aug 2024 06:21
Last Modified:	23 Aug 2024 06:21
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224440

Text (DALAM MASA EMBARGO) Lenny Dwi Lestari.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Actions (login required)

View Item