Pengukuran Kepadatan Bakteri Vibrio Pada Daging Udang Vaname (Litopenaues Vanamei) yang Terinfeksi Penyakit AHPND (Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease)

Nilufar, Faisya and Dr. Yuni Kilawati, S. Pi., M. Si. (2024) Pengukuran Kepadatan Bakteri Vibrio Pada Daging Udang Vaname (Litopenaues Vanamei) yang Terinfeksi Penyakit AHPND (Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dampak serangan penyakit terhadap budidaya udang terlihat dari penurunan produksi nasional, yang menurun dari 409.590 ton pada tahun 2008 menjadi 338.060 ton pada tahun 2009 (Ariyati et al., 2024). Salah satu jenis penyakit yang berpotensi menyebabkan kematian massal pada budidaya udang adalah vibriosis, yang disebabkan oleh bakteri genus Vibrio. Udang sakit yang terinfeksi bakteri Vibrio sp. terdapat kepadatan bakteri pada organnya termasuk daging udang. Bakteri patogen seperti Vibrio sp. bisa menyebabkan kematian pada udang, penyakit ini juga dapat menurunkan kualitas daging udang yang terinfeksi (Gusman et al., 2012). Oleh karena itu, keberadaan bakteri ini harus terus dipantau selama periode pemeliharaan dengan menghitung Total Plate Count (TPC) untuk memantau kepadatan Vibrio sp. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2024 – April 2024. Penelitian ini dilaksanakan di Tambak Budidaya Udang Nglajar, Kabupaten Gresik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan bakteri vibrio yang berada pada daging udang vaname yang terinfeksi AHPND dan menganalisis kualitas air pada budidaya udang vaname yang terinfeksi AHPND. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode Total Plate Count (TPC) digunakan untuk mengetahui kepadatan bakteri vibrio pada udang yang terinfeksi AHPND. Principal Component Analysis (PCA) digunakan untuk mengetahui hubungan antara kualitas air dan kelimpahan bakteri vibrio. Pada ke-5 sampel udang yang diambil dari 3 tambak yang terinfeksi AHPND memiliki kepadatan bakteri vibrio sp. pada Udang 1.1 sebesar 360 CFU/g, Udang 1.2 sebesar 280 CFU/g, Udang 5 sebesar 390 CFU/g, Udang 6.1 sebesar 645 CFU/g, dan Udang 6.2 sebesar 320 CFU/g. Kualitas air pada budidaya udang vaname yang terinfeksi AHPND pada kolam A1, A6, dan A5 memiliki Suhu 30oC, 29 oC, dan 30oC; pH 7,75 7,7 dan 7,7; DO 7,3 ppm, 7,25 ppm, dan 7,25 ppm; Salinitas 27 ppt, 27,5 ppt, dan 28 ppt; TOM 124,71 ppm, 104,62 ppm, dan 87,86 ppm. Terdapat hubungan korelasi positif antara parameter suhu dan salinitas dengan kelimpahan bakteri vibrio serta hubungan korelasi negatif antara parameter pH, DO, dan TOM dengan kelimpahan bakteri vibrio pada analisis PCA. Saran untuk pembudidaya udang Tambak Budidaya Udang Nglajar dalam menghadapi bakteri vibrio sp. yang menjadi parasit bagi udang yang dibudidayakan yaitu pengendalian kualitas air Tambak Budidaya Udang Vaname Nglajar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

English Abstract

The impact of disease on shrimp farming can be seen from the decline in national production, which decreased from 409,590 tons in 2008 to 338,060 tons in 2009 (Ariyati et al., 2024). One type of disease that has the potential to cause mass mortality in shrimp farming is vibriosis, which is caused by bacteria of the genus Vibrio. Sick shrimp infected with Vibrio sp. bacteria have a density of bacteria in their organs including shrimp meat. Pathogenic bacteria such as Vibrio sp. can cause death in shrimp, this disease can also reduce the quality of infected shrimp meat (Gusman et al., 2012). Therefore, the presence of these bacteria must be continuously monitored during the rearing period by calculating the Total Plate Count (TPC) to monitor the density of Vibrio sp.This research was conducted in January 2024 - April 2024. This research was conducted in Nglajar Shrimp Farm, Gresik Regency. This study aims to analyze the density of vibrio bacteria in the meat of vaname shrimp infected with AHPND and analyze water quality in vaname shrimp farming infected with AHPND. The research method used in this study uses quantitative descriptive method. The Total Plate Count (TPC) method was used to determine the density of vibrio bacteria in shrimp infected with AHPND. Principal Component Analysis (PCA) was used to determine the relationship between water quality and the abundance of vibrio bacteria. In the 5 shrimp samples taken from 3 ponds infected with AHPND known to have a bacterial density of vibrio sp. on Shrimp 1.1 at 360 CFU/g, Shrimp 1.2 at 280 CFU/g, Shrimp 5 at 390 CFU/g, Shrimp 6.1 at 645 CFU/g, and Shrimp 6.2 at 320 CFU/g. Water quality in vaname shrimp farms infected with AHPND in ponds A1, A6, and A5 had a temperature of 30oC, 29 oC, and 30oC; pH 7.75 7.7 and 7.7; DO 7.3 ppm, 7.25 ppm, and 7.25 ppm; Salinity 27 ppt, 27.5 ppt, and 28 ppt; TOM 124.71 ppm, 104.62 ppm, and 87.86 ppm. There is a positive correlation relationship between the parameters of temperature and salinity with the abundance of vibrio bacteria and a negative correlation relationship between the parameters of pH, DO, and TOM with the abundance of vibrio bacteria in PCA analysis. Suggestions for Nglajar Shrimp Farming Pond shrimp farmers in dealing with vibrio sp. bacteria that parasitize cultured shrimp are controlling the water quality of Nglajar Vaname Shrimp Farming Pond, Gresik Regency, East Java.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524080289
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 21 Aug 2024 04:19
Last Modified: 21 Aug 2024 04:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224437
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Faisya Nilufar.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item