Fitriana, Ayu and Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR., M.S. and Dr. Fahriyah, S.P, M.Si. (2024) Dampak Kebijakan Pertanian terhadap Kesejahteraan Produsen dan Konsumen Jagung di Indonesia. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang penting selain gandum dan padi. Masyarakat di beberapa wilayah Indonesia mengkonsumsi jagung sebagai sumber pangan utama. Seiring berjalannya waktu konsumsi jagung untuk kebutuhan pakan cenderung semakin meningkat baik untuk pakan secara langsung maupun industri pakan yaitu berkisar antara 2.52 juta ton hingga 4,69 juta ton dengan laju pertumbuhan sebesar 34.24% per tahun. Kebutuhan jagung ini akan berpotensi untuk terus meningkat seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia dan meningkatnya kebutuhan pakan karena peningkatan konsumsi ayam sebagai sumber protein hewani masyarakat Indonesia. Pasokan jagung nasional sangat dipengaruhi oleh produksi jagung di wilayah sentra produksi. Namun harga produsen jagung di daerah sentra produksi cenderung lebih rendah dibandingkan harga di daerah lain. Masuknya impor jagung ke daerah sentra produksi diduga mempengaruhi harga jagung ditingkat produsen, sehingga perlu dikaji apakah perubahan kebijakan pemerintah telah efektif dalam meningkatkan produksi jagung, mengurangi ketergantungan impor serta menjaga stabilitas harga jagung. Tujuan dari penelitian adalah: (1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, permintaan, dan harga jagung domestik; (2) Menganalisis dampak kebijakan pertanian terhadap produksi, permintaan, dan harga jagung domestik; (3) menganalisis dampak kebijakan pertanian terhadap kesejahteraan produsen dan konsumen jagung di Indonesia. Model analisis yang digunakan dalam penelitian adalah model persamaan simultan ekonometrika. Model diestimasi dengan metode Two-Stages Least Squares (2SLS) menggunakan program SAS/ETS versi 9.4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Produksi jagung nasional merupakan hubungan antara luas area panen dan produktivitas jagung nasional. Luas area panen jagung dipengaruhi harga riil jagung ditingkat petani dan harga riil kedelai ditingkat patani sebagai komoditas kompetitornya. Produktivitas jagung dipengaruhi oleh harga riil jagung ditingkat petani. Permintaan jagung rumah tangga dipengaruhi oleh harga riil jagung tingkat konsumen dan permintaan jagung rumah tangga tahun sebelumnya. Permintaan jagung industri pakan dipengaruhi oleh perubahan harga riil jagung tingkat pedagang besar, GDP dan permintaan jagung industri tahun sebelumnya. Impor jagung Indonesia dipengaruhi oleh produksi jagung, harga riil jagung pedagang besar, harga riil jagung impor Indonesia, dan impor jagung tahun sebelumnya. Harga riil jagung impor Indonesia dipengaruhi oleh harga riil jagung dunia dan tarif impor jagung. Transmisi harga jagung menyebabkan harga riil jagung tingkat petani dipengaruhi oleh harga riil jagung pedagang besar. Harga riil jagung ditingkat konsumen dipengaruhi oleh harga riil jagung tingkat konsumen tahun sebelumnya. Harga riil jagung tingkat pedagang besar dipengaruhi oleh harga riil jagung tingkat pedagang besar tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan,simulasi kebijakan yang berdampak pada peningkatan hasil produksi adalah subsidi harga pupuk sebesar 10 persen, penerapan tarif impor jagung sebesar 5 persen, harga acuan pembelian pemerintah sebesar Rp. 4,200.00, penurunan kuota impor jagung sebesar 50 persen, dan kombinasi ketiga kebijakan tersebut. Simulasi kebijakan yang berdampak pada peningkatan permintaan jagung nasional adalah subsidi harga pupuk sebesar 10 persen dan penghapusan tarif impor. Sedangkan kebijakan yang berdampak pada peningkatan harga jagung domestik adalah penerapan tarif impor sebesar 5 persen, harga acuan pembelian pemerintah sebesar Rp. 4,200.00 dan kombinasi antara kebijakan subsidi harga pupuk sebesar 10 persen, penerapan tarif impor jagung sebesar 5 persen, dan harga acuan pembelian pemerintah sebesar Rp. 4,200.00. Simulasi kombinasi antara kebijakan subsidi harga pupuk sebesar 10 persen, penerapan tarif impor jagung sebesar 5 persen, dan harga acuan pembelian pemerintah sebesar Rp. 4,200.00 merupakan simulasi yang meningkatkan kesejahteraan nasional terbesar. Namun kebijakan tersebut menurunkan surplus konsumen akibat tingginya harga jagung di tingkat konsumen. Simulasi kebijakan yang meningkatkan surplus konsumen terbesar adalah simulasi penghapusan tarif impor jagung. Simulasi kebijakan yang dapat meningkatkan kesejateraan produsen dan konsumen adalah kombinasi antara subsidi harga pupuk sebesar 10 persen dan penerapan harga acuan pembelian pemerintah sebesar Rp. 4,200.00 serta kombinasi antara subsidi harga pupuk sebesar 10 persen, penerapan harga acuan pembelian pemerintah sebesar Rp. 4,200.00, dan penurunan kuota impor jagung sebesar 50 persen. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat dikemukakan adalah: Guna meningkatkan produksi jagung nasional, mengantisipasi penurunan harga riil jagung tingkat petani dan meningkatkan kesejahteraan produsen dan kosumen jagung di Indonesia maka pemerintah disarankan menerapkan kebijakan subsidi harga input bersama-sama dengan kebijakan harga acuan pembelian pemerintah. Selain itu, meningkatkan teknologi usaha tani jagung juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hasil produksi jagung nasional agar dapat bersaing dengan jagung impor mengingat masih adanya ketergantungan jagung impor oleh industri pakan.
English Abstract
Maize (Zea mays L.) is one of the important food crop commodities besides wheat and rice. People in several regions of Indonesia consume Maize as a primary food source. Over time, Maize consumption for feed purposes tends to increase both for direct feed and for feed industry, ranging from 2.52 million tons to 4.69 million tons with a growth rate of 34.24% per year. The demand for Maize has the potential to continue increasing along with the growing population of Indonesia and the increasing need for feed due to the rising consumption of chicken as a source of animal protein for the Indonesian population. The national Maize supply is greatly influenced by Maize production in the production centers. However, Maize producer prices in production center areas tend to be lower compared to prices elsewhere. The influx of imported Maize into production center areas is suspected to affect Maize prices at the producer level, thus requiring examination of whether changes in government policy have been effective in increasing Maize production, reducing import dependence, and maintaining Maize price stability. The research findings indicate that national Maize production is influenced by the relationship between harvested area and national Maize productivity. The harvested area of Maize is influenced by the real price of Maize at the farmer level and the real price of soybeans at the farmer level as its competitive commodity. Maize productivity is influenced by the real price of Maize at the farmer level. Household Maize demand is affected by the real price of Maize at the consumer level and household Maize demand in the previous year. Feed industry Maize demand is influenced by changes in the real price of Maize at the wholesale level, GDP, and feed industry Maize demand in the previous year. Indonesian Maize imports are influenced by Maize production, the real price of Maize at the wholesale level, the real price of imported Maize in Indonesia, and Maize imports in the previous year. The real price of imported Maize in Indonesia is influenced by the real price of Maize in the world and Maize import tariffs. Price transmission of Maize causes the real price of Maize at the farmer level to be influenced by the real price of Maize at the wholesale level. The real price of Maize at the consumer level is influenced by the real price of Maize at the consumer level in the previous year. The real price of Maize at the wholesale level is influenced by the real price of Maize at the wholesale level in the previous year. Based on the simulation results, the policy simulations that positively impact production output are a 10 percent fertilizer price subsidy, a 5 percent import tariff on maize, a government purchase price reference of Rp. 4,200.00, a 50 percent reduction in maize import quotas, and a combination of these three policies. The policy simulations that increase national maize demand are a 10 percent fertilizer price subsidy and the elimination of import tariffs. Meanwhile, the policies that raise domestic maize prices are the implementation of a 5 percent import tariff, a government purchase price reference of Rp. 4,200.00, and a combination of a 10 percent fertilizer price subsidy, a 5 percent import tariff on maize, and a government purchase price reference of Rp. 4,200.00. The combined simulation of a 10 percent fertilizer price subsidy, a 5 percent import tariff on maize, and a government purchase price reference of Rp. 4,200.00 results in the greatest increase in national welfare. However, this policy decreases consumer surplus due to the higher maize prices at the consumer level. The policy simulation that most significantly increases consumer surplus is the elimination of the maize import tariff. Policy simulations that can enhance the welfare of both producers and consumers include a combination of a 10 percent fertilizer price subsidy and a government purchase price reference of Rp. 4,200.00, as well as a combination of a 10 percent fertilizer price subsidy, a government purchase price reference of Rp. 4,200.00, and a 50 percent reduction in maize import quotas. Based on the research findings, the following recommendations are proposed: To enhance national corn production, anticipate the decline in the real price of corn at the farmer level, and improve the welfare of corn producers and consumers in Indonesia, it is advised that the government implement input price subsidy policies in conjunction with a government purchase price reference policy. Additionally, improving corn farming technology is necessary to enhance the quality of national corn production, enabling it to compete with imported corn, given the ongoing dependence of the feed industry on corn imports
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | 042404 |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian |
| Depositing User: | Unnamed user with username nova |
| Date Deposited: | 17 Sep 2024 06:54 |
| Last Modified: | 17 Sep 2024 06:54 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224239 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
ayu fitriana.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |