Pengaruh Pemberian Hidrogen Peroksida Terhadap Tingkat Kelulusan Hidup dan Konsumsi Oksigen Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) Pada Pengiriman Sistem Tertutup

Narulita, Viona Putri and Prof. Dr. Ir. Anik Martinah H.,, M.Sc. and I Made Dedi Mahariawan,, S.Pi.,M.P. (2024) Pengaruh Pemberian Hidrogen Peroksida Terhadap Tingkat Kelulusan Hidup dan Konsumsi Oksigen Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) Pada Pengiriman Sistem Tertutup. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan spesies ikan budidaya di Indonesia dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Salah satu bentuk kegiatan penting untuk menyuplai permintaan pasar yaitu dengan dilakukannya pengiriman. Pasokan oksigen tentunya sebagai bahan kebutuhan dalam menjamin kelangsungan hidup ikan selama pengiriman. Pengiriman benih ikan secara tertutup umumnya menggunakan oksigen murni atau injeksi oksigen dalam botol bertekanan. Hal ini tidak dapat dipertimbangkan ketika menurunnya atau ketidak tersediaan oksigen secara umum. Bagi para petani ikan skala kecil terutama pada daerah terpencil atau pedesaan umumnya pencarian oksigen murni susah diperoleh dan harganya yang relatif mahal. Oleh karena itu diperlukannya bahan alternatif sumber oksigen terlarut lainnya yang dapat digunakan dalam pengiriman salah satunya yaitu hidrogen peroksida (H2O2). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian hidrogen peroksida terhadap tingkat kelulusan hidup dan konsumsi oksigen, serta mengetahui dosis optimal untuk mempertahankan kelulusan hidup benih ikan kakap putih (Lates calcarifer). Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, Bali pada bulan Desember 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Dosis hidrogen peroksida yang digunakan dalam penelitian ini yaitu K (kontrol), A (0,5 ml/l), B (1 ml/l), C (1,5 ml/l), D (2 ml/l), dan E (2,5 ml/l). Parameter utama yang diamati yaitu tingkat kelulusan hidup dan tingkat konsumsi oksigen serta parameter penunjang yang diukur meliputi kualitas air (suhu, pH dan DO), respon respirasi, dan perubahan tingkah laku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis hidrogen peroksida yang optimal untuk tingkat kelulusan hidup benih ikan kakap putih pada pengiriman sistem tertutup yaitu pada dosis 1,063 ml/l dengan nilai persentase tingkat kelulusan hidup sebesar 96,5%. Sementara dosis optimal untuk tingkat konsumsi oksigen yaitu 1,1 ml/l dengan nilai tingkat konsumsi oksigen sebesar 0,027 mgO2/g/jam. Pemberian hidrogen peroksida berpengaruh nyata terhadap tingkat kelulusan hidup dan konsumsi oksigen benih ikan kakap putih. Pengamatan parameter penunjang berupa kualitas air (suhu, pH, DO), respon respirasi, dan perubahan tingkah laku diukur sebelum dan sesudah dilakukannya pengiriman. Kualitas air yang masih tergolong optimal dalam pengiriman ikan hidup yaitu dengan kisaran nilai suhu sebesar 22-25˚C, nilai pH 7-8, dan nilai DO >2 mg/l.

English Abstract

White snapper (Lates calcarifer) is a farmed fish species in Indonesia with increasing market demand. One of the important activities to supply the market demand is by shipping. Oxygen supply is certainly a necessary ingredient in ensuring fish survival during shipping. Closed shipments of fish fry generally use pure oxygen or oxygen injection in pressurized bottles. This cannot be considered when the decline or unavailability of oxygen in general. For small-scale fish farmers, especially in remote or rural areas, the search for pure oxygen is generally difficult to obtain and the price is relatively expensive. Therefore, the need for alternative materials for other dissolved oxygen sources that can be used in shipping, one of which is hydrogen peroxide (H2O2). This research purposed to find the effect of hydrogen peroxide on survival rate and oxygen consumption levels, and to figure the optimal dose for maintaining the survival rate of white snapper fish seeds (Lates calcarifer). This research was conducted at the Research Center Mariculture and Fisheries Extension (BBRBLPP) Gondol, Bali in December 2023. The method used in this research was the experimental method. The design used in this research was a Completely Randomized Design (RAL) with 6 treatments and 3 replications. The doses of hydrogen peroxide used in this study were K (control), A (0.5 ml/l), B (1 ml/l), C (1.5 ml/l), D (2 ml/l), and E (2.5 ml/l). The main parameters observed were survival rate and oxygen consumption rate and the supporting parameters measured included water quality (temperature, pH, and dissolved oxygen), respiration response, and behavioral changes. The research results indicate that the optimal dose of hydrogen peroxide for the survival rate of white snapper fish seeds in closed shipping systems was at 1.063 ml/l, with a survival rate percentage of 96.5%. Meanwhile, the optimal dose for oxygen consumption rate was 1.1 ml/l, with an oxygen consumption rate of 0.027 mgO2/g/hour. Giving hydrogen peroxide has a significant effect on the survival rate and oxygen consumption of white snapper fish seeds. Supporting parameters such as water quality (temperature, pH, and dissolved oxygen), respiratory response, and behavioral changes were observed before and after shipping. Optimal water quality during live fish shipment is maintained with temperature ranging between 22-25°C, pH values between 7-8, and DO values >2 mg/l.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052408
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 16 Aug 2024 03:03
Last Modified: 16 Aug 2024 03:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224192
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
VIONA PUTRI NARULITA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item