Optimasi Kadar Hemiselulosa Pada Ampas Kelapa Dengan Pra Perlakuan PEF (Pulsed Electric Field-Assisted) Dan SSF (Solid State Fermentation) Menggunakan Respone Surface Methodology (RSM)

Azzahra, Shafa Kamila and Prof. Dr. Ir Bambang Dwi Argo, DEA and Ir. Inggit Kresna Maharsih, S.T., M.Sc. (2024) Optimasi Kadar Hemiselulosa Pada Ampas Kelapa Dengan Pra Perlakuan PEF (Pulsed Electric Field-Assisted) Dan SSF (Solid State Fermentation) Menggunakan Respone Surface Methodology (RSM). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan produksi kelapa di Indonesia mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah yang dihasilkan. Salah satu limbah padat yang dihasilkan yaitu ampas kelapa. Ampas kelapa termasuk suatu biomassa lignoselulosa yang mengandung komponen utama berupa hemiselulosa, selulosa dan juga lignin. Hemiselulosa yang terkandung dalam ampas kelapa dapat dihidrolisis menjadi gula sederhana dan diolah menjadi bahan baku produk kimia yaitu furfural. Penggunaan hemiselulosa secara murni perlu dilakukan delignifikasi untuk memecah ikatan antar komponen lignoselulosa. Pada penelitian ini, dilakukan kombinasi perlakuan awal berupa Pulsed Electric Field (PEF) dan Solid State Fermentation (SSF) menggunakan jamur tiram putih pada ampas kelapa untuk meningkatkan kandungan hemiselulosa. Pemberian perlakuan PEF bertujuan membentuk pori-pori pada membran sel sehingga memudahkan jamur tiram putih dalam proses delignifikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ukuran substrat, lama kontak antara ampas kelapa dengan PEF, serta lama inkubasi jamur putih (Pleurotus ostreatus) yang optimal untuk menghasilkan kadar hemiselulosa yang maksimum menggunakan metode Response Surface Methodology) dengan rancangan Central Composite Design (CCD). Variabel perlakuan yang digunakan yaitu ukuran substrat (20,40, dan 60 mesh), lama kontak PEF (30, 60, 90 detik) dan lama inkubasi (10, 20, 30 hari). Data uji lignoselulosa dianalisis dengan metode RSM menggunakan Design Expert 12. Hasil kondisi optimum perlakuan awal diperoleh pada variasi ukuran substrat 40 mesh, lama kontak PEF 62 detik dan lama inkubasi 21 hari. Kondisi tersebut menghasilkan kandungan hemiselulosa tertinggi sebesar 25,108% dan kandungan lignin terendah sebesar 9,415%.

English Abstract

The increase in coconut production in Indonesia has resulted in an increase in the amount of waste produced. One of the solid wastes produced is coconut husk. Coconut husk is a lignocellulosic biomass which contains the main components in the form of hemicellulose, cellulose and also lignin. Hemicellulose contained in coconut husk can be hydrolyzed into simple sugars and processed into raw materials for chemical products, namely furfural. The use of pure hemicellulose requires delignification to break the bonds between lignocellulosic components. In this study, a combination of initial treatments was carried out in the form of Pulsed Electric Field (PEF) and Solid State Fermentation (SSF) uses white oyster mushrooms in coconut dregs to increase the hemicellulose content. The aim of giving PEF treatment is to form pores in the cell membrane, making it easier for white oyster mushrooms in the delignification process. This research was conducted to determine the effect of substrate size, length of contact between coconut dregs and PEF, and incubation time for white mold (Pleurotus ostreatus) which is optimal for producing maximum hemicellulose content using the method Response Surface Methodology) with plans Central Composite Design (CCD). The treatment variables used were substrate size (20, 40, and 60 mesh), PEF contact time (30, 60, 90 seconds) and incubation time (10, 20, 30 days). Lignocellulosic test data were analyzed using the RSM method using Design Expert 12. The results of optimum initial treatment conditions were obtained with variations in substrate size of 40 mesh, PEF contact time of 62 seconds and incubation time of 21 days. These conditions produced the highest hemicellulose content of 25.108% and the lowest lignin content of 9.415%

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052410
Uncontrolled Keywords: Ampas kelapa, Furfural, Lignoselulosa, Pulsed Electri Field (PEF), Response Surface Methodology (SSF)-Coconut Husk, Furfural, Hemicellulose, Pulsed Electri Field, Response Surface Methodology
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 14 Aug 2024 03:04
Last Modified: 14 Aug 2024 03:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/223882
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Shafa Kamila Azzahra.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item