Pemanfaatan Asam Humat dan Kotoran Ternak sebagai Pelet Slow Release Fertilizer Berbahan Dasar Fly Ash – Bottom Ash

Syifa, Najla Fathya and Dr. Eng. Akhmad Adi Sulianto, STP., MT., M. Eng and Wahyunanto Agung Nugroho,, STP.,M.Eng,PhD (2024) Pemanfaatan Asam Humat dan Kotoran Ternak sebagai Pelet Slow Release Fertilizer Berbahan Dasar Fly Ash – Bottom Ash. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Akibat penggunaan besar bahan bakar dalam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), fly ash dan bottom ash (FABA) yang berasal dari batu bara dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar. Tingginya jumlah batu bara ini mengakibatkan akumulasi FABA yang bisa mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian dan optimasi pemanfaatan FABA, salah satunya dengan mengaplikasikannya dalam pertanian. Penggunaan FABA dalam pertanian dapat membantu menstabilkan pH tanah, meningkatkan struktur tanah, memberikan nutrisi bagi tanaman, serta dapat meningkatkan hasil panen dan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan pelet slow release fertilizer dengan menggunakan campuran FABA, kotoran ternak, NaOH, dan asam humat sehingga produk pupuk yang dihasilkan memiliki dampak lingkungan yang minimal. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pola pelepasan N, P, dan K dari pelet slow release fertilizer menggunakan metode soil leaching column dan mengetahui kadar N, P, dan K pada filtrat hasil uji leaching. Hilangnya unsur hara tersebut dari dalam tanah dapat disebabkan oleh pencucian oleh air hujan, air irigasi, dan limpasan. Uji soil leaching column memungkinkan penilaian potensi pencemaran air tanah oleh unsur-unsur yang mungkin terkandung dalam penampang tanah. Penelitian ini dilakukan untuk menilai kualitas terbaik dari pelet pupuk dengan mempertimbangkan perbandingan FABA : kotoran ternak pada tiga variasi perlakuan, yaitu 1 : 0; 1 : 1; dan 1 : 1,5. Kemudian, dengan penambahan larutan asam humat dengan variasi 0 dan 10% dari total. Parameter yang dianalisis pada filtrat hasi uji leaching adalah kandungan N, P, K, dan asam humat. Perlakuan terbaik adalah pada perlakuan A2B1 karena memiliki pola pelepasan yang paling sesuai dengan pola pelepasan dari nilai ratarata kandungan N, P, dan K secara keseluruhan. Perlakuan terbaik dengan variasi penambahan kotoran ternak yang memiliki kadar N, P, dan K kumulatif paling sedikit dalam filtrat yaitu pada perlakuan A1B0, sebesar 9,7 mL, 4,9 mL, dan 0,9 mL. Ini menunjukkan bahwa nutrien lebih banyak tertahan di dalam tanah, yang dapat mengurangi kehilangan nutrien penting dan meningkatkan efisiensi pemupukan.

English Abstract

Due to the extensive use of fuel in coal-fired power plants (PLTU), fly ash and bottom ash (FABA) from coal are produced in substantial quantities. The high volume of coal used results in the accumulation of FABA, which can pollute the environment if not properly managed. Therefore, efforts are needed to control and optimize the utilization of FABA, one of which is its application in agriculture. The use of FABA in agriculture can help stabilize soil pH, improve soil structure, provide nutrients for plants, and increase crop yields and plant growth. This study aims to determine the process of making slow-release fertilizer pellets using a mixture of FABA, livestock manure, NaOH, and humic acid, so that the resulting fertilizer product has minimal environmental impact. Additionally, this study aims to understand the release patterns of N, P, and K from the slow-release fertilizer pellets using the soil leaching column method and to determine the levels of N, P, and K in the leachate filtrate. The loss of these nutrients from the soil can be caused by leaching due to rainwater, irrigation water, and runoff. The soil leaching column test allows for the assessment of the potential groundwater contamination by elements that may be contained in the soil profile. This research was conducted to assess the best quality of fertilizer pellets by considering the ratio of FABA to livestock manure in three treatment variations: 1:0, 1:1, and 1:1.5. Then, with the addition of humic acid solution with variations of 0% and 10% of the total. The parameters analyzed in the leachate filtrate were the contents of N, P, K, and humic acid. The best treatment was A2B1 because it had the release pattern most consistent with the overall average release pattern of N, P, and K contents. The best treatment with the variation of livestock manure addition, which had the lowest cumulative N, P, and K contents in the filtrate, was A1B0, with 9.7 mL, 4.9 mL, and 0.9 mL, respectively. This indicates that more nutrients are retained in the soil, which can reduce the loss of essential nutrients and increase fertilizer efficiency

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052410
Uncontrolled Keywords: Asam Humat, Batu Bara, Bottom Ash, Fly Ash, Kotoran Sapi, Soil Leaching Column-Humic Acid, Coal, Bottom Ash, Fly Ash, Cow Manure, Soil Leaching Column
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 14 Aug 2024 03:04
Last Modified: 14 Aug 2024 03:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/223879
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Najla Fathya Syifa.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item