Hubungan Tingkat Keparahan Parkinson Dan Derajat Nyeri Dengan Kualitas Hidup Pada Penderita Penyakit Parkinson Di Rsud Dr. Saiful Anwar Jawa Timur

Maziya, dr. Yulianda and dr. Neila Raisa, Sp.S (K), M.Biomed and Dr. dr. Shahdevi Nandar Kurniawan, Sp.S (K) and Dr. dr. Nanik Setijowati, M.Kes (2024) Hubungan Tingkat Keparahan Parkinson Dan Derajat Nyeri Dengan Kualitas Hidup Pada Penderita Penyakit Parkinson Di Rsud Dr. Saiful Anwar Jawa Timur. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyakit Parkinson memengaruhi sekitar 1,5 hingga 2,0% dari populasi lanjut usia di atas 60 tahun dan mencapai 4% pada mereka yang berusia di atas 80 tahun. Gejala klinis penyakit Parkinson biasanya tidak muncul hingga sekitar 70-80% neuron dopaminergik mengalami kerusakan. Nyeri kronis merupakan masalah kesehatan yang signifikan dan berdampak pada kehidupan pasien, menyebabkan perubahan fungsional, sosial, ekonomi, dan emosional yang mempengaruhi kualitas hidup. Pasien penyakit Parkinson yang mengalami nyeri, tidak peduli jenis nyeri yang dirasakan, cenderung memiliki skor PDQ-39 yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara tingkat keparahan penyakit Parkinson, nyeri, dan kualitas hidup pada pasien dengan penyakit Parkinson. Metode: Penelitian observasional cross-sectional dilakukan di Poliklinik Neurologi RSUD DR. Saiful Anwar Jawa Timur untuk mengevaluasi hubungan antara tingkat keparahan Parkinson, derajat nyeri (NRS), dan kualitas hidup (PDQ-39). Penelitian dilakukan dari Oktober 2023 hingga Maret 2024, dengan metode purposive sampling. Variabel bebas adalah keparahan Parkinson dan derajat nyeri, dengan kualitas hidup sebagai variabel tergantung. Analisis data menggunakan SPSS Versi 26. Hasil: Studi ini menemukan bahwa skor PDQ-39 berhubungan secara signifikan dengan tingkat keparahan Parkinson (p = 0,012), yang menunjukkan dampak penting dari tingkat keparahan penyakit terhadap kualitas hidup. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara skor PDQ-39 dan tingkat keparahan nyeri (p = 0,117). Analisis korelasi Pearson menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara skor keparahan Parkinson dan skor keparahan nyeri (r = 0,461, p = 0,154). Secara spesifik, tingkat keparahan penyakit Parkinson yang diukur dengan skala Hoehn dan Yahr berpengaruh secara signifikan terhadap skor PDQ- 39 (p = 0,001), sedangkan tingkat keparahan nyeri yang diukur dengan skor NRS tidak mempunyai pengaruh yang signifikan (p = 0,399). Kesimpulan: Studi menunjukkan hubungan signifikan antara keparahan Parkinson dan kualitas hidup

English Abstract

Parkinson's disease affects approximately 1.5% to 2.0% of the elderly population over 60 years old and 4% in those over 80 years old. Clinical symptoms typically arise when 70-80% of dopaminergic neurons are damaged. Chronic pain is a significant health issue impacting patients' functional, social, economic, and emotional aspects, thereby affecting their quality of life. Parkinson's patients experiencing pain, regardless of its type, tend to have worse PDQ-39 scores compared to those without pain. This study aims to explore the relationship between Parkinson's disease severity, pain, and quality of life in Parkinson's patients. Methods: An observational cross-sectional study was conducted at the Neurology Clinic of RSUD DR. Saiful Anwar in East Java to evaluate the relationship between Parkinson's disease severity, pain level (NRS), and quality of life (PDQ-39). The study was conducted from October 2023 to March 2024 using purposive sampling. The independent variables were Parkinson's severity and pain level, with quality of life as the dependent variable. Data analysis was performed using SPSS Version 26. Results: The study found that PDQ-39 scores were significantly associated with Parkinson's severity (p = 0.012), indicating a notable impact of disease severity on quality of life. However, there was no significant association between PDQ-39 scores and pain severity (p = 0.117). A Pearson correlation analysis showed no significant relationship between Parkinson's severity scores and pain severity scores (r = 0.461, p = 0.154). Specifically, Parkinson's severity, as measured by the Hoehn and Yahr scale, significantly influenced PDQ-39 scores (p = 0.001), whereas pain severity, as measured by the NRS score, did not have a significant effect (p = 0.399). Conclusion: The study reveals a significant correlation between Parkinson's severity and patients' quality of life.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0424060050
Uncontrolled Keywords: Tingkat Keparahan Parkinson, Kualitas Hidup, Derajat Nyeri, Penyakit Parkinson
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis Neurologi, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 15 Jul 2024 04:46
Last Modified: 15 Jul 2024 04:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/223597
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yulianda Maziya.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item