Safinatunnajah, Nazhiffa and Siti Kholifah, S.Sos., M.Si., Ph.D. (2024) Analisis Relasi Kuasa dalam Proses Advokasi dan Penanganan Korban Pelecehan Seksual di Perguruan Tinggi pada Film Penyalin Cahaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Maraknya kasus pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia khususnya di ranah pendidikan yang merupakan ruang aman terasa sangat mengkhawatirkan. Hal ini digambarkan di dalam film Penyalin Cahaya (2022) dimana kasus pelecehan seksual ternyata dapat terjadi di ranah perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana relasi kuasa yang terjadi dalam proses advokasi dan penanganan pada para korban pelecehan seksual di lingkungan perguruan tinggi pada film Penyalin Cahaya.Penelitian ini dilakukan dengan Analisis Wacana Kritis milik Michel Foucault yang menganalisis bagaimana relasi kuasa beroperasi di antara para aktor, serta bagaimana relasi kuasa dipraktikkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan relasi kuasa yang tersebar di antara para aktor dan begitu kompleksnya relasi kuasa di dalam film ini yang menimpa korban. Relasi kuasa tidak hanya bersifat hierarki atau vertikal melainkan juga dapat terjadi secara horizontal, serta bagaimana kuatnya budaya patriarki, adanya stereotip kepada perempuan dan laki-laki serta lemahnya penyelesaian kasus terhadap korban oleh pihak perguruan tinggi. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menunjukkan bagaimana film Penyalin Cahaya memperlihatkan kondisi di Indonesia, banyaknya kasus yang tidak terungkap atau justru disembunyikan karena adanya relasi kuasa dan keinginan untuk menutupi kasus dari pihak perguruan tinggi demi menjaga nama baik sehingga kasus tidak terselesaikan dan korban tidak mendapatkan keadilan.
English Abstract
The rise in cases of sexual harassment that occur in Indonesia, especially in the realm of education, which is a safe space, is very worrying. This is depicted in Photocopier (2022) where cases of sexual harassment can occur in the realm of higher education. This research aims to reveal how power relations occur in the process of advocacy and treatment of victims of sexual harassment in the tertiary environment in that film. This research was carried out using Michel Foucault's Critical Discourse Analysis which analyses how power relations operate between actors, and how power relations are put into practice. The results of this research showed that power relations were widespread between the actors and that the power relations in this film were very complex which affected the victims. Power relations are not only hierarchical or vertical but can also occur horizontally, due to the strong constructed patriarchal culture and stereotypes towards women and men and the weak resolution of cases against victims by the campus. It can be concluded this research showed how Photocopier revealed the conditions in Indonesia, many cases are not revealed or are actually hidden because of power relations and the desire to cover up cases from the campus in order to maintain their good name so that cases are not resolved and victims do not get justice.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052411 |
Uncontrolled Keywords: | Advokasi, Pelecehan Seksual, Penyalin Cahaya, Relasi Kuasa-Advocacy, Photocopier, Power Relations, Sexual Harassment |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 05 Aug 2024 07:46 |
Last Modified: | 05 Aug 2024 07:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/223508 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nazhiffa Safinatunnajah.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
Actions (login required)
View Item |