Novita, Nabiila Ayu and Mega Ulfah, S.ST, M.Keb and dr. Subandi Reksohusodo, Sp.OG(K) (2024) Pengaruh Pemberian Propolis dan Kefir Etawa Terhadap Jumlah Sel Granulosa Mencit Balb/C. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, gaya hidup masyarakat saat ini mendorong untuk selalu menjaga kesehatannya. Gaya hidup yang cenderung tidak sehat saat ini, banyak wanita usia subur yang mengalami permasalahan kesehatan selama masa suburnya. Masyarakat Indonesia cenderung menggunakan pelayanan kesehatan tradisional seperti mengonsumsi kefir sebagai probiotik dan propolis untuk membantu mengatasi masalah pada sistem reproduksi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian propolis dan susu kefir etawa terhadap jumlah sel granulosa pada mencit Balb/C. Metode: Penelitian ini menggunakan Bahan Biologis Tersimpan (BBT) berupa parafin blok ovarium mencit BALB/C yang telah diberi perlakuan propolis dan kefir. Studi eksperimental menggunakan posttest only control group design yang dilakukan pada hewan coba mencit BALB/C. Sampel penelitian terdapat 21 sampel yang terbagi dalam 7 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol, 3 kelompok diberikan propolis, dan 3 kelompok diberikan kefir. Pada penelitian ini, dosis propolis yang digunakan yaitu 0.36 ml/hari, 0.72 ml/hari, 1.08 ml/hari sedangkan dosis kefir yang digunakan yaitu 0.5 ml/hari, 1 ml/hari dan 1.5 ml/hari. Hasil: Berdasarkan analisis data mengenai pengaruh pemberian kefir etawa dan propolis terhadap jumlah rata-rata sel granulosa folikel primer, folikel sekunder, dan folikel tersier dengan Anova dan Kruskal Wallis didapatkan p value >0.05 yang menandakan bahwa tidak terdapat peningkatan yang signifikan setelah pemberian kefir maupun propolis. Kesimpulan: Pemberian propolis dan susu kefir etawa tidak berpengaruh secara signifikan meningkatkan jumlah sel granulosa mencit Balb/C.
English Abstract
As time goes by and advances in technology, people’s lifestyles today encourage them to always maintain their health. Lifestyles that tend to be unhealthy, many women of childbearing age currently experience health problems during their reproductive years. Indonesian people tend to use traditional health services such as consuming kefir as a probiotic and propolis to help overcome problems in the reproductive system. Method: This research used Stored Biological Material (BBT) in the form of paraffin blocks of BALB/C mice ovaries that had been treated with propolis and kefir. The experimental study used a posttest only control group design which was carried out on BALB/C mice. There were 21 research samples divided into 7 groups, namely 1 control group, 3 groups given propolis, and 3 groups given kefir. In this study, the propolis doses used were 0.36 ml/day, 0.72 ml/day, 1.08 ml/day while the kefir doses used were 0.5 ml/day, 1 ml/day and 1.5 ml/day. Results:. Based on data analysis regarding the effect of giving Etawa kefir and propolis using Anova and Kruskal Wallis on the average number of granulosa cells in primary follicles, secondary follicles and tertiary follicles, a p value >0.05 was obtained, indicating that there was no significant increase after giving kefir or propolis. Conclusion: Propolis and Etawa kefir milk did not significantly increase the number of granulosa cells in Balb/C mice.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0524060045 |
| Uncontrolled Keywords: | Kefir Etawa, Propolis, Sel Granulosa, Mencit Balb/C |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kebidanan |
| Depositing User: | Unnamed user with username nova |
| Date Deposited: | 19 Aug 2024 06:21 |
| Last Modified: | 19 Aug 2024 06:21 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/223417 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
NABIILA AYU NOVITA.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |