Hubungan Antara Peningkatan Kadar Kalsium Dan Rasio Kalsium – Fosfat Terhadap Risiko Peritonitis Pada Pasien Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis

Fajar, Jonny Karunia and Dr. dr. Atma Gunawan, SpPD-KGH and dr. Achmad Rifai, SpPD-KGH (2024) Hubungan Antara Peningkatan Kadar Kalsium Dan Rasio Kalsium – Fosfat Terhadap Risiko Peritonitis Pada Pasien Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

LATAR BELAKANG: Meskipun secara teoritis kalsium dan rasio kalsium – fosfat memiliki mekanisme yang berpotensi dalam patogenesis perkembangan peritonitis pada pasien continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), penelitian yang mengivestigasi kadar kalsium dan rasio kalsium - fosfat pada pasien peritonitis CAPD masih sangat terbatas. TUJUAN: Untuk mengetahui peran peningkatan kadar kalsium dan rasio kalsium – fosfat dalam memprediksi terjadinya peritonitis pada pasien CAPD METODE: Penelitian ini merupakan studi retrospektif yang dilakukan di RSUD dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia. Data mengenai karakteristik dasar sampel penelitian, kadar kalsium, dan kadar fosfat pada periode Juli 2019 hingga Juli 2021 diekstraksi dari catatan medis dengan menggunakan pilot form yang sesuai standar. Hubungan antara peningkatan kadar kalsium, rasio kalsium-fosfat, dan kejadian peritonitis CAPD dianalisis menggunakan uji multiple logistic / linear regression. HASIL: Penelitian ini melibatkan 123 pasien CAPD dimana 20 pasien mengalami peritonitis sedangkan 103 pasien tanpa peritonitis. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pasien CAPD yang mengalami peritonitis memiliki kadar kalsium lebih tinggi dibandingkan pasien CAPD tanpa peritonitis. Hasil ini terjadi baik pada kadar kalsium yang tidak dikoreksi (MD: 0,59; 95%CI: 0,13 - 1,05) ataupun yang dikoreksi berdasarkan kadar albumin (MD: 0,82; 95%CI: 0,36 -1,28). Lebih lanjut lagi, penelitian ini menunjukkan bahwa pasien CAPD dengan kadar kalsium tidak terkoreksi ≥8,25 mg/dl memiliki peningkatan risiko terjadi peritonitis sebesar 6,71 kali lipat. Sedangkan, kadar kalsium terkoreksi ≥8.74 mg/dl memiliki peningkatan risiko peritonitis sebesar 11,15 kali lipat. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa peningkatan rasio kalsium – fosfat baik yang tidak terkoreksi (MD: 0,41; 95%CI: 0,12 - 0,71) dan terkoreksi (MD: 0,46; 95%CI: 0,15 – 0,78) berdasarkan kadar albumin memiliki kaitan dengan risiko peritonitis CAPD. Rasio kalsium (terkoreksi) – fosfat ≥2,26 dikaitkan dengan peningkatan risiko peritonitis sebesar 4,5 kali lipat. KESIMPULAN: Penelitian ini menekankan pentingnya kalsium dan rasio kalsium – fosfat sebagai prediktor penting terhadap peritonitis CAPD

English Abstract

BACKGROUND: Despite proposed impacts, the specific roles of calcium and calcium-phosphate ratio in continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD)- related peritonitis need dedicated study due to limited investigation. OBJECTIVE: To investigate the association between increased serum calcium levels and the calcium-phosphate ratio and the susceptibility to CAPD-related peritonitis. METHODS: A retrospective analysis was undertaken at Saiful Anwar General Hospital, Malang, Indonesia. Data encompassing the period from July 2019 to July 2021 were extracted from medical records utilizing a standardized pilot form. The association between increased calcium levels, calcium-to-phosphate ratio, and the likelihood of CAPD-related peritonitis was analyzed through multiple logistic / linear regression. RESULTS: An analysis of 123 CAPD patients found 20 cases of CAPD-related peritonitis. The findings indicated that CAPD-related peritonitis patients exhibited elevated calcium concentrations compared to those CAPD patients devoid of peritonitis. This observation remained consistent across both unadjusted calcium levels (MD:0.59; 95%CI:0.13-1.05) and calcium levels corrected for albumin (MD:0.82; 95%CI:0.36-1.28). Moreover, it was demonstrated that CAPD patients with uncorrected calcium levels ≥8.25 mg/dl faced a 6.71-fold increased risk of peritonitis, while those with corrected calcium levels ≥8.74 mg/dl experienced an 11.15-fold elevated risk. Additionally, the study revealed an association between an augmented calcium-phosphate ratio, both uncorrected (MD:0.41; 95%CI:0.12- 0.71) and corrected (MD:0.46; 95%CI:0.15–0.78) based on albumin levels, and the risk of CAPD-related peritonitis. A calcium(corrected)-phosphate ratio≥2.26 was associated with a 4.5-fold increased risk of peritonitis. CONCLUSION: Our study underscores the significance of calcium and calcium– phosphate ratio as a key predictor for CAPD-related peritonitis.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	042406
Uncontrolled Keywords:	Kalsium; rasio kalsium – fosfat; peritonitis; CAPD-Calcium; calcium - phosphate ratio; CAPD; peritonitis; predictor.
Divisions:	Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran
Depositing User:	soegeng sugeng
Date Deposited:	01 Aug 2024 07:28
Last Modified:	01 Aug 2024 07:28
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/223378

Text (DALAM MASA EMBARGO) Dr. Jonny Karunia Fajar.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Actions (login required)

View Item