Analisa Laju Erosi dan Arahan Konservasi Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis pada Sub DAS Way Rarem, Provinsi Lampung,

Napitupulu, Ruth Erditha and Prof. Dr. Ir. Ussy Andawayanti, MS., IPM., ASEAN Eng. and Ir. Rahmah Dara Lufira, ST., MT (2024) Analisa Laju Erosi dan Arahan Konservasi Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis pada Sub DAS Way Rarem, Provinsi Lampung,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sub DAS Way Rarem merupakan bagian dari DAS Tulang Bawang yang terletak diantara Kabupaten Lampung Utara dan Lampung Tengah. Penggunaan lahan yang tidak menyesuaikan kaidah konservasi menjadi salah satu faktor penyebab kekritias DAS yang berakibat pada bencana banjir di Sub DAS Way Rarem. Studi ini bertujuan untuk menganalisa laju erosi, Indeks Bahaya Erosi, dan memberikan arahan konservasi berupa skenario tata guna lahan yang sesuai dengan kondisi Sub DAS Way Rarem. Data yang diperlukan pada studi ini diantaranya, data hujan bulanan, jumlah hari hujan, data hujan harian maksimum untuk menghitung nilai erosivitas, Peta Jenis Tanah untuk menghitung nilai erodibilitas tanah, Peta Kemiringan Lereng untuk mendapatkan nilai LS, dan Peta Tata Guna Lahan tahun 2019 dan 2023 untuk menentukan nilai CP. Diperluka dua tata guna lahan untuk mengevaluasi apakah sudah dilakukan arahan konservasi dalam kurun waktu lima tahun. Beberapa faktor tersebut kemudian dilakukan overlay dan dilakukan perhitungan laju erosi dengan menggunakan metode USLE dengan bantukan aplikasi ArcGIS 10.4. Laju erosi yang terjadi pada Sub DAS Way Rarem pada tahun 2019 adalah 21.933,9 ton/ha/tahun, sedangkan laju erosi yang terjadi pada tahun 2023 adalah 14.187,4 ton/ha/tahun. Hasil analisa Indeks Bahaya Erosi pada Sub DAS Way Rarem dikateogrikan menjadi 4 kategori, dimana pada kedua tata guna lahan didominasi oleh kategori ‘sangat tinggi’, pada tahun 2019 seluas 62,5% dari luas total DAS dan pada tahun 2023 seluas 46,54% dari luas total DAS. Arahan konservasi mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu fungsi kawasan, Indeks Bahaya Erosi, dan hasil survey lapangan. Arahan konservasi yang dipertimbangkan adalah konservasi vegetatif, mekanis, dan vegetatif-mekanis. Dari hasil analisa dengan ketiga konservasi, didapatkan bahwa konservasi secara vegetative-mekanis paling efektif dalam mengurangi laju erosi, yaitu sebesar 66,98% dari kondisi eksisting.

English Abstract

Way Rarem Subwatershed is part of the Tulang Bawang Watershed which is located between North Lampung and Central Lampung Regencies. Land use that does not conform to conservation principles is one of the factors causing watershed crises that result in floods in the Way Rarem Subwatershed. This study aims to analyse the erosion rate, Erosion Hazard Index, and provide conservation direction in the form of land use scenarios that are in accordance with the conditions of the Way Rarem Subwatershed. Data required in this study include monthly rainfall data, number of rainy days, maximum daily rainfall data to calculate erosivity values, Soil Type Map to calculate soil erodibility values, Slope Map to obtain LS values, and Land Use Map in 2019 and 2023 to determine CP values. Two land uses are needed to evaluate whether conservation direction has been taken within five years. Some of these factors were then overlaid and the calculation of erosion rates was carried out using the USLE method with the help of the ArcGIS 10.4 application. The erosion rate that occurred in the Way Rarem Subwatershed in 2019 was 21,933.9 ton/ha/year, while the erosion rate that occurred in 2023 was 14,187.4 ton/ha/year. The results of the Erosion Hazard Index analysis in the Way Rarem Subwatershed are categorised into 4 categories, where both land uses are dominated by the 'very high' category, in 2019 covering 62.5% of the total watershed area and in 2023 covering 46.54% of the total watershed area. The conservation direction considers several factors, namely area function, Erosion Hazard Index, and field survey results. The conservation directions considered are vegetative, mechanical, and vegetative-mechanical conservation. From the results of the analysis with the three conservations, it is found that vegetative-mechanical conservation is most effective in reducing the erosion rate, which is 66.98% of the existing conditions.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524070134
Uncontrolled Keywords:	Erosi, USLE, Indeks Bahaya Erosi, Tata Guna Lahan, Konservasi
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	19 Aug 2024 06:18
Last Modified:	19 Aug 2024 06:18
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/223361

Text (DALAM MASA EMBARGO) Ruth Erditha Napitupulu.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB)

Actions (login required)

View Item