Studi Kasus pada Ny. K dengan Wound Infection Post Histerektomi Ca Cervix Grade II B

Harjanti, Evita and Dr. Ns. Fransiska Imavike F., S.Kep, M.Nurs (2024) Studi Kasus pada Ny. K dengan Wound Infection Post Histerektomi Ca Cervix Grade II B. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Histerektomi merupakan pembedahan pengangkatan rahim dengan teknik invasive melalui sayatan di dingin perut. Pembedahan setelah dilakukan terapi histerektomi tidak terlepas dari proses penyembuhan luka operasi. Proses penyembuhan luka di pengaruhi oleh usia lebih muda, tidak memiliki penyakit penyerta, tidak anemia, mobilisasi dini, obesitas, personal hygiene yang baik dan status nutrisi baik. Jika faktor tersebut tidak terpenuhi dengan baik akan menimbulkan lambatnya proses penyembuhan luka dan dapat mengakibatkan infeksi. Karya ilmiah akhir membahas kasus pada Ny. K usia 68 tahun dengan wound infection post histerektomi ca cervix grade II B kembali masuk rumah sakit dengan diagnosis wound infection.di ruang Singkarak RS dr Saiful Anwar Kota Malang. Tujuan studi kasus karya ilmiah akhir ini membahas asuhan keperawatan pada wound infection. Berdasarkan hasilnya pasien dengan anemia akan memproses penyembukan luka yang lebih buruk. Asupan nutrisi yang baik khususnya protein diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan luka dengan membangun kembali jaringan tubuh yang mengalami perubahan setelah tindakan pembedahan. Diagnosis yang muncul yakni nyeri akut, risiko infeksi, dan gangguan integritas kulit. Implementasi yang diberikan selama perawatan terapi farmakologis maupun non farmakologis menurunkan tingkat nyeri, meningkatkan asupan protein, dan perawatan luka secara aseptic. Evaluasi perawatan tidak ada nyeri, tidak ada rembesan pada balutan luka, dan seluruh hasil labolatorium pasien sudah berada pada rentang normal.

English Abstract

Hysterectomy is the surgical removal of the uterus with an invasive technique through an incision in the cold abdomen. Surgery after hysterectomy therapy is inseparable from the surgical wound healing process. The wound healing process is influenced by younger age, no comorbidities, no anemia, early mobilization, obesity, good personal hygiene and good nutritional status. If these factors are not met properly, it will cause a slow wound healing process and can lead to infection. The final scientific work discusses the case of Mrs. K aged 68 years with wound infection post hysterectomy ca cervix grade II B re-admitted to the hospital with a diagnosis of wound infection.in the Singkarak room of Dr. Saiful Anwar Hospital Malang City. The purpose of this final scientific work case study discusses nursing care for wound infection. Based on the results, patients with anemia will process worse wound healing. Good nutritional intake, especially protein, is needed to accelerate the wound healing process by rebuilding body tissues that have changed after surgery. The diagnosis that arises is acute pain, risk of infection, and impaired skin integrity. Implementation given during pharmacological and non-pharmacological therapy treatment reduces pain levels, increases protein intake, and aseptic wound care. Evaluation of the treatment was no pain, no seepage in the wound dressing, and all laboratory results.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524160072
Uncontrolled Keywords:	Histerektomi, Wound Infection, Penyembuhan Luka- Hysterectomy, Wound Infection, Wound Healing
Divisions:	Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	30 Jul 2024 02:37
Last Modified:	30 Jul 2024 02:37
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/223257

Text (DALAM MASA EMBARGO) Evita Harjanti.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Actions (login required)

View Item