Strategi Pengembangan Tata Kelola Program Sosial Bank Indonesia Bagi Komunitas Pondok Pesantren Melalui Kegiatan Agribisnis Ternak Berkelanjutan

Marliana, Dina and Dr. Ir. Priyo Sugeng Winarto, MA., and Ir. Rizki Prafitri, S.Pt., M.A., Ph,D. (2024) Strategi Pengembangan Tata Kelola Program Sosial Bank Indonesia Bagi Komunitas Pondok Pesantren Melalui Kegiatan Agribisnis Ternak Berkelanjutan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) merupakan inisiatif Bank Indonesia untuk memberdayakan masyarakat dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS) bekerjasama dengan Universitas Brawijaya (UB) dan pondok pesantren sebagai lokasi penyelenggaraan PSBI. Pondok pesantren dipilih karena dapat mendukung tugas DEKS dalam mengembangkan ekosistem rantai nilai halal dan ekonomi pesantren. PSBI tahun 2022 diimplementasikan dengan tema ketahanan pangan dan peningkatan kapasitas ekonomi, dengan fokus pada pengembangan model bisnis peternakan burung puyuh. Burung puyuh dipilih karena menghasilkan telur berkualitas tinggi dan daging yang kaya protein dengan keunggulan produksi singkat dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Produk sampingannya seperti limbah burung puyuh yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk juga menjadi nilai positif dari budidaya burung puyuh. Keuntungan budidaya burung puyuh menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, terutama di Kota Malang dan Kabupaten Jembrana. PSBI tahun 2022 yang diselenggarakan oleh DEKS menjadi langkah nyata dalam mendukung pemberdayaan ekonomi syariah dan ketahanan pangan melalui model bisnis peternakan burung puyuh. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis project management dan project sustainability yang dapat memberikan gambaran bagi pembaca terkait program CSR melalui agribisnis ternak berkelanjutan, dapat memberikan masukan bagi Bank Indonesia selaku penyelenggara program dan memberikan gambaran strategi pengembangan lanjutan untuk budidaya burung puyuh di PPMT dan PPNQ. Metode penelitian yang digunakan adalah mix methods yaitu metode kuantitatif kualitatif deskriptif survei yang mana penelitian dilakukan dengan desain kuantitatif serta kualitatif dan hasilnya dijelaskan secara deskriptif serta datanya diperoleh melalui kegiatan survei. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kelayakan finansial, analisis SWOT, dan Analysis Hierarchy Process (AHP). Terdapat data primer dan data sekunder pada penelitian ini. Data primer terdiri dari data biaya produksi usaha budidaya burung puyuh kedua pondok pesantren untuk analisis ekonomi serta data sosial pondok pesantren, masyarakat sekitar pondok pesantren untuk analisis sosial, dan konsumen. Sedangkan data sekunder terdiri dari informasi seputar pondok pesantren, produksi telur, dan populasi penduduk Kota Malang dan Kabupaten Jembrana. Sumber data primer yang diperoleh dari penelitian ini yaitu berasal dari kuesioner terbuka yang ditujukan kepada tim manajemen unit bisnis pondok pesantren, konsumen pondok pesantren, dan masyarakat sekitar pondok pesantren. Sedangkan sumber data sekunder berasal dari arsip pondok pesantren dan internet. Hasil penelitian ini yaitu terdapat project management PSBI dilakukan oleh beberapa stakeholder seperti BI (DEKS), UB, PPMT, PPNQ, dan peternak mitra. Kegiatan pada PSBI yaitu pelaksanaan kajian pendahuluan, pengajuan proposal penerima PSBI, pelatihan budidaya dan pendampingan persiapan sarana prasarana pemeliharaan burung puyuh, pelatihan pemeliharaan, recording, dan pemasaran hasil budidaya, serta monitoring dan evaluasi. Terdapat model agribisnis dari kedua pondok pesantren yang ditinjau dari hulu hingga hilir. PSBI yang dilakukan di kedua pondok pesantren memiliki hasil yang cukup berbeda. PPMT yang seimbang antara dampak sosial dan ekonomi. Sedangkan PPNQ yang lebih mengutamakan dampak ekonomi dibanding sosial. Selain itu, terdapat evaluasi bagi setiap stakeholder dalam kegiatan PSBI yang sudah berjalan di tahun 2022.Project sustainability terdiri dari evaluasi performa produksi, strategi pengembangan budidaya burung puyuh di kedua pondok pesantren, perancangan indikator keberhasilan dan strategi pengembangan tata kelola PSBI. Evaluasi performa produksi terdiri dari tools recording, komponen konsumsi pakan, HDP, FCR, dan mortalitas. Strategi pengembangan budidaya burung puyuh di kedua pondok pesantren sama-sama menggunakan kolaborasi antara 4 strategi yaitu menggunakan kekuatan serta memanfaatkan peluang untuk meminimalisir ancaman dan memperbaiki kelemahan. Indikator keberhasilan direkomendasikan untuk kegiatan kajian pendahuluan dan pilot project. Masing-masing stakeholder terdapat indikator keberhasilan serta bentuk keluaran yang dapat mendukung kesuksesan program dan tercapainya sebuah indikator keberhasilan program. Sedangkan strategi pengembangan tata kelola PSBI menggunakan AHP yang diurutkan berdasarkan prioritas terendah. Dengan adanya prioritas terendah maka, pengembangan tata kelola dapat lebih diperhatikan dari skala prioritas rendah ke prioritas yang tinggi. Prioritas rendah yang memiliki arti bahwa PSBI kurang berdampak, sedangkan prioritas tinggi memiliki arti bahwa PSBI sudah berdampak. Harapannya, PSBI di tahun berikutnya dapat menyeimbangkan atribut-atribut dari prioritas rendah maupun prioritas tinggi.Project sustainability terdiri dari evaluasi performa produksi, strategi pengembangan budidaya burung puyuh di kedua pondok pesantren, perancangan indikator keberhasilan dan strategi pengembangan tata kelola PSBI. Evaluasi performa produksi terdiri dari tools recording, komponen konsumsi pakan, HDP, FCR, dan mortalitas. Strategi pengembangan budidaya burung puyuh di kedua pondok pesantren sama-sama menggunakan kolaborasi antara 4 strategi yaitu menggunakan kekuatan serta memanfaatkan peluang untuk meminimalisir ancaman dan memperbaiki kelemahan. Indikator keberhasilan direkomendasikan untuk kegiatan kajian pendahuluan dan pilot project. Masing-masing stakeholder terdapat indikator keberhasilan serta bentuk keluaran yang dapat mendukung kesuksesan program dan tercapainya sebuah indikator keberhasilan program. Sedangkan strategi pengembangan tata kelola PSBI menggunakan AHP yang diurutkan berdasarkan prioritas terendah. Dengan adanya prioritas terendah maka, pengembangan tata kelola dapat lebih diperhatikan dari skala prioritas rendah ke prioritas yang tinggi. Prioritas rendah yang memiliki arti bahwa PSBI kurang berdampak, sedangkan prioritas tinggi memiliki arti bahwa PSBI sudah berdampak. Harapannya, PSBI di tahun berikutnya dapat menyeimbangkan atribut-atribut dari prioritas rendah maupun prioritas tinggi.Project sustainability terdiri dari evaluasi performa produksi, strategi pengembangan budidaya burung puyuh di kedua pondok pesantren, perancangan indikator keberhasilan dan strategi pengembangan tata kelola PSBI. Evaluasi performa produksi terdiri dari tools recording, komponen konsumsi pakan, HDP, FCR, dan mortalitas. Strategi pengembangan budidaya burung puyuh di kedua pondok pesantren sama-sama menggunakan kolaborasi antara 4 strategi yaitu menggunakan kekuatan serta memanfaatkan peluang untuk meminimalisir ancaman dan memperbaiki kelemahan. Indikator keberhasilan direkomendasikan untuk kegiatan kajian pendahuluan dan pilot project. Masing-masing stakeholder terdapat indikator keberhasilan serta bentuk keluaran yang dapat mendukung kesuksesan program dan tercapainya sebuah indikator keberhasilan program. Sedangkan strategi pengembangan tata kelola PSBI menggunakan AHP yang diurutkan berdasarkan prioritas terendah. Dengan adanya prioritas terendah maka, pengembangan tata kelola dapat lebih diperhatikan dari skala prioritas rendah ke prioritas yang tinggi. Prioritas rendah yang memiliki arti bahwa PSBI kurang berdampak, sedangkan prioritas tinggi memiliki arti bahwa PSBI sudah berdampak. Harapannya, PSBI di tahun berikutnya dapat menyeimbangkan atribut-atribut dari prioritas rendah maupun prioritas tinggProject sustainability terdiri dari evaluasi performa produksi, strategi pengembangan budidaya burung puyuh di kedua pondok pesantren, perancangan indikator keberhasilan dan strategi pengembangan tata kelola PSBI. Evaluasi performa produksi terdiri dari tools recording, komponen konsumsi pakan, HDP, FCR, dan mortalitas. Strategi pengembangan budidaya burung puyuh di kedua pondok pesantren sama-sama menggunakan kolaborasi antara 4 strategi yaitu menggunakan kekuatan serta memanfaatkan peluang untuk meminimalisir ancaman dan memperbaiki kelemahan. Indikator keberhasilan direkomendasikan untuk kegiatan kajian pendahuluan dan pilot project. Masing-masing stakeholder terdapat indikator keberhasilan serta bentuk keluaran yang dapat mendukung kesuksesan program dan tercapainya sebuah indikator keberhasilan program. Sedangkan strategi pengembangan tata kelola PSBI menggunakan AHP yang diurutkan berdasarkan prioritas terendah. Dengan adanya prioritas terendah maka, pengembangan tata kelola dapat lebih diperhatikan dari skala prioritas rendah ke prioritas yang tinggi. Prioritas rendah yang memiliki arti bahwa PSBI kurang berdampak, sedangkan prioritas tinggi memiliki arti bahwa PSBI sudah berdampak. Harapannya, PSBI di tahun berikutnya dapat menyeimbangkan atribut-atribut dari prioritas rendah maupun prioritas tinggi.

English Abstract

Program Social Bank Indonesia (PSBI) is a tangible contribution from Bank Indonesia to help realize community empowerment activities. DEKS (Department of Sharia Economics and Finance) is one of the departments that contribute to the implementation of PSBI in 2022. DEKS collaborates with several stakeholders such as UB, Pondok Pesantren Manajer Tholabie (PPMT), Pondok Pesantren Nurul Quran (PPNQ), and partner farmers. The purpose of this research is to analyze the project management and Sustainability project of PSBI. The research method uses mix methods such as quantitative qualitative descriptive survey methods where research is conduct with quantitative and qualitative designs and the results will be descriptive and the data is obtained through survey activities. The data analysis used is financial feasibility analysis, SWOT analysis, and Analytical Hierarchy Process (AHP). The results of the research are PSBI project management consists of several stakeholders such as BI, UB, Islamic boarding schools, and partner farmers. The livestock commodity is quail which has main products in the form of eggs and meat. The agribusiness model consists of upstream to downstream, and economic calculations show that PPMT benefits from quail cultivation, while PPNQ is still learning to manage finances and management of quail farming. The social aspect is in the presence of bonding, bridging, and linking from each boarding school. While the sustainability project consists of an explanation of the importance of evaluating production performance, quail farming development strategies, recommendations for success indicators and PSBI governance development strategies that can be an inspiration for boarding schools to develop quail farming and BI in developing annual program governance, such as PSBI.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0424050022
Uncontrolled Keywords: Development strategy, program success indicators, Program Social Bank Indonesia, project management, project sustainability.
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 12 Aug 2024 04:49
Last Modified: 12 Aug 2024 04:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/223008
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
DINA MARLIANA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item