Fitri, Febti Aulia and Prof. Dr. Ir. Syafrial, MS. and Hery Toiba, SP., MP. (2024) Analisis Daya Saing Dan Faktor Determinan Permintaan Kopi Indonesia, Vietnam, dan India di Pasar Amerika Serikan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sektor pertanian adalah kontributor GDP terbesar kedua di Indonesia setelah sektor manufaktur dan produk unggulan ekspor ketiga setelah industri dan pertambangan. Komoditas pertanian strategis untuk diekspor berasal dari subsektor perkebunan salah satunya adalah komoditas kopi. ICO (International Coffee Organization) mencatat produksi kopi dunia pada tahun 2021 menurun hingga 1.4% sedangkan konsumsi dunia meningkat sebesar 4.2% dari tahun sebelumnya. Gap ini mengisyaratkan peluang dan kesempatan bagi Indoensia untuk meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan volume dan nilai ekspor. Jika melihat situasi sepuluh tahun terakhir (2013-2022), volume ekspor kopi Indonesia mampu tumbuh 4,24% (UNComtrade, 2023) akan tetapi terlihat begitu fluktuatif. Sedangkan total nilai ekspornya justru mengalami penurunan besar. Ini memperlihatkan perkembangan pedagangan kopi Indonesia di pasar internasional masih sangat dinamis. Dalam sepuluh tahun terakhir (2012-2022), pasar ekspor kopi Indonesia terbesar adalah Amerika Serikat. Namun daya saing kopi Indonesia terus berfluktuasi bahkan cenderung menurun. Di sisi lain, Indonesia memiliki pesaing dengan karakteristik yang mirip yaitu kopi asal Vietnam dan India. Ketiga negara ini merupakan sesama negara Asia yang paling banyak ekspor kopi jenis robusta dan didominasi oleh biji kopi (green coffee). Ironisnya, dengan begitu besarnya potensi kopi di Indonsia, daya saingnya masih kalah jauh dari Vietnam di pasar AS.
English Abstract
The agricultural sector is the second largest GDP contributor in Indonesia after the manufacturing sector and the third leading export product after industry and mining. Strategic agricultural commodities for export come from plantation subsectors, one of which is coffee. ICO (International Coffee Organization) noted that world coffee production in 2021 decreased by 1.4% while world consumption increased by 4.2% from the previous year. This gap signals opportunities and opportunities for Indonesia to increase its competitiveness through increasing export volume and value. If you look at the situation in the last ten years (2013-2022), Indonesia's coffee export volume was able to grow 4.24% (UNComtrade, 2023) but it looks so volatile. Meanwhile, the total export value actually experienced a major decline. This shows that the development of Indonesian coffee trading in the international market is still very dynamic. In the last ten years (2012-2022), the largest Indonesian coffee export market has been the United States. However, the competitiveness of Indonesian coffee continues to fluctuate and even tends to decline. On the other hand, Indonesia has competitors with similar characteristics, namely coffee from Vietnam and India. These three countries are fellow Asian countries that export the most robusta coffee and are dominated by coffee beans (green coffee). Ironically, with so much potential of coffee in Indonesia, its competitiveness is still far behind Vietnam in the US market.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | 042404 |
| Uncontrolled Keywords: | Kopi; Daya Saing; Analisis LA/AIDS, Analisis RCA, Analisis EPD. |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian |
| Depositing User: | Unnamed user with username nova |
| Date Deposited: | 12 Aug 2024 04:43 |
| Last Modified: | 12 Aug 2024 04:43 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/222882 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Febti Aulia Fitri.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |