Analisis dan Pemetaan Jejak Karbon dari Aktivitas Wilayah Permukiman di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang

Septian, M. Renanda and Dr. Eng. Akhmad Adi Sulianto, STP., M.Eng and Fajri Anugroho, STP., M.Agr., Ph.D (2024) Analisis dan Pemetaan Jejak Karbon dari Aktivitas Wilayah Permukiman di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Aktivitas pemukiman yang menggunakan energi seperti energi listrik dan fosil menjadi salah satu penyumbang gas rumah kaca yang besar di atmosfer. Kota Malang sebagai kota kedua terpadat di provinsi Jawa Timur memiliki penduduk sebanyak 846.126 jiwa, dengan 163.964 diantaranya tinggal di Kecamatan Lowokwaru. Banyaknya jumlah penduduk tersebut dikhawatirkan dapat menghasilkan gas rumah kaca seperti emisi karbon yang dapat memperburuk kondisi permukaan bumi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah emisi karbon dari aktivitas rumah tangga di wilayah permukiman di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang menggunakan pedoman Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2006. Perhitungan jumlah emisi karbon terdiri dari sektor energi dan sektor transportasi. Selanjutnya dilakukan pemetaan terhadap jejak karbon dan mengetahui berapa besar pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap nilai emisi CO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan di wilayah permukiman di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang yaitu sebesar 76.043.641,6 ton CO2/tahun. Emisi karbon total tersebut terdiri dari emisi CO2 primer dan CO2 sekunder yang masing-masing bernilai 75.830.170,3 ton CO2/tahun dan 213.471,3 ton CO2/tahun. Hasil pemetaan menunjukkan kelurahan dengan penghasil emisi karbon rendah adalah Kelurahan Tunggulwulung dan Tasikmadu. Kelurahan penghasil emisi karbon sedang yaitu Kelurahan Merjosari, Tlogomas, Dinoyo, Ketawanggede, Jatimulyo, Lowokwaru, Tulusrejo, Mojolangu, dan Tunjungsekar. Kelurahan yang menghasilkan emisi karbon yang tinggi yaitu Kelurahan Sumbersari. Daya listrik, tipe rumah, dan jumlah pendapatan terhadap emisi CO2 primer berturut-turut menunjukkan hubungan yang kuat, sangat kuat, dan cukup. Daya listrik, tipe rumah, dan jumlah pendapatan terhadap emisi CO2 sekunder berturut-turut menunjukkan hubungan yang kuat, kuat, dan cukup

English Abstract

Settlements are areas where various energy-consuming human activities take place. Activities that use energy such as electricity and fossil fuels are one of the major contributors to greenhouse gases in the atmosphere. Malang City as the second most populous city in East Java province has a population of 846,126 people, with 163,964 of them living in Lowokwaru District. The large number of residents is feared to produce greenhouse gases such as carbon emissions that can worsen the condition of the earth's surface. This research was conducted to determine the amount of carbon emissions from household activities in residential areas in Lowokwaru District, Malang City using the 2006 Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) guidelines. The calculation of total carbon emissions consists of the energy sector and the transport sector. After calculating the amount of carbon emissions, then doing mapping of the carbon footprint and identifying factors that affect the amount of carbon emissions produced were carried out. The results showed that the amount of carbon emissions generated from activities in residential areas in Lowokwaru District, Malang City was 125,138.10387 tons of CO2/year. The total carbon emissions consist of primary CO2 emissions and secondary CO2 emissions, which are respectively 124,783.90254 tons CO2/year and 354.20133 tons CO2/year. The mapping results show that low carbon emitting villages are Tunggulwulung and Tasikmadu. The medium carbon emitting villages are Merjosari, Tlogomas, Dinoyo, Ketawanggede, Jatimulyo, Lowokwaru, Tulusrejo, Mojolangu, and Tunjungsekar. The neighborhood that produces high carbon emissions is Sumbersari. Electrical power and total basic income have a strong correlation with primary CO2 emissions, while house type has a very strong correlation. Electrical power and house type have a strong correlation to secondary CO2 emissions, while total basic income has a moderate correlation.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524100151
Uncontrolled Keywords: Jejak Karbon, Permukiman, Emisi CO2 Primer, Emisi CO2 Sekunder, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)-Carbon Footprint, Settlement, Primary CO2 Emissions, Secondary CO2 Emissions, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 22 Jul 2024 08:41
Last Modified: 22 Jul 2024 08:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/222855
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
M. Renanda Septian.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item