Hamida, Nahdya and Dr. Ns. Laily Yuliatun, S.Kep., M. and Ns. Sholihatul Amaliya, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.An. (2024) Hubungan Praktik Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bumiaji Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Stunting masih menjadi masalah utama di Indonesia. Pemberian gizi yang optimal dapat mendukung pertumbuhan anak untuk menghindari terjadinya stunting. Pemberian MPASI yang benar dan tepat merupakan salah satu upaya pemberian gizi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan praktik pemberian MPASI dengan kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bumiaji Kota Batu. Hasil penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian ini melibatkan 89 ibu sebagai responden di wilayah kerja Puskesmas Bumiaji. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu microtoise dan lembar kuesioner yang dimodifikasi sesuai panduan pemberian MPASI dari WHO. Uji hubungan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney Test. Hasil yang didapatkan menunjukkan sebagian anak mengalami kondisi stunting yaitu 41 (46,1%) dan sebagian lainnya memiliki kondisi yang normal yaitu 48 (53,9%). Berdasarkan perbandingan praktik pemberian MPASI didapatkan hasil nilai tengah lebih besar pada anak mengalami kondisi stunting yaitu 105 dibandingkan anak dengan kondisi normal yaitu 102,5. Hubungan praktik pemberian MPASI dengan kejadian stunting memiliki ρ-value sebesar 0,179. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara praktik pemberian MPASI dan kejadian stunting pada Anak Usia 12-36 Bulan. Dengan demikian diharapkan perawat selalu memperbarui informasi mengenai stunting serta memperhatikan faktor lain yang dapat menyebabkan stunting
English Abstract
Stunting remains a significant issue in Indonesia. Providing optimal nutrition supports children's growth and helps prevent stunting. Appropriate and accurate complementary feeding practices are efforts toward optimal nutrition provision. This study aimed to determine the relationship between complementary feeding practices and the incidence of stunting in children aged 12-36 months in the Bumiaji Public Health Center Work Area, Batu City. The design of this study was a correlational research design with a cross-sectional approach. The study involved 89 mothers as respondents in the Bumiaji Public Health Center work area. The instruments used in this study were a microtoise and a questionnaire sheet modified according to WHO guidelines for complementary feeding. The relationship test conducted in this study used the Mann Whitney Test. The results showed that some children experienced stunting, namely 41 (46.1%), while others had normal conditions, namely 48 (53.9%). Based on the comparison of complementary feeding practices, the median value was higher in stunted children, namely 105, compared to children with normal conditions, namely 102.5. The relationship between complementary feeding practices and the incidence of stunting had a ρ-value of 0.179. The results of this study concluded that there is no relationship between complementary feeding practices and the incidence of stunting in children aged 12-36 months. Therefore, it is expected that nurses continually update information about stunting and consider other factors that can cause stunting.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052416 |
Uncontrolled Keywords: | Children Nutrition, Complementary, Feeding Stuntin - Gizi Anak, Makanan Pendamping ASI, Stunting. |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 22 Jul 2024 05:04 |
Last Modified: | 22 Jul 2024 05:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/222835 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nahdya Hamida.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |