Efektivitas Perbedaan Waktu Aplikasi Pupuk NPK Terhadap Pupuk Hayati pada Total Populasi Bakteri Pelarut Fosfat dan Ketersediaan Fosfor untuk Media Pembibitan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

Devine, Vivi Meysa and Dr. Ir. Yulia Nuraini, MS. and Fadilla Sapalina, M.Sc. (2024) Efektivitas Perbedaan Waktu Aplikasi Pupuk NPK Terhadap Pupuk Hayati pada Total Populasi Bakteri Pelarut Fosfat dan Ketersediaan Fosfor untuk Media Pembibitan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2018-2022 semakin bertambah. Hal tersebut mengakibatkan permintaan bibit kelapa sawit yang berkualitas kian tinggi. Pre nursery (pembibitan awal) merupakan langkah awal dalam melakukan rangkaian kegiatan budidaya kelapa sawit. Media tanam yang banyak digunakan pada pembibitan kelapa sawit yaitu tanah Ultisol yang miskin hara seperti ketersediaan P yang sangat rendah karena dijerap oleh Al dan Fe, pH masam, bahan organik rendah, terlebih pada subsoil yang kesuburan tanahnya relatif lebih rendah baik secara fisik, kimia, dan biologi. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara adalah dengan melakukan pemupukan. Alternatif pemupukan untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang sering digunakan pada perkebunan kelapa sawit seperti NPK adalah dengan mengkombinasikan penggunaan pupuk anorganik dengan pupuk hayati yang mengandung bakteri fungsional salah satunya yaitu bakteri pelarut fosfat. Pada pemupukan perlu memperhatikan ketepatan jenis, dosis, waktu, cara, dan sasaran. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh perbedaan waktu aplikasi pupuk NPK terhadap pupuk hayati pada total populasi bakteri dan populasi bakteri pelarut fosfat serta sifat kimia tanah sehingga dapat memperbaiki sifat subsoil yang dapat mendekati sifat topsoil pada media pembibitan kelapa sawit di tanah Ultisol. Penelitian ini dilakukan dengan inkubasi tanah pada polybag ukuran 25 cm x 25 cm di rumah kaca Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan yang dimulai pada bulan September-Desember 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 10 perlakuan yaitu C (kontrol); X0 (NPK 100%); X (NPK 75%); Y (pupuk hayati padat (PHP)); Z (pupuk hayati cair (PHC)); A (diaplikasikan langsung); B (aplikasi pupuk NPK 1 hari setelah pupuk hayati); C (aplikasi pupuk NPK 3 hari setelah pupuk hayati); D (aplikasi pupuk NPK 5 hari setelah pupuk hayati) dengan 3 ulangan dan dosis NPK 100% yaitu 10 g/polybag; PHP (Pupuk Hayati Padat) 100 % yaitu 5 g/polybag; PHC (Pupuk Hayati Cair) 100% yaitu 150 ml/polybag. Parameter yang diamati meliputi total populasi bakteri dan bakteri pelarut fosfat pada 7, 14, dan 28 HSI. Pengamatan pH tanah, C-organik, N-total, P-tersedia, dan K-tersedia pada 28 HSI. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan Analysis of Variance (ANOVA) (uji F) pada taraf 5%. Apabila hasil uji ANOVA diperoleh pengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji lanjutan menggunakan Uji Beda Nyata Jujur pada taraf 5%. Uji korelasi dan regresi kemudian dilakukan untuk mencari hubungan dan pengaruh antar parameter menggunakan Microsoft Excel 2021. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan waktu aplikasi pupuk NPK terhadap pupuk hayati berpengaruh nyata pada 14 HSI dalam meningkatkan total populasi bakteri dengan populasi tertinggi yaitu pada perlakuan aplikasi pupuk NPK 1 hari setelah pupuk hayati padat (XYB) dan berpengaruh nyata pada 14 dan 28 HSI dalam meningkatkan total populasi bakteri pelarut fosfat dengan populasi tertinggi yaitu pada perlakuan aplikasi pupuk NPK yang diaplikasikan langsungv dengan pupuk hayati cair (XZA). Hasil penelitian juga menunjukkan pengaruh nyata dalam meningkatkan sifat kimia tanah pada 28 HSI yaitu pH tertinggi pada perlakuan aplikasi pupuk NPK 1 hari setelah pupuk hayati padat (XYB), C-Organik dan N-total tertinggi yaitu pada perlakuan aplikasi pupuk NPK 5 hari setelah pupuk hayati padat (XYD) dan P-tersedia serta K-tersedia tertinggi yaitu pada perlakuan aplikasi pupuk NPK 5 hari setelah pupuk hayati cair (XZD). Hasil uji korelasi pada 28 HSI menunjukkan terdapat hubungan nyata antara total populasi bakteri pelarut fosfat dan P-tersedia (r = 0.397) dengan persamaan regresi y = 0.258x + 66.716 dengan koefisien determinasi R2 = 0,158. Aplikasi pupuk hayati cair lebih efektif dalam meningkatkan total populasi bakteri pelarut fosfat dan sifat kimia tanah dibandingkan dengan pupuk hayati padat.

English Abstract

The area of oil palm plantations in Indonesia in 2018-2022 is increasing. This has resulted in a higher demand for quality oil palm seedlings. Pre nursery is the first step in carrying out a series of oil palm cultivation activities. The planting medium that is widely used in oil palm nurseries is nutrient-poor Ultisol soil such as very low P availability because it is absorbed by Al and Fe, acid pH, low organic matter, especially in subsoil where soil fertility is relatively lower both physically, chemically, and biologically. One solution that can be done to increase the availability of nutrients is by fertilizing. An alternative fertilization to reduce the use of inorganic fertilizers that are often used in oil palm plantations such as NPK is to combine the use of inorganic fertilizers with biological fertilizers containing functional bacteria, one of which is phosphate solubilizing bacteria. Fertilization needs to pay attention to the accuracy of the type, dose, time, method, and target. The purpose of this research is to analyze the effect of different application times of NPK fertilizers on biofertilizers on total bacterial populations and phosphate solubilizing bacterial populations and soil chemical properties so as to improve subsoil properties that can approach topsoil properties on oil palm nursery media in Ultisol soil. This research was conducted by incubating the soil in polybags measuring 25 cm x 25 cm in the greenhouse of the Palm Oil Research Center in Medan from September to December 2023. This study used a completely randomized design (CRD) with 10 treatments namely C (control); X0 (100% NPK); X (75% NPK); Y (solid biofertilizer (PHP)); Z (liquid biofertilizer (PHC)); A (applied directly); B (application of NPK fertilizer 1 day after biofertilizer); C (application of NPK fertilizer 3 days after biofertilizer); D (application of NPK fertilizer 5 days after biofertilizer) with 3 replications and 100% NPK dosage which is 10 g/polybag; 100% PHP (Solid Biofertilizer) which is 5 g/polybag; 100% PHC (Liquid Biofertilizer) which is 150 ml/polybag. Parameters observed included total bacterial population and phosphate solubilizing bacteria at 7, 14, and 28 HSI. Observation of soil pH, C-organic, N-total, P-available, and K-available at 28 HSI. Data analysis in this study was conducted with Analysis of Variance (ANOVA) (F test) at the 5% level. If the ANOVA test results obtained a real effect, it will be continued with further tests using the Honest Real Difference Test at the 5% level. Correlation and regression tests were then conducted to find the relationship and influence between parameters using Microsoft Excel 2021. The results of this study showed that the difference in the application time of NPK fertilizer to biological fertilizer had a significant effect at 14 HSI in increasing the total population of bacteria with the highest population in the treatment of NPK fertilizer application 1 day after solid biological fertilizer (XYB) and had a significant effect at 14 and 28 HSI in increasing the total population of phosphate solubilizing bacteria with the highest population in the treatment of NPK fertilizer application applied directly with liquid biological fertilizer (XZA). Thevii results also showed a significant effect in improving soil chemical properties at 28 HSI, namely the highest pH in the treatment of NPK fertilizer application 1 day after solid biofertilizer (XYB), the highest C-Organic and N-total were in the treatment of NPK fertilizer application 5 days after solid biofertilizer (XYD) and the highest P-available and K-available were in the treatment of NPK fertilizer application 5 days after liquid biofertilizer (XZD). The results of the correlation test at 28 HSI showed that there was a real relationship between the total population of phosphate solubilizing bacteria and P-available (r = 0.397) with the regression equation y = 0.258x + 66.716 with the coefficient of determination R2 = 0.158. Liquid biofertilizer application is more effective in increasing the total population of phosphate solubilizing bacteria and soil chemical properties compared to solid biofertilizer.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524040501
Divisions:	Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	09 Aug 2024 05:47
Last Modified:	09 Aug 2024 05:47
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/222760

Text (DALAM MASA EMBARGO) Vivi Meysa Devine.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Actions (login required)

View Item