Samudra, dr. Fathan Satria and Dr. dr. Kurnia Penta Seputra, Sp.U(K) and Dr. dr. Taufiq Nur Budaya, Sp.U(K) and dr. Dewi Santosaningsih, Sp.MK(K)., M.Kes., PhD (2024) Analisis Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Sepsis Pasca Tindakan Percutaneous Nephrolithotomy. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pendahuluan: Batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang tersebar luas secara global, dengan tingkat kejadian di Indonesia sebesar 0,6%. Meskipun Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) merupakan intervensi utama, komplikasi seperti sepsis pasca PCNL, dengan tingkat kejadian antara 0,3% hingga 9,3%, dapat mengancam nyawa. Faktor-faktor praoperasi, intraoperasi, dan pascaoperasi berkontribusi pada risiko sepsis, mengevaluasi pentingnya memahami dan mengelola faktor-faktor ini dengan efektif di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi kejadian sepsis setelah prosedur PCNL. Metode: Studi observasional ini menggunakan pendekatan case-control prospektif yang di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar di Jawa Timur dari November 2023 hingga April 2024. Studi ini melibatkan pasien urologi yang didiagnosis dengan batu ginjal dan menjalani PCNL, dengan atau tanpa urosepsis. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor yang berpengaruh pada kejadian sepsis pada pasien dengan batu ginjal. Faktor-faktor pre-operatif yang signifikan meliputi usia (OR = 6,99, p = 0,038), kultur urin (OR= 2,83, p=0,035), BMI (OR = 3,69, p = 0,05), ukuran batu (OR=4.77, p=0.035), jumlah batu (OR = 4,07, p = 0,047), analisis batu (OR=3,93, p=0,045), leukosit urinalisis (OR= 7,44, p= 0,019), kultur batu (OR=4,07, p=0,046) dan derajat hidronefrosis (OR = 5,9, p=0,042). Faktor-faktor intraoperatif yang mempengaruhi adalah operator (OR = 2,14, p = 0,033), lama operasi (OR = 12,71, p = 0,048), dan jumlah puncture (OR = 16,26, p = 0,022). Pemasangan Nefrostomi pasca operatif juga berhubungan dengan risiko sepsis yang lebih rendah (OR = 3,54, p = 0,029). Meskipun demikian, masih ada faktor-faktor lain yang berkontribusi pada risiko sepsis dan perlu dipertimbangkan dalam penanganan pasien. Kesimpulan: Studi ini menunjukkan bahwa pada pasien batu ginjal memiliki risiko baik preoperative, intraoperative, dan pascaoperatif. Faktor preoperative antara lain usia, kultur urin, kultur batu, leukosit dalam urinalisis, BMI, ukuran batu, jumlah batu, analisis batu, dan derajat hidronefrosis. Faktor intraoperative antara lain pasca operasi, operator, lama operasi, dan jumlah puncture intraoperatif, dan faktor pasca operatif yaitu pemasangan nefrostomi.
English Abstract
Introduction: Kidney stones are globally prevalent, with Indonesia's rate at 0.6%. While Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) is the main treatment, complications like post-PCNL sepsis, with a 0.3% to 9.3% incidence, can be life-threatening. Preoperative, intraoperative, and postoperative factors contribute to sepsis risk, highlighting the need for understanding and managing these factors effectively in Indonesia. This study aim is to evaluate the factors influencing the occurrence of sepsis following PCNL procedure. Materials and methods: This observational study used a prospective case-control approach at Dr. Saiful Anwar Regional General Hospital in East Java from November 2023 to April 2024. This study included urology patients diagnosed with kidney stones who underwent PCNL, with or without urosepsis. Results: The research findings indicate several factors influencing the occurrence of sepsis in patients with kidney stones. Significant preoperative factors include age (OR = 6.99, p = 0.038), urine culture (OR= 2.83, p=0.035), BMI (OR = 3.69, p = 0.05), stone size (OR=4.77, p=0.035), stone number (OR = 4.07, p = 0.047), stone analysis (OR=3.93, p=0.045), urinary leukocytes (OR= 7.44, p= 0.019), stone culture (OR=4.07, p=0.046), and degree of hydronephrosis (OR = 5.9, p=0.042). Intraoperative factors affecting sepsis are the surgeon (OR = 2.14, p = 0.033), duration of surgery (OR = 12.71, p = 0.048), and number of punctures (OR = 16.26, p = 0.022). Postoperative Nephrostomy placement is also associated with lower sepsis risk (OR = 3.54, p = 0.029). However, there are still other factors contributing to sepsis risk that need to be considered in patient management. Conclusion: This study indicates that patients with kidney stones are at risk both preoperatively, intraoperatively, and postoperatively. Preoperative factors include age, urine culture, stone culture, leukocytes in urinalysis, BMI, stone size, stone number, stone analysis, and degree of hydronephrosis. Intraoperative factors include postoperative, surgeon, duration of surgery, and number of intraoperative punctures, and postoperative factor is the placement of a nephrostomy.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | 042406 |
| Uncontrolled Keywords: | PCNL, Urosepsis, Risiko Pre-operatif, Risiko Intraoperatif, Risiko Postoperatif |
| Divisions: | Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran |
| Depositing User: | Unnamed user with username nova |
| Date Deposited: | 01 Aug 2024 06:51 |
| Last Modified: | 01 Aug 2024 06:51 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/222287 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fathan Samudra.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |