Penerapan Model Pentahelix Dalam Pengembangan Wisata Desa Padangan Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro

Baucokro, Ahmad Haddad and Johannes Parlindungan, S.T., M.T., Ph.D and Dr. Ir. Agus Dwi Wicaksono, Lic. Rer. Reg (2024) Penerapan Model Pentahelix Dalam Pengembangan Wisata Desa Padangan Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Model Pentahelix telah menjadi pedoman bagi pengembangan pariwisata di pedesaan; Namun, kemajuan terhenti di Desa Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan model pentahelix dalam pengembangan pariwisata di desa Padangan. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam, penentuan narasumber dilakukan dengan metode snowballing, dan analisis pemangku kepentingan digunakan untuk mengidentifikasi masing-masing pemangku kepentingan yang berperan dalam pengembangan destinasi wisata desa Padangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelola destinasi mayoritas merupakan pejabat pemerintah, seperti Kepala Desa Padangan dan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro. Absennya aktor lain seperti media, akademisi, pemangku kepentingan dunia usaha, dan masyarakat dalam kerangka pentahelix disebabkan oleh perbedaan kepentingan dalam pengembangan wisata pedesaan di Desa Padangan. Meskipun pengembangan pariwisata terfokus pada peningkatan daya tarik, upaya yang dilakukan kurang aktif dan gagal memanfaatkan fasilitas dan aksesibilitas yang ada. Aspek akomodasi diabaikan. Inisiatif untuk menumbuhkan sinergi antar aktor pentahelix sangat penting bagi lembaga pemerintah, yang memainkan peran penting dalam pengelolaan destinasi. Absennya pemangku kepentingan yang berlawanan memberikan peluang bagi inisiatif pemerintah untuk mensinergikan lima pelaku pentahelix dalam pengembangan pariwisata Desa Padangan.

English Abstract

Pentahelix model had served as a guiding compass for tourism development in rural areas; however, progress stagnated in Padangan village, Bojonegoro Regency. This study aimed to identify the application of the pentahelix model in tourism development in Padangan village. Using a descriptive qualitative approach through in-depth interviews, interviewees were determined using the snowballing method, and stakeholder analysis was employed to identify each stakeholder who played a role in the development of Padangan village tourist destinations. The results showed that the majority of destination managers were government officials, such as the head of Padangan Village and the Departments of Tourism, Culture, and Public Works in Bojonegoro Regency. The absence of other actors like media, academics, business stakeholders, and community members within the pentahelix framework was due to differing interests in rural tourism development in Padangan village. While tourism development focused on enhancing attractions, efforts lacked activities and failed to utilize existing amenities and accessibility. Accommodation aspects were overlooked. Initiatives to foster synergy among pentahelix actors were crucial for government entities, which played a significant role in destination management. The absence of opposing stakeholders presented an opportunity for government initiatives to synergize the five pentahelix actors in Padangan village`s tourism development.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042407
Uncontrolled Keywords: Pengembangan Wisata, Pentahelix, Stakeholder
Divisions: S2/S3 > Magister Perencanaa Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 01 Aug 2024 06:46
Last Modified: 01 Aug 2024 06:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/222263
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ahmad Haddad Baucokro.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item