Ade Rahmawati, Fefi (2024) Collaboarative Governance dalam Pengelolaan Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna (Studi Kasus Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini mengangkat isu proses kolaborasi dalam pengelolaan Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Teori Collaborative Governance yang digagas oleh Ansell dan Gash (2008). Metode penelitian yang digunakakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data berupa wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa yang melatarbelakangi pemangku kepentingan mau berkolaborasi adalah keputusan untuk mengembalikan kelestarian alam melalui mangrove yang punah akibat penebangan liar. Tidak semua pemimpin forum mampu memfasilitasi forum. Tidak semua aktor kolaborator memiliki kesepakatan dan aturan yang tertulis karena hanya berdasar pada komitmen bersama, ditemukan juga ketidaksepahaman mengenai transparansi. Kurangnya intensitas dialog tatap muka antar aktor, bahkan tidak semua aktor dapat bertemu dalam satu forum, hal ini berdampak pada kurangnya rasa percaya, perbedaan komitmen dan perbedaan pemahaman antar aktor. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kolaborasi yang terjalin belum optimal ditinjau dari Teori Collaborative Governance yang digagas oleh (Ansell & Gash, 2008) karena terbukti tidak memenuhi seluruh indikator. Namun pada kolaborasi ini terdapat perluasan kerapatan mangrove di CMC Tiga Warna.
English Abstract
This research raises the issue of the collaboration process in the Management of Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna (Case Study of Tambakrejo Village, Sumbermanjing Wetan District, Malang Regency). This research uses the Collaborative Governance Theory initiated by Ansell and Gash (2008). The research method used is qualitative with a case study approach. Data collection in the form of interviews, observations, literature studies and documentation. The results showed that the background of stakeholders wanting to collaborate was the decision to restore the preservation of nature through mangroves that became extinct due to illegal logging. Not all forum leaders are able to facilitate forums. Not all collaborator actors have written agreements and rules because they are based only on mutual commitments, there are also disagreements about transparency. The lack of intensity of face-to-face dialogue between actors, not even all actors can meet in one forum, this has an impact on lack of trust, differences in commitment and differences in understanding between actors. Based on the results of the study, it can be concluded that the collaboration has not been optimal in terms of the Collaborative Governance Theory initiated by (Ansell & Gash, 2008) because it is proven not to meet all indicators. However, in this collaboration, there is an expansion of mangrove density in Tiga Warna of CMC.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052411 |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Annisti Nurul F |
Date Deposited: | 26 Jun 2024 07:41 |
Last Modified: | 26 Jun 2024 07:41 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/222063 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fefi Ade Rahmawati.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |