Hutama, Nurfauji Restu and Ir. Ekoyanto Pudjiono, M. Eng. Sc and Prof.Dr. Ir. Musthofa Lutfi, MP, IPM (2024) Pengeringan Cabai Merah (Capsicum annum L.) Menggunakan Pengering Efek Rumah Kaca Tipe Hybrid. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber kekayaan alam yang sangat beragam. Salah satu komoditi yang dihasilkan adalah cabai merah. Tanaman cabai banyak dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia sebagai penambah cita rasa pedas dan pewarna pada makanan. Pengeringan merupakan suatu proses penanganan lanjutan untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana mikroorganisme dan enzim dapat terhenti atau terhambat, dan bertujuan untuk menambah umur simpan suatu bahan. Pada proses pengeringan cabai merah biasanya dilakukan secara langsung dibawah sinar matahari dimana hal tersebut sangat bergantung pada kondisi cuaca yang tidak menentu. Penggunaan alat pengering efek rumah kaca (ERK) tipe hybrid menjadi salah satu solusi dalam proses pengeringan cabai merah. Pengeringan hybrid merupakan pengeringan yang menggunakan dua atau lebih sumber energi untuk proses penguapan air. Radiasi matahari diubah menjadi energi panas, dikombinasikan dengan energi panas hasil pembakaran gas LPG apabila radiasi matahari berkurang atau tidak ada. Kelebihan menggunakan ERK tipe hybrid yaitu mempercepat proses pengeringan, meminimalisir ketergantungan dari kondisi cuaca yang tak menentu.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa proses pengeringan cabai merah menggunakan pengering ERK tipe hybrid, serta menganalisa bagaimana pengaruh perlakuan jenis potongan pada proses pengeringan cabai merah menggunakan pengering efek rumah kaca hybrid. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu intensitas radiasi matahari, suhu, kelembaban relatif, kadar air, laju pengeringan, rasio bobot massa basah & kering. Pada penelitian ini dilakukan pengujian dengan variasi potongan pada cabai merah yaitu cabai utuh, cabai potong, dan cabai belah. Diperoleh data lama waktu dan kadar air selama proses pengeringan. Pada cabai utuh membutuhkan waktu selama 24 jam dengan nilai kadar air pada rak 1 dan rak 2 sebesar 10,06 ± 0,78 % dan 10,42 ± 0,32 %. Pada cabai potong, membutuhkan waktu pengeringan selama 20 jam, dengan rata rata nilai kadar air akhir bahan sebesar 9,82 ± 0,1 % dan 9,63 ± 0,08 %. Pada cabai belah membutuhkan waktu pengeringan selama 12 jam, dengan rata rata nilai kadar air akhir bahan sebesar 9,051 ± 0,11 % dan 8,879 ± 0,12 %. Pada penelitian ini rata – rata nilai rasio bobot massa selama proses pengeringan cabai merah berkisar antara 20%-24%.
English Abstract
Indonesia is a country with very diverse natural resources. One of the commodities produced is red chili. The chili plant is widely used by Indonesian people to add spicy flavor and color to food. Drying is an advanced handling process to reduce the water content of materials to a limit where microorganisms and enzymes can be stopped or inhibited, and aims to increase the shelf life of a material. The drying process for red chilies is usually carried out directly under sunlight, which is very dependent on uncertain weather conditions. The use of a hybrid type greenhouse effect dryer (ERK) is one solution in the process of drying red chilies. Hybrid drying is drying that uses two or more energy sources for the water evaporation process. Solar radiation is converted into heat energy, combined with heat energy from burning LPG gas if solar radiation is reduced or absent. The advantage of using a hybrid type ERK is that it speeds up the drying process, minimizing dependence on unpredictable weather conditions. The aim of this research is to analyze the process of drying red chilies using a hybrid type ERK dryer, as well as analyzing how the type of cut treatment affects the drying process of red chilies using an effect dryer. hybrid greenhouse. The parameters observed in this research are solar radiation intensity, temperature, relative humidity, water content, drying rate, yield. In this research, tests were carried out using various cuts of red chilies, namely whole chilies, cut chilies and split chilies. Data were obtained on the length of time and water content during the drying process. Whole chilies require 24 hours with water content values on shelf 1 and shelf 2 of 10.06 ± 0.78% and 10.42 ± 0.32%. Cut chilies require a drying time of 20 hours, with an average final moisture content of 9.82 ± 0.1% and 9.63 ± 0.08%. Split chilies require a drying time of 12 hours, with an average final moisture content value of 9.051 ± 0.11% and 8.879 ± 0.12%. In this study, the average yield value during the drying process for red chilies ranged from 20% - 24%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524100133 |
Uncontrolled Keywords: | Cabai merah, Pengeringan Efek Rumah Kaca, Kadar Air-red chilies, Greenhouse effect drying, moisture content |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 04 Jul 2024 08:00 |
Last Modified: | 04 Jul 2024 08:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221957 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nurfauji Restu Hutama.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
Actions (login required)
View Item |