Sarana, Ferdinand and Erni Sofia Murtini, STP., MP, Ph.D (2024) Pendampingan Penyusunan Dokumen Pendahuluan Audit Sarana Produksi Sebagai Salah Satu Persyaratan Pengajuan Izin Edar MD di UMKM Sambal Gardas. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kasus keracunan pangan masih sering terjadi di Indonesia. Kasus keracunan pangan salah satunya terjadi dikarenakan produsen pangan olahan tidak menerapkan sistem keamanan pangan pada sarana produksinya. Keamanan pangan adalah upaya untuk mencegah cemaran biologis, kimia, dan fisik dalam pangan dan sifatnya kritis untuk melindungi konsumen. Badan Pengawas Obat dan Makanan menginisiasi Program Pangan Aman Goes to Campus (PAGC) dengan tujuan melatih mahasiswa sebagai fasilitator keamanan pangan sesuai dengan Standar Kompetensi Keahlian Nasional Indonesia. Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka kasus keracunan pangan yang masih marak terjadi di Indonesia pada level produsen sarana produksi terutama UMKM. Sambal Gardas merupakan salah satu UMKM produsen sambal siap saji yang memiliki berbagai varian sambal. UMKM ini bertekad untuk terus meningkatkan kualitas produk pangannya salah satunya dengan menerapkan CPPOB pada sarana produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah penyusunan dokumen pendahuluan audit sarana produksi sebagai salah satu persyaratan pengajuan izin edar MD (Makanan Dalam). Penelitian dilakukan di UMKM Sambal Gardas selama 3 bulan yang terletak di Kecamatan Lawang. Kegiatan magang di UMKM meliputi kegiatan studi lapangan, wawancara dan diskusi terkait saran perbaikan, studi dokumentasi, analisis kesenjangan penerapan CPPOB di UMKM (gap assessment), pengajuan usulan perbaikan, dan implementasi CPPOB, SSOP, dan SOP yang telah dibuatkan. CPPOB adalah pedoman bagi sarana produksi pangan agar dapat memproduksi pangan yang memenuhi persyaratan dan memenuhi jaminan mutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan POM (2022) mengenai Pedoman Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Olahan Nomor HK. 02.02.1.2.01.22.63. Tahun 2022 terdapat 25 aspek pemeriksaan dan 68 klausul yang menjadi persyaratan bagi sarana produksi pangan olahan. Berdasarkan hasil analisis gap assessment penerapan CPPOB pada UMKM Sambal Gardas terdapat ketidaksesuaian sebanyak 39 ketidaksesuaian dengan rincian 13 ketidaksesuaian minor, 23 ketidaksesuaian mayor, dan 3 ketidaksesuaian kritis sehingga sarana produksi mendapatkan rating D (sangat buruk). Dilakukan saran perbaikan dan implementasi berupa dokumen perusahaan dan perbaikan pada sarana produksi yang menyelesaikan sebanyak 32 ketidaksesuaian dengan rincian 11 ketidaksesuaian minor, 18 ketidaksesuaian mayor, dan 3 ketidaksesuaian kritis. Dari hasil perbaikan maka UMKM Sambal Gardas ini mendapatkan rating A (sangat baik).
English Abstract
Food poisoning cases still occur frequently in Indonesia. One of the food poisoning cases occurs because processed food producers do not implement a food safety system in their production facilities. Food safety is an effort to prevent biological, chemical and physical contamination in food and is critical to protect consumers. The Food and Drug Supervisory Agency initiated the Pangan Aman Goes to Campus (PAGC) Program with the aim of training students as food safety facilitators in accordance with the Indonesian National Expertise Competency Standards. The goal of this program is to reduce the number of food poisoning cases that are still rampant in Indonesia at the level of production facilities producers, especially MSMEs. Sambal Gardas is one of the MSMEs producing ready-to-eat chili sauce which has various variants of chili sauce. This MSME is determined to continue to improve the quality of its food products, one of which is by implementing CPPOB in production facilities. The purpose of this study is the preparation of a preliminary document on the audit of production facilities as one of the requirements for applying for an MD distribution permit. The research was conducted at Sambal Gardas UMKM for 3 months which is located in Lawang District. Internship activities in MSMEs include field studies, interviews and discussions related to improvement suggestions, documentation studies, gap analysis of CPPOB implementation in MSMEs (gap assessment), submission of improvement proposals, and implementation of CPPOB, SSOP, and SOPs that have been made. CPPOB is a guideline for food production facilities in order to produce food that meets the requirements and fulfill quality assurance in accordance with the standards set out in the Decree of the Head of the Food and Drug Administration (2022) regarding the Guidelines for Inspection of Processed Food Production Facilities Number HK. 02.02.1.2.01.22.63. In 2022, there are 25 inspection aspects and 68 clauses that become requirements for processed food production facilities. Based on the results of the gap assessment analysis of the application of CPPOB in Sambal Gardas MSMEs, there are 39 non-conformities with details of 13 minor non-conformities, 23 major non-conformities, and 3 critical nonconformities so that the production facilities get a D rating (very bad). Suggestions for improvement and implementation were made in the form of company documents and improvements to production facilities that resolved 32 nonconformities with details of 11 minor nonconformities, 18 major nonconformities, and 3 critical nonconformities. From the results of the improvement, the Sambal Gardas UMKM received an A (very good) rating.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524100127 |
Uncontrolled Keywords: | Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), Peraturan BPOM, Sambal-Good Manufacturing Practices (GMP), BPOM Regulation, Sambal |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 04 Jul 2024 07:59 |
Last Modified: | 04 Jul 2024 07:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221941 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ferdinand Sarana.pdf Restricted to Registered users only Download (18MB) |
Actions (login required)
View Item |