Model Komunikasi Pelayanan Publik Berbasis Bèburughèn Keramahan Madura (Studi Etnografi Di Mal Pelayanan Publik Kabupaten Sumenep)

Saleh, Akhmad Muwafik and Prof. Dr. Ir. Darsono Wisadirana, MS and Prof. Rachmat Kriyantono, S.Sos, M.Si, Ph.D. and Anif Fatma Chawa, S.Sos, M.Si, Ph.D. (2024) Model Komunikasi Pelayanan Publik Berbasis Bèburughèn Keramahan Madura (Studi Etnografi Di Mal Pelayanan Publik Kabupaten Sumenep). Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Madura di Sumenep sangat beragam, dari mulai tradisi, pakaian, ritual agama sampai ke bentuk ragam hiasnya. Salah satu yang paling menonjol adalah pada aspek kebahasaan dan dikenal dengan beburughen. Beburughen menjadi ujung tombak kebahasaan dalam menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam peribahasa atau saloka yang kerap digunakan dalam bahasa komunikasi sehari-hari. Sehingga muncul adet pratengka, ger oger dan ondegge basa. Maka, penting kiranya ketika beburughen menjadi dasar pelayanan publik berbasis kearifan lokal atau keramahan, melihat masyarakat Sumenep memiliki kedekatan dengan keramahan yang dimilikinya, sehingga perlu untuk merepresentasikan beburughen dalam model pelayan publik di Mal Pelayan Publik di Kabupaten sumenep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membentuk model pelayanan public berbasis keramahan atau kearifan lokal beburughen. Dengan harapan dapat mempengaruhi tindakan aparat pelayanan atas pelayanan di Mal pelayanan publik di Kabupaten Sumenep dan untuk merevitalisasi nilai keramahan serta mengelaborasikan dalam bentuk model pelayanan publik. Metodologi penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Pemilihan informan berdasarkan teknik purposif mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Sedangkan teknik analisis data milik Craswell yang terdiri dari Deskripsi, Analisis, dan Interpretasi. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa Sumenep merupakan kabupaten yang memiliki karakteristik kearifan lokal berupa Beburughen yang menjadi representasi moralitas sosial. Sayangnya dalam proses pelayanan publik di Mal Pelayanan publik belum nampak pola atau model pelayanan publik yang menggambarkan tentang kearifan lokal dan representasi moralitas atau keramahan, justru dari hasil observasi nampak model yang digunakan masih terkesan kaku dan mengacu pada procedural western. Oleh sebab itu butuh model pelayanan publik berbasis ketimuran atau kearifan lokal seperti halnya beburughhen ini.

English Abstract

The local wisdom possessed by the Madurese community in Sumenep is very diverse, ranging from traditions, clothing, religious rituals to the form of decoration. One of the most prominent is in the linguistic aspect and is known as beburughen. Beburughen is the spearhead of language in maintaining the values contained in proverbs or verses that are often used in everyday communication language. So that adet pratengka, ger oger and ondegge basa appear. So, it is important when beburughen becomes the basis of local wisdom-based public services or hospitality, seeing the Sumenep community has a closeness to its hospitality, so it is necessary to represent beburughen in the model of public servants in the Public Service Mall inumenep district. The purpose of this study is to form a model of hospitality-based public services or local wisdom beburughen. With the hope of influencing the actions of the service apparatus for services in the public service mall in Sumenep Regency and to revitalize the value of hospitality and elaborate in the form of a public service model. This research methodology is qualitative with an ethnographic approach. Data collection techniques used in-depth interviews, observation and documentation. Selection of informants based on purposive techniques includes people who are selected on the basis of certain criteria made by researchers based on research objectives. Meanwhile, Craswell's data analysis technique consists of description, analysis and interpretation. From the research results, it can be seen that Sumenep is a district that has the characteristics of local wisdom in the form of Beburughen which represents social morality. Unfortunately, in the process of public services in the public service mall, there is no pattern or model of public services that illustrate local wisdom and representations of morality or hospitality, instead from the results of observations it appears that the model used still seems rigid and refers to procedural western. Therefore, an eastern-based public service model or local wisdom such as beburughhen is needed.

Item Type:	Thesis (Doktor)
Identification Number:	062411
Uncontrolled Keywords:	Model Pelayan Publik, Mal Pelayanan Publik, Beburughen-Public Service Model, Public Service Mall, Beburughen
Divisions:	S2/S3 > Doktor Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	25 Jun 2024 06:37
Last Modified:	25 Jun 2024 06:37
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221911

Text (DALAM MASA EMBARGO) Akhmad Muwafik Saleh.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Actions (login required)

View Item