Perlindungan Identitas Anak Pada Proses Penyidikan Perkara Pidana Anak (Studi di Kepolisian Resor Kabupaten Mojokerto)

Gilang Iqbal Firmansyah, Mohammad (2024) Perlindungan Identitas Anak Pada Proses Penyidikan Perkara Pidana Anak (Studi di Kepolisian Resor Kabupaten Mojokerto). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah terkait perlindungan identitas anak pada proses penyidikan perkara pidana anak di Polres Kabupaten Mojokerto. Yang menjadi latar belakang dari penelitian ini, adalah ditemukannya bentuk persebaran informasi terkait tindak pidana anak pasca proses penyidikan di Polres Kabupaten Mojokerto. Hal ini menunjukkan adanya permasalahan pada proses penyidikan perkara pidana anak di Unit PPA Polres Kabupaten Mojokerto. Berdasarkan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, identitas anak merupakan hal yang harus dilindungi pada proses peradilan pidana anak. Berdasarkan pada uraian diatas, rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah terkait bagaimana penerapan perlindungan identitas anak pada proses penyidikan dan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan perlindungan identitas anak pada proses penyidikan perkara anak di Polres Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sosiolegal dengan pendekaran yuridis sosiologis. Adapun bahan hukum primer didapat dari hasil wawancara dengan Aipda Tovan Vebrianto S.H., dan Bripda Rega T,M selaku penyidik anak Unit PPA Polres Kabupaten Mojokerto. Hasil dari penelitian ini, didapatkan permasalahan pada pelaksanaan proses penyidikan perkara anak di Polres Kabupaten Mojokerto. Salah satu permasalahan tersebut adalah terkait adanya upaya press release yang dilakukan oleh Polres Kabupaten Mojokerto pasca proses penyidikan sebagai upaya pencegahan terhadap anak-anak lainnya. Adapun, faktor yang mempengaruhi pelaksanaan perlindungan identitas anak pada prosesnya dapat ditemukan permasalahan seperti: 1) faktor internal, dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia tidak memiliki aturan khusus dan pasti terkait proses penyidikan perkara pidana anak dan bagaimana perlindungan identitias anak yang berperkara. Selain itu, aparatur penyidik tidak memiliki kompetensi khusus untuk menangani permasalahan perkara pidana anak. Selanjutnya, tidak adanya RPK atau ruang pelayanan khusus untuk proses penyidikan perkara anak menjadikan hak anak dalam proses penyidikan tidak diperoleh. 2) faktor eksternal, masyarakat dalam hal ini berperan aktif dalam terjadinya persebaran informasi terkait identitas anak yang berperkara pidan. Selanjutnya, budaya sosial judgement yang ada dimasyarakat menjadi bentuk hukuman psikis yang merendahkan harkat dan martabat anak. Hal ini sejatinya berlawanan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 dan Undang Undang Nomor 11 tahun 2012.

English Abstract

In this thesis, the problem raised by the author is related to the protection of children's identity in the process of investigating child criminal cases at the Mojokerto Regency Police. The background of this research is the discovery of the form of information dissemination related to child criminal offenses after the investigation process at the Mojokerto District Police. This shows that there are problems in the process of investigating child criminal cases in the PPA Unit of the Mojokerto District Police. Based on Article 19 of Law No. 11/2012 on the Juvenile Criminal Justice System, a child's identity is something that must be protected in the juvenile criminal justice process. Based on the description above, the problem formulation raised in this study is related to how the application of child identity protection in the investigation process and the factors that influence the implementation of child identity protection in the process of investigating child cases at the Mojokerto District Police. This research uses a sociolegal research method with a sociological juridical approach. The primary legal material is obtained from interviews with Aipda Tovan Vebrianto S.H., and Bripda Rega T,M as child investigators of the PPA Unit of Mojokerto District Police. As a result of this research, problems were found in the implementation of the child case investigation process at the Mojokerto District Police. One of these problems is related to the press release efforts made by Mojokerto District Police after the investigation process as a preventive measure against other children. Meanwhile, factors that influence the implementation of child identity protection in the process can be found problems such as: 1) internal factors, in this case the Indonesian National Police does not have specific and definite rules regarding the process of investigating child criminal cases and how to protect the identity of children in litigation. In addition, the investigating apparatus does not have special competence to handle the problem of juvenile criminal cases. Furthermore, the absence of an RPK or special service room for the investigation process of children's cases makes children's rights in the investigation process not obtained. 2) external factors, the community in this case plays an active role in the spread of information related to the identity of children in criminal cases. Furthermore, the social judgment culture that exists in the community is a form of psychological punishment that degrades the dignity of children. This is actually contrary to the provisions of Law No. 35 of 2014 and Law No. 11 of 2012.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052402
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Annisti Nurul F
Date Deposited: 24 Jun 2024 08:11
Last Modified: 24 Jun 2024 08:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221857
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
MOHAMMAD GILANG IQBAL FIRMANSYAH.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item