Efektifitas penggunaan alat kontrasepsi KB MKJP terhadap intervensi paritas dan pencegahan Stunting Untuk Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Bojonegoro

Santoso, Aguk Budi and P r o f . D r . I r . H a r s u k o R i n i w a t i, M . P and D r . R o s i h a n A s m a r a, S . E . , M . P (2024) Efektifitas penggunaan alat kontrasepsi KB MKJP terhadap intervensi paritas dan pencegahan Stunting Untuk Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Bojonegoro. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan dan peradaban pada kehidupan manusia, yang mana dalam pengertiannya, pembangunan merupakan proses pengolahan sumber daya alam dan pendayagunaan sumber daya manusia dengan memanfaatkan teknologi. Merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJM) tahun 2020-2024, terdapat 7 (Tujuh) agenda pembangunan/prioritas nasional (PN), yang mana 2 (Dua) dari agenda tersebut terfokus pada kegiatan “Meningkatkan Sumber Daya (SDM) Berkualitas dan Berdaya Saing”, Serta “Mendukung Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan” sehingga memiliki program prioritas yang berbasis pada Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) melalui Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN), yaitu perlindungan sosial dan tata kelola kependudukan, penguatan pelaksanaan perlindungan sosial, serta peningkatan askes dan mutu pelayanan kesehatan. Salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Bojonegoro, yang merupakan Kabupaten Penghasil Minyak Nasional, secara topografi merupakan dataran rendah dan memiliki perbukitan yang merupakan kawasan hutan. Memiliki jumlah Desa sebanyak 420 Desa yang tersebar di 28 Kecamatan, sampai saat ini tetap konsisten dalam melaksanakan Pembangunan dan Pembenahan untuk mencapai kesejahateraan sosial, ekonomi dan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Bojonegoro hingga tahun 2020 mengalami kenaikan setiap tahun. Jumlah penduduk tahun 2020 sebesar 1.344.038 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2019 sebesar 1.331.077 jiwa, maka mengalami pertambahan sebesar 12.961 jiwa dalam kurun waktu 1 tahun. Jadi pertambahan penduduk Kabupaten Bojonegoro adalah 0,96 persen. Meningkatnya jumlah penduduk ini diduga disebabkan oleh kelahiran, migrasi dan pertumbuhan ekonomi (BPS Bojonegoro, 2023). Untuk prevalensi stunting di kabupaten Bojonegoro berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kabuapeten Bojonegoro masih cukup tinggi yaitu pada tahun 2022 angka Prevalensi Stunting mencapai 24,3% dan menduduki pringkat ke 9 di Provinsi Jawa Timur. Sesuai dengan standart dari WHO prevalensi stunting harus diangka 20%, dengan intervensi yang dilakukan terhadap ibu sebelum dan saat hamil serta pada balita usia 6 sampai 2 tahun. Serta pencegahan dari hulu ke hilir seperti kematangan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, serta pembangunan keluarga yang berkualitas perlu dilakukan guna menurunkan angka pervalensi stunting di kabupaten Bojonegoro. Dalam mengatasi stunting dan paritas, pemerintah kabupaten Bojonegoro telah menerapkan beberapa kebijakan, salah satunya melalui Diska (Dispensasi Nikah) guna melakukan pencegahan pernikahan anak, menurut Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Bojonegoro, Heru Sugiharto Tahun 2022, jumlah Diska di Bojonegoro turun sebanyak 13,31% dibanding tahun 2021. Jika pada 2021 sebanyak 601 Diska, maka tahun 2022 turun menjadi 521 Diska. Jika melihat dari sisi angka kemiskinan, kabupaten Bojonegoro ditahun 2022 adalah paling baik yaitu diangka 12%, hal ini dianggap paling baik dari kabupaten sekitar yang diangka 13-15%. Dengan pendapatan daerah sebesar 137,28% (Sumber Data : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2022 dari BPKAD Kab. Bojonegoro) Kabupaten Bojonegoro punya Pendapatan Daerah Tertinggi APBD Tahun 2022 dan menduduki peringkat pertama tingkat Kabupaten Se Indonesia, dengan APBD yang mencapai Rp 7,4 triliun, tentu Kabupaten Bojonegoro punya peluang besar untuk mendorong perekonomian dengan pesat. Akan tetapi, melihat besarnya APBD dan Pendapat Daerah kabupaten Bojonegoro, bahwa belum tercapainya intervensi kemiskinan diangka 10%. Berlandaskan pengertian dari latang belakang serta isu-isu nasional dan daerah saat ini, dirasa perlu untuk dilakukannya penelitian ilmiah yang terintegratif guna memperkuat dukungan terhadap pemerintah dalam menentukan arah kebijakan pada kependudukan dan kesehatan guna mendukung terwujudnya taraf hidup masyarakat yang membaik dan keberhasilan pembangunan berkelanjutan, dengan tema penelitian “Efektifitas penggunaan alat kontrasepsi KB MKJP terhadap intervensi paritas dan pencegahan Stunting untuk Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Bojonegoro”.

English Abstract

Development is very important for progress and civilization in human life, which in its understanding, development is the process of processing natural resources and utilizing human resources by utilizing technology. Referring to Presidential Regulation Number 18 of 2020 concerning the National Medium-term Development Plan (RPJM) for 2020-2024, there are 7 (Seven) development agendas /national priorities (PN), of which 2 (Two) of these agendas focus on activities "Improving Quality and Competitiveness of Human Resources (HR)", As well as "Supporting Mental Revolution and Cultural Development" so that it has a priority program based on Family Development and Family Planning (Bangga Kencana) through the Population Family Planning Agency (BKKBN), namely social protection and population governance, strengthening the implementation of social protection, and increasing access and quality of health services. One of the regencies in East Java Province, Bojonegoro Regency, which is a National Oil Producing Regency, is topographically low-lying and has hills that are forest areas. Having a total of 420 villages spread across 28 sub-districts, until now it has remained consistent in carrying out development and improvement to achieve social welfare, economy and superior human resources (HR). The development of the population of Bojonegoro Regency until 2020 has increased every year. The total population in 2020 is 1,344,038 people. When compared to the population in 2019 of 1,331,077 people, there was an increase of 12,961 people in a period of 1 year. So the population increase of Bojonegoro Regency is 0.96 percent. The increase in population is thought to be caused by births, migration and economic growth (BPS Bojonegoro, 2023). For the prevalence of stunting in Bojonegoro district based on data from the Bojonegoro district Health Office is still quite high, namely in 2022 the stuntingxiv prevalence rate reached 24.3% and ranked 9th in East Java Province. In accordance with WHO standards, the prevalence of stunting should be at 20%, with interventions carried out on mothers before and during pregnancy and on toddlers aged 6 to 2 years. And prevention from upstream to downstream such as maturity of marriage age, birth control, and quality family development needs to be done to reduce the stunting prevalence rate in Bojonegoro district. In overcoming stunting and parity, the Bojonegoro district government has implemented several policies, one of which is through Diska (Dispensation of Marriage) to prevent child marriage, according to the Head of the Bojonegoro P3AKB Office, Heru Sugiharto In 2022, the number of Diska in Bojonegoro decreased by 13.31% compared to 2021. If in 2021 there were 601 Diska, then in 2022 it decreased to 521 Diska. In terms of poverty rate, Bojonegoro district in 2022 is the best at 12%, this is considered the best of the surrounding districts which are at 13-15%. With a regional income of 137.28% (Data Source: Bojonegoro Regency has the highest regional income in the 2022 APBD and is ranked first at the Regency level throughout Indonesia, with an APBD of Rp. 7.4 trillion, of course Bojonegoro Regency has a great opportunity to boost the economy rapidly. However, looking at the size of the APBD and Regional Opinion of Bojonegoro district, that poverty intervention has not yet reached 10%. Based on the understanding of the background and current national and regional issues, it is necessary to conduct integrated scientific research to strengthen support for the government in determining policy directions on population and health to support the realization of an improved standard of living for the community and the success of sustainable development, with the research theme "The effectiveness of the use of contraceptives for family planning MKJP on parity intervention and stunting prevention for sustainable development in Bojonegoro Regency".

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: -
Uncontrolled Keywords: Pembangunan, Paritas, Stunting, Kependudukan-Development, Parity, Stunting, Population
Divisions: Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Jun 2024 07:20
Last Modified: 24 Jun 2024 07:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221835
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Aguk Budi Santoso.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item