Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) Eceng Gondok dengan Dosis Berbeda terhadap Laju Pertumbuhan Relatif, Biomassa, dan Kandungan Klorofil Chlorella vulgaris

Kholishoh, Arinda Meyhayatun and Dr. Yunita Maimunah, S.Pi, M.Sc and Ir. Heny Suprastyani, M.S (2024) Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) Eceng Gondok dengan Dosis Berbeda terhadap Laju Pertumbuhan Relatif, Biomassa, dan Kandungan Klorofil Chlorella vulgaris. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Chlorella vulgaris merupakan mikroalga dalam jenis fitoplankton yang dimanfaatkan sebagai pakan alami. Pemanfaatan C. vulgaris melalui kultur membutuhkan unsur hara yang berasal dari pupuk sebagai nutrisi. Pupuk yang biasa digunakan dalam kultur C. vulgaris adalah pupuk kimia berupa walne dengan harga relatif mahal. Alternatif yang dapat dilakukan yaitu menggunakan pupuk organik berasal dari eceng gondok yang keberadaannya sebagai gulma. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh POC eceng gondok dengan dosis berbeda terhadap laju pertumbuhan relatif, biomassa, dan klorofil C. vulgaris serta menentukan dosis yang terbaik dari POC eceng gondok untuk laju pertumbuhan relatif, biomassa, dan klorofil C. vulgaris. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan dan Laboratorium Unit Perikanan Air Tawar Sumberpasir, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya pada Bulan Desember 2023 – Februari 2024. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Terdapat empat perlakuan dan satu kontrol dengan tiga kali ulangan. Dosis POC eceng gondok yang digunakan yaitu 1,65 ml/L; 2,65 ml/L; 3,65 ml/L; dan 4, 65 ml/L serta kontrol menggunakan pupuk walne 1 ml/L. Parameter utama yang diukur berupa laju pertumbuhan relatif, biomassa, dan klorofil, sementara parameter penunjangnya berupa nitrat, fosfat, suhu, pH, dan salinitas. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian POC eceng gondok dengan dosis berbeda terhadap laju pertumbuhan relatif, biomassa, dan klorofil C. vulgaris. Perlakuan terbaik didapatkan yaitu 3,3 ml/L menghasilkan laju pertumbuhan relatif 1461,34%, dosis 3,19 ml/L menghasilkan biomassa kering sebanyak 0,751 g/l, dosis 3,22 ml/L menghasilkan kandungan klorofil sebesar 0,456 µg/ml, dosis 3,49 ml/L kandungan nitratnya dapat terserap sebanyak 78,5 %, dan dosis 3,26 kandungan fosfatnya dapat terserap sebanyak 85,49%. Hasil pengukuran parameter penunjang didapatkan suhu berkisar 24 -26°C, pH 7, dan salinitas 25 ppt. Kesimpulan yang diperoleh dari pemberian POC eceng gondok dengan dosis berbeda berpengaruh nyata terhadap C. vulgaris. Dosis terbaik POC eceng gondok yang dapat digunakan dalam kultur C. vulgaris adalah 3,19 – 3,49 ml/L dan dapat digunakan sebagai acuan perlakuan dosis pada penelitian selanjutnya.

English Abstract

Chlorella vulgaris is a type of phytoplankton microalgae that is used as natural food. Utilization of C. vulgaris through culture requires nutrients that come from fertilizer as nutrients. The fertilizer commonly used in culturing C. vulgaris is chemical fertilizer in the form of wane which is quite expensive. An alternative that can be done is to use organic fertilizer derived from water hyacinth which is a weed. The aim of this research is to determine the effect of liquid organic fertilizer for water hyacinth at different doses on the relative growth rate, biomass and chlorophyll of C. vulgaris and to determine the best dose of water hyacinth liquid organic fertilizer for relative growth rate, biomass, and chlorophyll C. vulgaris. This research was carried out at the Fish Cultivation Laboratory and the Sumberpasir Freshwater Fisheries Unit Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Brawijaya University in December 2023 – February 2024. The method used in this research was an experimental method using a Completely Randomized Design. There were four treatments and one control with three replications. The dose of water hyacinth POC used is 1,65 ml/L; 2,65 ml/L; 3,65 ml/L; and 4,65 ml/L and the control used Walne fertilizer 1 ml/L. The main parameters measured are relative growth rate, biomass and chlorophyll, while the supporting parameters are nitrate, phosphate, temperature, pH, and salinity. The results showed that there was an effect of giving water hyacinth POC at different doses on the relative growth rate, biomass, and chlorophyll of C. vulgaris. The best treatment obtained was 3,3 ml/L producing a relative growth rate of 1461,34%, a dose of 3,19 ml/L producing a dry biomass of 0.751 g/l, a dose of 3.22 ml/L producing a chlorophyll content of 0,456 µg/ml, at a dose of 3,49 ml/L the nitrate content can be absorbed as much as 78,5%, and at a dose of 3,26 the phosphate content can be absorbed as much as 85,49%. The results of measuring the supporting parameters showed that the temperature ranged from 24-26°C, pH 7, and salinity 25 ppt. The conclusions obtained from applying liquid organic fertilizer hyacinth at different doses had a significant effect on C. vulgaris. The best dose of liquid organic fertilizer hyacinth that can be used in culturing C. vulgaris is 3,19 – 3,49 ml/L and can be used as a reference treatment dose in future research.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524080136
Uncontrolled Keywords: Biomassa, Chlorella vulgaris, Klorofil, POC Eceng Gondok, Pertumbuhan-Biomass, Chlorella vulgaris, Chlorophyll, Liquid Organic Fertilizer Hyacinth, Growth
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 01 Jul 2024 08:27
Last Modified: 01 Jul 2024 08:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221821
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Arinda Meyhayatun Kholishoh.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item