Satria, Bagus Harjo and Prof. Dr. Ir. Ussy Andawayanti, MS., IPM, ASEAN Eng. and Dr. Ir. Linda Prasetyorini, ST. MT. (2024) Pemetaan Indeks Bahaya Erosi dan Rekomendasi Upaya Konservasi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) pada Sub Das Jatiroto Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Jatiroto dengan sungai utama Sungai Jatiroto berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sub DAS Jatiroto memiliki luas DAS sebesar 97,6 km2 dan merupakan bagian dari DAS Bondoyudo. Sungai Jatiroto seringkali menimbulkan permasalahan bagi warga sekitar sungai, salah satunya adalah banjir yang terjadi setiap tahunnya. Luapan Sungai Jatiroto menyebabkan tergenangnya pemukiman warga sekitar setinggi 1-1,5 m dan menyebabkan kegagalan panen. Perubahan tata guna lahan yang juga terjadi pada Sub DAS Jatiroto menyebabkan berkurangnya daerah resapan air, sehingga volume air hujan yang terinflitrasi ke dalam tanah menurun dan debit limpasannya meningkat. Kondisi tersebut menimbulkan permasalahan degradasi DAS, yaitu erosi dan sedimentasi sehingga perlu adanya upaya manajemen pada DAS. Upaya yang dapat dilakukan dalam menganalisa laju erosi dan sedimentasi yang terjadi adalah dengan menggunakan metode SWAT yang telah diaplikasikan secara luas pada berbagai wilayah dan kondisi. Pada studi ini metode SWAT digunakan untuk mengetahui besar nilai laju erosi dan sedimentasi pada daerah aliran sungai, nilai indeks bahaya erosi (IBE), sehingga dapat diketahui arahan konservasu lahan yang sesuai. Berdasarkan hasil studi, diperoleh nilai potensi laju erosi dan sedimentasi kondisi eksisting pada Sub DAS Jatiroto sebesar 47,470 ton/ha/tahun atau sebesar 3,955 mm/tahun dan potensi sedimentasi sebesar 29,279 ton/ha/tahun. Sebaran dan pemetaan indeks bahaya erosi pada kondisi eksisting Sub DAS Jatiroto dibagi menjadi kondisi sedang dengan 3.810 ha atau 39,033% dari luasan total Sub DAS Jatiroto dan tinggi dengan 5.951 ha atau 60,966% dari luasan total Sub DAS Jatiroto. Upaya konservasi lahan yang sesuai pada kondisi Sub DAS Jatiroto dilakukan secara vegetatif dengan melakukan perubahan penggunaan lahan pertanian lahan kering, semak belukar, tanah terbuka, dan perkebunan pada Sub DAS yang kritis menjadi hutan. Berdasarkan hasil pemodelan yang telah dilakukan, diperoleh nilai laju erosi pada kondisi rencana sebesar 29,279 ton/ha/tahun atau 2,439 mm/tahun dan nilai sedimentasi sebesar 12,701 ton/ha/tahun. Hasil pemodelan juga diperoleh nilai indeks bahaya erosi yang lebih rendah dari kondisi eksisting, dengan sebaran indeks bahaya erosi pada kondisi sedang.
English Abstract
The Jatiroto River Basin (DAS) with the main river the Jatiroto River is on the border of Lumajang Regency and Jember Regency, East Java. The Jatiroto sub-watershed has a watershed area of 97.6 km2 and is part of the Bondoyudo watershed. The Jatiroto River often causes problems for residents around the river, one of which is flooding which occurs every year. The overflow of the Jatiroto River caused the inundation of local residents' settlements as high as 1-1.5 m and caused crop failure. Changes in land use that also occurred in the Jatiroto sub-watershed caused a reduction in water catchment areas, so that the volume of rainwater infiltrated into the soil decreased and the runoff discharge increased. This condition gives rise to watershed degradation problems, namely erosion and sedimentation, so that watershed management efforts are needed. Efforts that can be made to analyze the rate of erosion and sedimentation that occur are by using the SWAT method which has been applied widely in various regions and conditions. In this study, the SWAT method was used to determine the value of the rate of erosion and sedimentation in the river basin, the value of the erosion hazard index (IBE), so that appropriate land conservation directions can be identified. Based on the results of the study, the potential value of the erosion and sedimentation rate for existing conditions in the Jatiroto Sub-watershed is 47,470 tons/ha/year or 3,955 mm/year and the sedimentation potential is 29,279 tons/ha/year. The distribution and mapping of the erosion hazard index in the existing conditions of the Jatiroto Sub-watershed is divided into medium conditions with 3,810 ha or 39.033% of the total area of the Jatiroto Sub-watershed and high with 5,951 ha or 60.966% of the total area of the Jatiroto Sub-watershed. Land conservation efforts that are appropriate to the conditions of the Jatiroto Sub-watershed are carried out vegetatively by changing the use of dry land, shrubs, open land and plantations in the critical sub-watershed to forests. Based on the results of the modeling that has been carried out, the erosion rate value obtained in the planned conditions is 29,279 tons/ha/year or 2,439 mm/year and the sedimentation value is 12,701 tons/ha/year. The modeling results also showed that the erosion hazard index value was lower than the existing conditions, with the distribution of the erosion hazard index in moderate conditions.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524070142 |
Uncontrolled Keywords: | Sub DAS Jatiroto, ArcSWAT, Erosi, Sedimentasi, Indeks Bahaya Erosi, Arahan Konservasi Lahan |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 24 Jul 2024 05:11 |
Last Modified: | 24 Jul 2024 05:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221671 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
BAGUS HARJO SATRIA.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) |
Actions (login required)
View Item |