Aulia, Syifa Nissa and Harisuseno, ST., MT, Prof. Dr. Eng. Donny and Fidari, ST., MT, Jadfan Sidqi (2024) Pemetaan Sebaran Hujan Rancangan Pada Berbagai Kala Ulang Menggunakan Metode Interpolasi Spasial Di Sub Das Sadar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Luapan Sungai Sadar kerap sekali mengakibatkan banjir yang merugikan bagi masyarakat. Meningkatnya angka pertumbuhan penduduk yang berdampak pada konversi lahan dan keseimbangan ekosistem merupakan salah satu penyebab permasalahan banjir di Sub DAS Sadar. Dalam upaya penanganannya, permasalahan banjir dapat diatasi dengan pembangunan infrastruktur sumber daya air. Dimana analisis curah hujan rancangan merupakan masukan awal dalam suatu perencanaan. Sehingga akan lebih mudah apabila tersedia informasi hujan rancangan dalam bentuk peta isohyet. Studi ini bertujuan untuk menghasilkan peta sebaran hujan rancangan sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan maupun analisis hidrologi. Studi ini dilakukan pada Sub DAS Sadar yang merupakan bagian dari DAS Brantas. Untuk data hujan yang digunakan bersumber dari data hujan observasi selama kurun waktu 30 tahun (1993 s.d. 2022) di 13 stasiun hujan pada sekitar area Sub DAS Sadar. Perhitungan curah hujan rancangan dilakukan menggunakan analisis frekuensi distribusi Log Normal, Gumbel, dan Log Person III dengan periode ulang 2, 5,10,25,50,100, dan 200 tahun yang telah teruji kesesuaiannya. Peta sebaran hujan rancangan nantinya akan dibangun menggunakan 3 metode interpolasi spasial yaitu IDW, Kriging, dan Spline. Setelah itu hasil pemetaan akan dievaluasi terhadap hasil perhitungan analisis frekuensi menggunakan parameter NSE dan RSR dan juga dilihat kesesuaiannya terhadap peta terbitan Kementerian PUPR. Sehingga dapat diperoleh metode interpolasi yang paling baik digunakan pada Sub DAS Sadar. Hasil analisis perhitungan hujan rancangan menunjukkan nilai terendah pada kala ulang 2 tahun sebesar 84,767 mm sedangkan untuk nilai tertinggi pada kala ulang 200 tahun sebesar 294,058 mm. Penggambaran peta sebaran hujan rancangan menggunakan metode interpolasi IDW, Kriging, dan Spline menghasilkan pola yang serupa yaitu semakin rapat seiring bertambahnya kala ulang serta memiliki nilai tertinggi yang mengarah ke hulu dan nilai terendah yang mengarah ke hilir Sub DAS Sadar. Berdasarkan evaluasi terhadap hasil analisis frekuensi menggunakan parameter NSE dan RSR Metode IDW dan Spline memiliki kriteria penilaian sangat baik. Untuk evaluasi terhadap peta terbitan Kementerian PUPR metode IDW menghasilkan nilai kesesuaian yang paling tinggi dibanding kedua metode lainnya yaitu 49,693%. Maka, dari perhitungan ketiga metode tersebut dipilih metode IDW sebagai metode yang akurat dalam proses pembuatan peta sebaran hujan rancangan karena menghasilkan nilai interpolasi yang paling baik.
English Abstract
The overflow of the Sadar River often causes detrimental floods for the community. The increasing population growth rate, which impacts land conversion and ecosystem balance, is one of the causes of flooding issues in the Sadar Sub-Watershed.. In addressing the issue, floods can be mitigated through the development of water resource infrastructure. The analysis of design rainfall is an initial input in planning. Therefore, it would be more convenient if design rainfall information were available in the form of isohyet maps.. The purpose of this study is to produce design rainfall distribution maps that can be used as references in water resources infrastructure planning and hydrological analysis. This study was conducted in the Sadar Sub-Watershed, which is a part of the Brantas Watershed. The rainfall data used is sourced from observed rainfall data over a period of 30 years (1993 to 2022) from 13 rainfall stations around the Sadar Sub-Watershed area. The design rainfall calculations were performed using frequency analysis of Log Normal, Gumbel, and Log Pearson III distributions with return periods of 2, 5, 10, 25, 50, 100, and 200 years, which have been tested for their suitability. The design rainfall distribution map will be constructed using 3 spatial interpolation methods: IDW, Kriging, and Spline. Afterwards, the mapping results will be evaluated against the frequency analysis calculations using NSE and RSR parameters, and also checked for their compatibility with maps published by the Ministry of PUPR. Thus, the most suitable interpolation method for use in the Sadar Sub-Watershed can be determined. The results of the design rainfall calculation analysis indicate the lowest value at a 2-year return period of 84.767 mm, while the highest value at a 200-year return period is 294.058 mm. The creation of design rainfall distribution maps using the IDW, Kriging, and Spline interpolation methods produces similar patterns, with denser patterns as the return periods increase, and higher values pointing towards the upstream while lower values point towards the downstream of the Sadar Sub-Watershed. Based on the evaluation of the frequency analysis results using the NSE and RSR parameters, the IDW and Spline methods exhibit excellent assessment criteria. For the evaluation of the maps published by the Ministry of PUPR, the IDW method yields the highest suitability value compared to the other two methods, which is 49.693%. Therefore, from the calculations of these three methods, the IDW method is chosen as the most accurate method in the process of creating design rainfall distribution maps because it yields the best interpolation values.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524070122 |
Uncontrolled Keywords: | Design Rainfall, Isohyet Map, Spatial Interpolation, Hydrological Analysis |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 24 Jul 2024 05:06 |
Last Modified: | 24 Jul 2024 05:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221620 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Syifa Nissa Aulia.pdf Restricted to Registered users only Download (31MB) |
Actions (login required)
View Item |