Perencanaan Efektifitas Penggelontoran Sedimen Pada Waduk Wlingi Menggunakan Aplikasi HEC-RAS.

Andrean, Reza and Sisinggih, ST., MT., Ph.D, Ir. Dian and Sajali, ST., MT., M. Eng., Ph.D., Muhammad Amar (2024) Perencanaan Efektifitas Penggelontoran Sedimen Pada Waduk Wlingi Menggunakan Aplikasi HEC-RAS. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sedimentasi pada waduk merupakan permasalahan paling umum terjadi pada seluruh waduk yang telah dibangun di dunia, tak terkecuali Waduk Wlingi yang berada di Indonesia, lebih tepatnya di Kabupaten Blitar. Hal tersebut bisa saja membuat fungsi Waduk Wlingi sebagai pengendali banjir kurang optimal, sehingga saat musim penghujan tiba, resiko terjadi banjir akan semakin besar. Sedimentasi pada Waduk Wlingi disebabkan oleh erosi lahan pada bagian hulu dan juga akibat dari material letusan Gunung Kelud yang ikut terbawa aliran sungai sampai mengendap di Waduk Wlingi. Menanggapi permasalahan tersebut, Perum Jasa Tirta I selaku pengelola Waduk Wlingi tentunya telah melakukan upaya penggelontoran sedimen sejak tahun 1990 sampai saat ini. Namun, penggelontoran sedimen yang telah dilakukan masih belum diketahui sejauh mana efektifitas penggelontoran sedimen tersebut berpengaruh terhadap pengurangan sedimentasi pada Waduk Wlingi. Oleh karena itu, pembahasan mengenai efektifitas penggelontoran sedimen tentunya perlu dilakukan guna mengetahui bagaiamana penggelontoran sedimen yang efektif dapat dilakukan. Studi ini akan berfokus pada simulasi penggelontoran menggunakan aplikasi HEC�RAS dengan cara mensimulasikan penggelontoran sedimen berdasarkan data di lapangan. Simulasi ini memerlukan trial berulang-ulang dikarenakan perbedaan penggunaan kombinasi kalibrasi parameter pada sedimen data HEC-RAS akan menghasilkan output yang berbeda juga. Output dari simulasi ini berupa nilai volume sedimen tergelontor, dimana parameter tersebut akan dibandingkan dengan volume sedimen tergelontor di lapangan. Sehingga akan dipilih kombinasi kalibrasi parameter dengan volume sedimen tergelontor yang paling mendekati dengan hasil di lapangan. Setelah itu akan disusun beberapa skenario alternatif yang bertujuan untuk meningkatkan volume sedimen tergelontor dan juga untuk mengetahui tingkat efisiensinya. Hasil simulasi terbaik dengan hasil output model (312.234,47 m3 ) paling dekat dengan hasil output lapangan (314.372,71 m3 ) adalah simulasi penggelontoran tahun 2019 dengan kombinasi parameter sedimen data Yang-Copeland-Toffaleti. Selanjutnya skenario yang paling banyak menghasilkan volume sedimen tergelontor adalah skenario B3, yakni dengan menambah durasi penggelontoran selama 12 jam dan meningkatkan debit penggelontoran sebanyak 30% dengan nilai volume sedimen tergelontor sebanyak 629.449,57 m3 . Sementara itu, untuk skenario yang menghasilkan efisiensi tertinggi adalah skenario C3, yakni dengan mengurangi durasi penggelontoran selama 6 jam dan meningkatkan debit penggelontoran sebanyak 30% dengan nilai efisiensi sebesar 2,397 %.

English Abstract

Sedimentation is the most common problem encountered in all reservoirs developed around the world, including the Wlingi Reservoir in Indonesia's Blitar Regency. This could make the Wlingi Reservoir's function as a flood controller less effective, increasing the risk of flooding when the rainy season begins. Sedimentation in the Wlingi Reservoir is produced by upstream soil erosion, as well as material from Mount Kelud's eruption that was carried by the river flow and deposited in the reservoir. Responding to this issue, Perum Jasa Tirta I, the management of the Wlingi Reservoir, has made attempts to flush the silt from 1990 until the present. However, it is still unknown how effective the sediment flushing was in lowering sedimentation in the Wlingi Reservoir. As a result, a conversation about the effectiveness of sediment flushing is absolutely necessary in order to determine how effective sediment flushing can be. This research will concentrate on flushing simulations utilizing the HEC-RAS tool to simulate sediment flushing based on field data. This simulation must be run multiple times because different combinations of calibration parameters on HEC-RAS data will give different results.The output of this simulation is the volume of flushed sediment, which will be compared to the volume of sediment flushed in the field. As a result, the parameter calibration along with the volume of flushed sediment that closely matches the field data will be chosen. Next, in order to determine the level of efficiency and to improve the volume of flushed sediment, a number of alternative scenarios will be constructed. The best simulation results utilizing the results output model (312.234,47 m3) are a 2019 flushing simulation that uses a combination of Yang-Copeland-Toffaleti data sediment parameters. This simulation is closest to the result output field (314,372.71 m3). Furthermore, scenario B3, which involves extending the flushing period by 12 hours and the flushing discharge by 30%, results in the highest volume of flushed sediment (629,449.57 m3). Meanwhile, the scenario with the highest efficiency is C3, which reduces the flushing duration by 6 hours while raising the flushing discharge by 30%, yielding an efficiency rating of 2.397%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524070112
Uncontrolled Keywords: Penggelontoran, Sedimen, HEC-RAS, Simulasi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 24 Jun 2024 04:14
Last Modified: 24 Jun 2024 04:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221597
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Reza Andrean.pdf
Restricted to Registered users only

Download (15MB)

Actions (login required)

View Item View Item