Analisis Kerawanan Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis Sebagai Upaya Mitigasi Pada DAS Kedunggaleng Kabupaten Probolinggo

Apriananta, Rendra and Suhartanto, S.T., M.T., Dr. Ir. Ery and Andawayanti, MS., IPM., ASEAN Eng., Prof. Dr. Ir. Ussy (2024) Analisis Kerawanan Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis Sebagai Upaya Mitigasi Pada DAS Kedunggaleng Kabupaten Probolinggo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia secara geografis merupakan daerah yang beriklim tropis sehingga memiliki curah hujan yang tinggi pada setiap tahunnya. Keadaan tersebut membuat indonesia rentan terhadap terjadinya bencana hidrometeorologi, salah satunya yaitu banjir. Bencana ini sering terjadi setiap tahunnya pada berberapa lokasi di Indonesia termasuk pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedunggaleng Kabupaten Probolinggo. DAS tersebut memiliki luas 266,94 km2 dan berada pada Wilayah Sungai Welang-Rejoso . Beberapa lokasi pada DAS ini, sering terjadi banjir hampir setiap tahun yang secara umum disebabkan oleh tingginya curah hujan Oleh karena itu, diperlukan pemetaan daerah rawan banjir pada DAS Kedunggaleng yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk mitigasi banjir sehingga dapat memberikan kewaspadaan dan meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh bencana ini. Dalam studi ini, pemetaan daerah rawan banjir dilakukan dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui metode scoring dan overlay dengan menggunakan perangkat lunak ArcGis 10.4.1. Peta rawan banjir didapatkan dari enam paremater, yaitu curah hujan rancangan, kemiringan lereng, ketinggian lahan, jenis tanah, penggunaan lahan, dan kerapatan sungai. Hasil pemetaan yang berupa peta, nantinya digunakan sebagai acuan untuk penentuan lokasi embung kecil, kolam retensi, dan penerapan sistem peringatan dini. Hasil studi menunjukkan daerah “Sangat Tidak Rawan” seluas 2,78 km2 (1%), “Tidak Rawan” seluas 90,30 km2 (33,8%), “Sedang” seluas 121,61 km2 (45,5%). “Rawan” seluas 30,58 km2 (11,5%) , dan “Sangat Rawan” seluas 21,72 km2 (8,1%). Berdasarkan peta rawan banjir tersebut, didapatkan tujuh embung kecil dan kolam retensi yang dapat mereduksi volume pada saat debit puncak banjir sebesar 2,7% hingga 12,17 untuk embung kecil dan 5,92% hingga 37,94% untuk kolam retensi. Selain itu, berdasarkan hasil analisis tingkatan status banjir dengan indikator tinggi muka air sungai didapatkan tingkatan status banjir yaitu, “Normal” 0,20 – 0,57 meter, “Waspada” 0,57 – 0,93 meter, “Siaga” 0,93 – 1,30 meter, dan “Awas” > 1,30 meter.

English Abstract

Indonesia is geographically a tropical region that has high rainfall every year. This situation makes Indonesia vulnerable to hydrometeorological disasters, one of which is flooding. This disaster often occurs every year in several locations in Indonesia including in the Kedunggaleng Watershed (DAS) of Probolinggo Regency. The watershed has an area of 266.94 km2 and is located in the Welang-Rejoso River Basin. Several locations in this watershed, flooding often occurs almost every year which is generally caused by high rainfall. Therefore, it is necessary to map flood hazard areas in the Kedunggaleng watershed which can later be used as a reference for flood mitigation so it could provide awareness and minimize losses caused by this disaster. In this study, the mapping of flood hazard areas was conducted by utilizing Geographic Information Systems (GIS) through scoring and overlay methods using ArcGis 10.4.1 software. The flood hazard map was obtained from six parameters, namely design rainfall, slope, land elevation, soil type, land use, and river density. The mapping results will be used as a reference for determining the location of small reservoirs, retention ponds, and implementing early warning systems. The results of the study show that the area of "Extreme Non Hazard" is 2.78 km2 (1%), "Non Hazard" is 90.30 km2 (33.8%), "Moderate" is 121.61 km2 (45.5%). "Hazard" is 30.58 km2 (11.5%), and "Extreme Hazard" is 21.72 km2 (8.1%). Based on the flood hazard map, seven small reservoirs and retention ponds were obtained that can reduce the volume during peak flood discharge by 2.7% to 12.17 for small reservoirs and 5.92% to 37.94% for retention ponds. In addition, based on the results of the analysis of the level of flood status with the river water level indicator, the levels of flood status were obtained, namely, "Normal" 0.20 - 0.57 meters,"Alert" 0.57 - 0.93 meters, "Standby" 0.93 - 1.30 meters, and "Caution" > 1.30 meters.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524070111
Uncontrolled Keywords: Rawan Banjir, Pemetaan, Sistem Informasi Geografis ArcGis, Mitigas
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 24 Jun 2024 04:13
Last Modified: 24 Jun 2024 04:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221595
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
RENDRA APRIANANTA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (16MB)

Actions (login required)

View Item View Item