Pengaruh Daya Hambat Ekstrak Metanol Rumput Laut Gracilaria Verrucosa Terhadap Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Secara In Vitro

Bhamakerti, Baruna and Prof. Dr.Ir. Sri Andayani, M.S. and Renanda BDSP, S.Pi, M.P, M.Sc (2024) Pengaruh Daya Hambat Ekstrak Metanol Rumput Laut Gracilaria Verrucosa Terhadap Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kegiatan budidaya ikan memiliki banyak masalah yang umumnya dihadapi oleh para pembudidaya ikan. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pembudidaya ikan adalah penyakit. Bakteri P.aeruginosa ialah bakteri yang bersifat patogen dan dapat menyebabkan Septicemia pada ikan yang mengakibatkan kematian massal. Septicemia pada ikan adalah kondisi di mana bakteri atau mikroorganisme patogen menyebar ke dalam aliran darah ikan dan menyebabkan infeksi sistemik yang serius, dan meliputi banyak faktor lingkungan seperti kualitas air yang buruk. Tanda-tanda ikan terinfeksi P. aeruginosa termasuk munculnya bintik merah dan lepasnya sisik pada dasar ekor dan sirip. Pencegahan dan pengobatan bakteri P. aeruginosa dapat dilakukan menggunakan obat-obatan kimia atau bahan alami. Penggunaan zat kimia sebagai pengobatan untuk ikan sakit sebenarnya memiliki efek buruk pada lingkungan dan ikan itu sendiri, oleh karena itu penggunaan bahan kimia perlu dikurangi. Penggunaan bahan herbal merupakan alternatif penggunaan bahan kimia. Bahan herbal yang digunakan perlu memiliki senyawa antibakteri (Flavonoid, Alkaloid, Tanin, Saponin). Bahan-bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang teridentifikasi pada Gracilaria verrucosa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek penghambatan pemberian ekstrak dengan pelarut metanol dari rumput laut Gracilaria verrucosa terhadap bakteri P. aeruginosa secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan pada tanggal 26 Februari - 26 April 2024 di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara analisis sidik ragam, uji BNT, dan uji polinomial orthogonal. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan, kontrol positif, dan kontrol negatif. Perlakuan A dengan dosis 1500 ppm, perlakuan B dengan dosis 750 ppm, perlakuan C dengan dosis 375 ppm, perlakuan D dengan dosis 187.5 ppm, dan perlakuan E dengan dosis 93.75 ppm. Kontrol positif menggunakan antibiotik chlorampenicol dan kontrol negatif menggunakan akuades. Penentuan dosis uji cakram menggunakan uji MIC (Minimum Inhibitory Concentration). Kandungan bahan alami diuji menggunakan uji fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh daya hambat dari pemberian ekstrak metanol rumput laut Gracilaria verrucosa terhadap pertumbuhan P.aeruginosa secara in vitro. Daya hambat terbaik terletak pada perlakuan A dengan rata -rata zona hambat sebesar 12.61 mm. Ekstrak metanol rumput laut Gracilaria verrucosa dapat menghambat pertumbuhan bakteri P.aeruginosa secara bakteriostatik dimana ekstrak hanya mampu menghambat pertumbuhan bakteri bukan membunuh bakteri, dilihat dari penurunan zona hambat dari 24 jam ke 48 jam. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu perlakuan A dan B memiliki zona hambat kategori Kuat, C Sampai dengan perlakuan E memiliki zona hambat kategori sangat sedang

English Abstract

Fish farming activities have many problems that fish farmers generally face. One problem that fish farmer often encounter is disease. Pseudomonas aeruginosa bacteria are pathogenic bacteria that can cause septicemia in fish that results in mass death. Septicemia is a condition in fish where bacteria or pathogen microorganisms spread into the bloodstream of fish and cause serious systemic infections, and covers many environmental factors such as poor water quality. Signs of fish infected with Pseudomonas aeruginosa include the appearance of red spots and the release of scratches on the base of the tail and scales. Prevention and treatment of Pseudomonas aeruginosa bacteria can be done using chemicals or natural ingredients. The use of antibiotics/chemicals as a treatment for sick fish actually has negative effects on the environment and the fish itself, so the use of chemicals needs to be reduced. The use of herbal materials is an alternative to the use of chemicals. The herbal ingredients used must have antibacterial compounds (Flavonoid, Alkaloid, Tanin, Saponin). These substances can inhibit the growth of bacteria identified in Gracilaria verrucosa. The study aims to determine the inhibitory effect of in vitro administration of extracts of methanol solvents from the seaweed Gracillaria verrucosa against Pseudomonas aeruginosa bacteria. The research was conducted for two months from 26 February to 26 April 2024 at the Laboratory of the Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Brawijaya University. The research method used is the experimental method. Research plan using complete random plan (RAL). The analysis of the data in this study was done by means of the analysis of fingerprints, the BNT test, and the orthogonal polynomial test. The study consists of five treatments, positive control, and negative control. Treatment A with a dose of 1500 ppm, treatment B with a dosage of 750 pppm, treating C with a dosis of 375 ppsm, treatment D with the dose of 187.5 ppm and treatment E with the dosis of 93.75. Positive control using chlorampenicol antibiotics and negative control using aquades. Determination of the dose of the disc test using the MIC test (Minimum Inhibitory Concentration). The contents of natural ingredients were tested using phytochemical tests. The results of the study show that there is an inhibitory effect of the administration of Gracilaria verrucosa methanol extract on the growth of Pseudomonas aeruginosa in vitro. The best barrier resilience lies in treatment A with an average barrier zone of 12.61 mm. Gracilaria verrucosa seaweed methanol extract can inhibit the growth of bacteria Pseudomonas aeruginosa bacteriostatically where the extract is only capable of inhibiting bacterial growth rather than killing bacteria, seen from the decrease in barrier zones from 24 hours to 48 hours. The conclusion of this study is that treatment A and B have barrier zones category Strong, C up to treatment E has barrier zone category very moderate.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524080111
Uncontrolled Keywords: Pseudomonas aeruginosa, Rumput laut Gracilaria verrucosa, Ekstrak Metanol-Pseudomonas aeruginosa, Gracilaria verrucosa Seaweed, Methanol Extract
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 26 Jun 2024 08:29
Last Modified: 26 Jun 2024 08:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221540
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Baruna Bhamakerti.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item