Peranan Ubi Jalar dalam Pola Konsumsi dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Ubi Jalar di Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang

Monikha and Dr. Suhartini, MP, (2024) Peranan Ubi Jalar dalam Pola Konsumsi dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Ubi Jalar di Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ketahanan pangan adalah aspek krusial yang harus dipenuhi secara merata dan berkelanjutan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015. Menurut FAO (2006), ketahanan pangan ditopang oleh empat pilar: ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas. Di Indonesia, konsumsi beras sangat tinggi, mencapai 35,7 juta ton pada 2023, sedangkan produksi beras menurun menjadi 34 juta ton, menyebabkan defisit dan peningkatan impor. Di Kabupaten Malang, produksi beras pada 2022 sebesar 156.831 ton tidak mencukupi konsumsi sebesar 227.747 ton, menunjukkan pentingnya keanekaragaman pangan untuk ketahanan pangan. Pemerintah mendorong diversifikasi pangan lokal seperti ubi jalar, yang memiliki indeks glikemik lebih rendah dibanding beras dan berbagai manfaat gizi. Penelitian ini bertujuan 1) Menganalisis peranan ubi jalar dalam pola konsumsi rumah tangga petani ubi jalar di desa Pandansari Lor, 2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Skor Pola Pangan Harapan rumah tangga petani ubi jalar di desa Pandansari Lor, 3) Menganalisis peranan ubi jalar terhadap ketahanan pangan rumah tangga petani ubi jalar di Desa Pandansari Lor. Terdapat 60 petani ubi jalar yang dijadikan sampel pada penelitian ini. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode food recall 2x24 jam yang dianalisis menggunakan tabel persilangan antara Tingkat Konsumsi Energi (TKE) dan Pangsa Pengeluaran Pangan (PPP). Serta Analisis Regresi Linear Berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Skor Pola Pangan Harapan (PPH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ubi jalar berperan dalam meningkatkan Skor PPH menjadi 2,5 pada kelompok pangan umbi-umbian. Persentase konsumsi ubi jalar, pendapatan rumah tangga, dan jumlah anggota keluarga menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap Skor PPH, sedangkan tingkat pendidikan kepala rumah tangga dan usia kepala keluarga tidak memiliki pengaruh terhadap Skor PPH. Sebanyak 42% rumah tangga petani ubi jalar tergolong tahan pangan, dan 20 dari 22 rumah tangga yang mengonsumsi ubi jalar tergolong tahan pangan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi ubi jalar dapat meningkatkan Tingkat Konsumsi Energi (TKE) dan menjadi sumber energi dan gizi yang penting untuk mendukung ketahanan pangan. Disarankan untuk mengembangkan program yang mendukung produksi dan konsumsi ubi jalar dengan dukungan pemerintah dan stakeholder terkait. Kebijakan intervensi harus mempertimbangkan konsumsi ubi jalar, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga. Peningkatan pemahaman manfaat ubi jalar sebagai sumber energi dan gizi juga penting untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga petani

English Abstract

Food security is a crucial aspect that must be met equitably and sustainably, as stipulated in Government Regulation No. 17 of 2015. According to FAO (2006), food security is supported by four pillars: availability, access, utilization, and stability. In Indonesia, rice consumption is very high, reaching 35.7 million tons in 2023, while rice production decreased to 34 million tons, causing a deficit and increasing imports. In Malang Regency, rice production in 2022 was 156,831 tons, insufficient to meet the consumption of 227,747 tons, highlighting the importance of food diversification for food security. The government encourages the diversification of local foods such as sweet potatoes, which have a lower glycemic index compared to rice and various nutritional benefits. This study aims to 1) Analyze the role of sweet potatoes in the consumption patterns of sweet potato farmer households in Pandansari Lor village, 2) Analyze the factors influencing the Food Pattern Score (PPH) of sweet potato farmer households in Pandansari Lor village, 3) Analyze the role of sweet potatoes in the food security of sweet potato farmer households in Pandansari Lor village. A sample of 60 sweet potato farmers was used in this study. The analysis method used is the 2x24 hour food recall, analyzed using a cross table between Energy Consumption Level (TKE) and Food Expenditure Share (PPP), and Multiple Linear Regression Analysis to determine the factors affecting the Food Pattern Score (PPS). The results showed that sweet potato consumption played a role in increasing the PPH by 2.5 in the tuber food group. The percentage of sweet potato consumption, household income, and family size significantly influenced the PPH, while the household head's education level and age did not affect the PPS. As many as 42% of sweet potato farmer households are food secure, and 20 out of 22 households that consume sweet potatoes are food secure. This indicates that sweet potato consumption can increase the Energy Consumption Level (TKE) and serve as an important source of energy and nutrition to support food security. It is recommended to develop programs that support the production and consumption of sweet potatoes with the support of the government and related stakeholders. Intervention policies should consider sweet potato consumption, household income, and number of family members. Increasing understanding of the benefits of sweet potatoes as a source of energy and nutrition is also important to strengthen the food security of farming households.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524040442
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 19 Jul 2024 03:45
Last Modified: 19 Jul 2024 03:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221448
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Monikha.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item