Pengaruh Penambahan Sabut Kelapa pada Asbuton Murni terhadap Karakteristik Laston (AC-WC)

Ghufran, Raden Rayhan and Abdurrahman, Muhammad Yusuf and Zainul Arifin, MT, Dr. Ir. Muhammad Zainul and Bowoputro, ST., MT., IPU., Ir. Hendi (2024) Pengaruh Penambahan Sabut Kelapa pada Asbuton Murni terhadap Karakteristik Laston (AC-WC). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Asbuton merupakan aspal alam yang berasal dari Pulau Buton (Indonesia) dengan potensi jumlah deposit hingga menyentuh angka 662 juta ton. Potensi tambang dalam negeri sebesar ini wajib dimanfaatkan untuk kebutuhan jalan di dalam negeri dan meningkatkan ekonomi negara. Namun, pemanfaatan terhadap asbuton masih sangat minim jika dibandingkan dengan aspal minyak impor yang menyentuh angka penggunaan hingga 94% per tahun 2022. Merujuk pada minimnya pemanfaatan asbuton, nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) terhadap asbuton menunjukkan angka yang sangat tinggi yaitu lebih dari 80%. Sehingga sebagai bentuk kebijakan yang solutif, asbuton dimasukan sebagai salah satu dari 21 Komoditas pada Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis di Indonesia yang diikuti dengan berbagai regulasi terkait dukungan untuk perkembangan produk asbuton ini. Oleh karena itu pada penelitian ini, kami melakukan penelitian terhadap salah satu produk dari asbuton yaitu asbuton murni yang setara dengan aspal PG 70 dengan kadar bitumen > 99% yang dimodifikasi dengan penambahan sabut kelapa yang dinilai dapat meningkatkan stabilitas pada aspal. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui karakteristik dan pengaruh penambahan sabut kelapa pada produk asbuton murni terhadap campuran laston (AC-WC asb). Aspek yang ditinjau pada penelitian ini meliputi karakteristik Marshall dan stabilitas dinamis campuran yang dimodifikasi dengan penambahan sabut kelapa dan tanpa penambahan sabut kelapa serta untuk mengetahui kadar dan panjang optimum dari sabut kelapa yang digunakan terhadap campuran laston (AC-WC asb) tersebut. Pada penelitian ini, kami menggunakan metode eksperimental di laboratorium Transportasi dan Penginderaan Jauh Teknik Sipil FT-UB dengan referensi penelitian terdahulu. Sebelum memulai penelitian, dilakukan pengujian karakteristik material yang akan digunakan meliputi agregat dan asbuton murni dengan acuan Spesifikasi Bina Marga 2018. Pada tahap awal penelitian, dilakukan pra-penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kadar aspal optimum (KAO) campuran aspal buton murni tanpa tambahan sabut kelapa. Setelah KAO diketahui, dilakukan penelitian utama yang bertujuan unttuk mengetahui pengaruh penambahan sabut kelapa dengan variasi kadar 0,5%, 0,75%, 1% dan variasi panjang 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm terhadap karakteristik Marshall dan stabilitas dinamis menggunakan Marshall Test Machine dan Whell Tracking Machine. Setelah data pengujian didapatkan, dilakukan pengolahan data untuk mengetahui pengaruh sabut kelapa melalui uji normalitas, uji t, uji varian, uji korelasi, dan uji regresi menggunakan software Response Surface Methodology dan MiniTab. Setelah dilakukan pengujian, karakteristik material yang digunakan memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2018 dan layak untuk digunakan untuk perkerasan. Berdasarkan pengolahan data karakteristik Marshall dan stabilitas dinamis asbuton murni, dinyatakan bahwa penambahan sabut kelapa memiliki pengaruh positif terhadap karakteristik campuran. Diperoleh kadar sabut optimum sebesar 0,5% dan panjang sabut optimum sebesar 0,75 cm dengan kadar aspal optimum 6,76% terhadap berat total campuran yang menghasilkan peningkatan nilai stabilitas sebesar 3,31% dengan nilai stabilitas 1213,58 kg, peningkatan nilai VFB sebesar 2,24% dengan nilai VFB 69,96%, peningkatan nilai MQ sebesar 17,82% dengan nilai MQ 482,49 kg/mm, penurunan nilai VIM sebesar 5,11% dengan nilai VIM 4,64%, penurunan nilai VMA sebesar 1,4% dengan nilai VMA 15,47%, dan penurunan nilai flow sebesar 6,62% dengan nilai flow 2,68 mm. Jika ditinjau dari pengujian karakteristrik stabilitas dinamis, penambahan sabut kelapa dapat meningkatkan ketahanan perkerasan terhadap deformasi alur sebesar 14,29% dengan nilai stabilitas dinamis 2357,14 lintasan/mm. Dari data yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penambahan sabut kelapa dapat meningkatkan kualitas campuran yang menggunakan aspal buton murni dimana sabut kelapa dapat meningkatkan nilai stabilitas dan stabilitas dinamis (jumlah lintasan). Pada penelitian ini variabel yang memberikan pengaruh yang signifikan cenderung adalah penjang sabut kelapa, sedangkan kadar sabut kelapa tidak memberikan pengaruh yang cukup signifikan. Penambahan sabut kelapa memberikan perbedaan yang signifikan terhadap karakteristik VIM, VMA, dan flow. Akan tetapi, penambahan sabut kelapa tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada karakteristik VFB, MQ, stabilitas, dan stabilitas dinamis.

English Abstract

Asbuton is a natural asphalt originating from Buton Island (Indonesia), with the potential deposit amount reaching up to 662 million tons. This substantial domestic mining potential must be utilized for domestic road needs and to boost the country’s economy. However, the utilization of asbuton is still very minimal compared with imported oil asphalt, which reached a usage rate of up to 94% in 2022. Referring to the minimal utilization of asbuton, the Domestic Component Level (TKDN) value for asbuton shows a very high figure, which is more than 80%. Therefore, as a form of a solution-oriented policy, asbuton is included as one of the 21 commodities in the Strategic Roadmap for Downstream Investment in Indonesia, followed by various regulations related to support for the development of this asbuton product. Therefore, in this study, we conducted research on one of the products of asbuton, namely pure buton ashpalt, which is equivalent to PG 70 asphalt with a bitumen content of > 99%, modified by the addition of coconut’s fiber, which was considered to enhance the stability of the asphalt. This study aimed to understand the effect of the addition of coconut’s fiber to pure buton ashpalt on the characteristics of laston (AC�WC). The aspects examined in this study include the Marshall characteristics and dynamic stability of the mixtures modified with the addition of coconut’s fiber and without the addition of coconut’s fiber. The study also aimed to determine the optimum content and length of the coconut’s fiber used in the asphalt concrete mixture (AC-WC asb). In this study, we employed an experimental method in the Transportation and Remote Sensing Laboratory of the Civil Engineering Department at the Faculty of Engineering of Brawijaya University, with reference to previous research. Before starting the research, we conducted a test on the characteristics of the materials to be used, including aggregate and pure buton ashpalt, with reference to the Bina Marga Specifications 2018. In the initial stage of the research, a pre-study was conducted to determine the optimum asphalt content (KAO) of the pure asbuton mixture without the addition of coconut’s fiber. After the KAO was determined, the main research was conducted to understand the effect of adding coconut’s fiber with variations in content of 0,5%, 0,75%, 1% and length variations of 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm on the Marshall characteristics and dynamic stability using the Marshall Test Machine and Wheel Tracking Machine. Once the test data were obtained, data processing was carried out to understand the effect of coconut’s fiber through normality test, t-test, variance test, correlation test, and regression test using the Response Surface Methodology software and MiniTab. After conducting the tests, the characteristics of the materials utilized met the requirements of the Bina Marga Specifications 2018 and were suitable for use in paving. Based on the data processing of the Marshall characteristics and dynamic stability of pure asbuton, it is stated that the addition of coconut’s fiber has a positive effect on the characteristics of the mixture. It was found that the optimum coconut’s fiber content is 0,5% and the optimum coconut’s fiber length is 0,75 cm, with an optimum asphalt content of 6,76% relative to the total weight of the mixture, resulting in a stability value increase of 3,31% with a stability value of 1213,58 kg, a VFB value increase of 2,24% with a VFB value of 69,96%, an MQ value increase of 17,82% with an MQ value of 482,49 kg/mm, a VIM value decrease of 5,11% with a VIM value of 4,64%, a VMA value decrease of 1,4% with a VMA value of 15,47%, and a flow value decrease of 6,62% with a flow value of 2,68 mm. When viewed from the dynamic stability characteristic test, the addition of coconut’s fiber can increase the pavement’s resistance to deformation flow by 14,29%, with a dynamic stability value of 2357,14 passes/mm. From the data obtained, it can be concluded that the addition of coconut’s fiber can improve the quality of the mixture using pure buton asphalt, where coconut’s fiber can increase the stability value and dynamic stability (number of passes). In this study, the variable that tended to have a significant effect was the length of the coconut’s fiber, while the content of the coconut’s fiber did not have a sufficiently significant effect. The addition of coconut’s fiber made a significant difference to the characteristics of VIM, VMA, and flow. However, the addition of coconut’s fiber did not make a significant difference to the characteristics of VFB, MQ, stability, and dynamic stability.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524070117
Uncontrolled Keywords:	Aspal Buton Murni, Laston (AC-WC asb), Sabut Kelapa, Stabilitas, Karakteristik
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	17 Jul 2024 05:10
Last Modified:	17 Jul 2024 05:10
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221422

Text (DALAM MASA EMBARGO) Raden Rayhan Ghufran.pdf Restricted to Registered users only Download (13MB)

Actions (login required)

View Item