nalisis Land Surface Temperature (LST) dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) untuk Memetakan Sebaran Aliran Awan Panas Serta Lahar Gunung Semeru

Aisyah, Nurul and Mayang Bunga Puspita, S.Si., M.Eng. (2024) nalisis Land Surface Temperature (LST) dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) untuk Memetakan Sebaran Aliran Awan Panas Serta Lahar Gunung Semeru. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gunung Semeru mengalami erupsi pada 4 Desember 2021 dan 4 Desember 2022 berupa guguran awan panas dan letupan material yang mengarah ke tenggara. Erupsi Gunung Semeru tersebut banyak menimbulkan korban jiwa dan juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, lahan pertanian, dan lain-lain. Untuk mengurangi dampak akibat erupsi Gunung Semeru, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah pemetaan zona rawan bencana erupsi Gunung Smeru. Penelitian ini memanfaatkan citra satelit Landsat 8-9 OLI/TIRS untuk memetakan daerah yang berpotensi terkena dampak erupsi Gunung Semeru, terutama bahaya aliran awan panas. Parameter yang digunakan dalam melakukan pemetaan antara lain Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Land Surface Temperature (LST), tata guna lahan, jarak desa terhadap kawah, dan jarak desa terhadap aliran sungai. NDVI, LST, dan tata guna lahan didapatkan dari citra satelit Landsat 8-9 OLI/TIRS, sedangkan parameter jarak diukur menggunakan perangkat lunak google earth pro. Kelima parameter tersebut kemudian dilakukan skoring dan pembobotan sehingga dihasilkan peta potensi aliran awan panas Gunung Semeru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, desa yang berada dekat dengan daerah aliran sungai merupakan desa yang berpotensi besar terkena dampak aliran awan panas Gunung Semeru. Desa tersebut antara lain Desa Pasrujambe, Desa Sumber Mujur, Desa Penanggal, Desa Supiturang, Desa Sumber Wuluh, Desa OroOro Ombo, Desa Sumberurip, Desa Pronojiwo, Desa Sidomulyo, Desa Sidorenggo, Desa Argoyuwono, dan Desa Tirtomarto.

English Abstract

Mount Semeru erupted on December 4, 2021 and December 4, 2022 in the form of pyroclastic flows and ejection of material to the southeast. The eruption of Mount Semeru caused many casualties, as well as damage to infrastructure, agricultural land, etc. To reduce the impact of the eruption of Mount Semeru, one solution is to map disaster areas due to the eruption of Mount Semeru. This research uses Landsat 8-9 OLI/TIRS satellite images to map areas potentially affected by the eruption of Mount Semeru, especially the pyroclastic flow hazard. Parameters used for mapping include normalized difference vegetation index (NDVI), land surface temperature (LST), land use, village distance to crater, and village distance to river. NDVI, LST and land use were obtained from Landsat 8-9 OLI/TIRS satellite images, while the distance parameter was measured using Google Earth Pro software. The five parameters were then scored and weighted to produce a map of the pyroclastic flow potential of Mount Semeru. The results showed that villages located close to the watershed are the villages that have the greatest potential to be affected by the pyroclastic flows of Mount Semeru. These villages include Pasrujambe Village, Sumber Mujur Village, Penanggal Village, Supiturang Village, Sumber Wuluh Village, Oro-Oro Ombo Village, Sumberurip Village, Pronojiwo Village, Sidomulyo Village, Sidorenggo Village, Argoyuwono Village, and Tirtomarto Village.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524090131
Uncontrolled Keywords: Aliran Awan Panas, Gunung Semeru, NDVI, LST, tata guna lahan, pembobotan
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Geofisika
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 08 Jul 2024 04:41
Last Modified: 08 Jul 2024 04:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221088
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nurul Aisyah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item