Maydinata, Muhamat Niko and Dr. Zainal Abidin, S.Pi., MBA., MP and Mentari Puspa Wardani, S.Pi., M.Si (2024) Evaluasi Implementasi Prinsip Ekowisata Berbasis Masyarakat dalam Pengelolaan Ekowisata Kebun Raya Mangrove Surabaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
n perjalanan ketempat-tempat alami yang relative masih belum terganggu dan tercemari dengan tujuan untuk mempelajari, menikmati dan mengagumi, serta bentuk-bentuk manifestasi budaya masyarakat yang ada, baik pada masa lampau hingga masa kini. Kebun Raya Mangrove Surabaya merupakan suatu bentuk kegiatan pariwisata dengan memprioritaskan prinsip-prinsip berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Prinsip-prinsip keberlanjutan mengacu kepada keseimbangan dan penjaminan keberlanjutan antar dimensi lingkungan, ekonomi dan sosial budaya dalam pembangunan kepariwisataan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip ekowisata di Ekowisata Kebun Raya Mangrove Surabaya. Penerapan prinsip ekowisata meliputi aspek konservasi, partisipasi, rekreasi dan edukasi, ekonomi dan kendali. Hal ini dapat mengetahui bahwa Kebun Raya Mangrove Surabaya apakah dapat berkembang atau tidak. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Desember 2023. Penelitian ini menggunakan Analisa deskriptif kuantitatif dengan mengambil data secara primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara, kuesioner, focus group discussion dan dokumentasi. Berdirinya Kebun Raya Mangrove Surabaya tidak lepas dari peran pemikiran Presiden Kelima Republik Indonesia, Prof.Dr.(H.C) Hj. Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) sekaligus menjabat sebagai Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) dan Wali Kota Surabaya pada periode 2010 hingga 2020 yaitu, Dr. (H.C) Ir. Tri Rismaharini, M.T. Demi mewujudkan pembangunan kebun raya mangrove, beliau mengarahkan adanya Kerjasama antara Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPIyang kemudian menjadi BRIN), YKRI, Kementrian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Pemkot Surabaya. Potensi utama dari Kebun Raya Mangrove Surabaya yaitu keanekaragaman jenis mangrove dengan jumlah sebanyak 57 jenis mangrove dan akan terus bertambah. 57 jenis tanaman mangrove diantaranya jenis tanaman mangrove terbanyak adalah Avicennia marina dengan sebanyak 1.700.049 mangrove yang tertanam. Hasil penerapan prinsip-prinsip ekowisata yang dilakukan pada Ekowisata Kebun Raya Mangrove Surabaya dengan prinsip konservasi, prinsip partisipasi, prinsip rekreasi dan edukasi, prinsip ekonomi dan prinsip kendali mendapatkan skor nilai kesesuain sebesar 94,5. menurut Harahab et al (2022), nilai yang diperoleh melebihi dari 76 dapat dikatakan keputusan kriteria kesesuaian prinsip ekowisata sangat sesuai.
English Abstract
Ecotourism is natural tourism or ecological tourism with trips to natural places that are still relatively undisturbed and polluted with the aim of studying, enjoying and admiring, as well as forms of cultural manifestations of existing communities, both in the past and the present. Surabaya Mangrove Botanical Garden is a form of tourism activity by prioritizing the principles of sustainability and environmental preservation. The principles of sustainability refer to the balance and guarantee of sustainability between environmental, economic, and socio-cultural dimensions in tourism development This research was conducted with the aim of knowing the application of ecotourism principles in Surabaya Mangrove Botanical Garden Ecotourism. The application of ecotourism principles includes aspects of conservation, participation, recreation and education, economy, and control. It can be found out whether the Surabaya Mangrove Botanical Garden can develop or not. This research activity will be carried out on December 13, 2023. This study used quantitative descriptive analysis by taking primary and secondary data. Data collection was carried out through observation, interviews, questionnaires, focus group discussions and documentation. The establishment of Surabaya Mangrove Botanical Garden cannot be separated from the role of thought of the Fifth President of the Republic of Indonesia, Prof.Dr. (H.C) Hj. Megawati Soekarnoputri who is the Chairman of the Steering Board of the Research and Innovation Agency (BRIN) as well as serving as Chairman of the Indonesian Botanical Garden Foundation (YKRI) and Mayor of Surabaya in the period 2010 to 2020, namely, Dr. (H.C) Ir. Tri Rismaharini, M.T. To realize the development of mangrove botanical gardens, he directed the existence of cooperation between the Indonesian Institute of Research Sciences (LIPI-which later became BRIN), YKRI, the Ministry of Public Workers and Public Housing (PUPR), and the Surabaya City Government. The main potential of the Surabaya Mangrove Botanical Gardens is the diversity of mangrove species with a total of 57 types of mangroves and this will continue to increase. 57 types of mangrove plants, of which the largest type of mangrove plant is Avicennia marina with 1,700,049 mangroves planted. The results of the application of ecotourism principles carried out in Surabaya Mangrove Botanical Garden Ecotourism with conservation principles, participation principles, recreational and educational principles, economic principles and control principles received a suitability score of 94.5. according to Harahab et al (2022), the value obtained exceeds 76, it can be said that the decision on the conformity criteria of ecotourism principles is very appropriate.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524080098 |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 13 Jun 2024 08:20 |
Last Modified: | 13 Jun 2024 08:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/220862 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhamat Niko Maydinata.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |