Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Daya Hambat Bakteri Vibrio parahaemolyticus Secara In Vitro

Ramadhani, Lilih Qolbi Kirana and Prof. Dr. Ir. Mohamad Fadjar, M.Sc (2024) Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Daya Hambat Bakteri Vibrio parahaemolyticus Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyakit yang timbul pada ikan dapat disebabkan oleh virus, parasit, jamur, dan bakteri. Serangan penyakit pada ikan budidaya akan menyebabkan penurunan produksi budidaya hingga kematian ikan. Bakteri Vibrio parahaemolyticus merupakan bakteri penyebab penyakit vibriosis yang sering menginfeksi udang. Bakteri V. parahaemolyticus juga menjadi agen penyebab penyakit hepatopankreas akut. Ikan yang terinfeksi Bakteri V. parahaemolyticus terlihat dari ekor memerah, geripis, dan tubuhnya pucat. Pencegahan dan pengobatan penyakit vibriosis dilakukan dengan penggunaan senyawa antibiotik. Penggunaan antibiotik tidak terkontrol akan turut berkontribusi terhadap resisten terhadap senyawa antibiotik. penggunaan antibiotik yang mempunyai dampak buruk yaitu menimbulkan resistensi dan residu pada produk perikanan. Alternatif lain yang dilakukan untuk penanggulangan penyakit adalah menggunakan obat yang berasal dari bahan alami. tanaman daun alpukat berpotensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri V. parahaemolyticus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) dengan dosis yang berbeda dalam menghambat bakteri V. parahaemolyticus secara in vitro. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya pada bulan Maret – April 2024. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimental dengan 2 kontrol yaitu kontrol positif dan negatif. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada 5 perlakuan berbeda pada dosis ekstrak etanol daun alpukat dengan 3 kali pengulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari dosis 32,5 mg/L, 27,5 mg/L, 22,5 mg/L, 17,5 mg/L, dan 12,5 mg/L. Perlakuan A (12,5 mg/L) memberikan rerata diameter zona hambat sebesar 8,72 mm ± 0,16 mm. Perlakuan B didapatkan rerata diameter zona hambat sebesar 9,63 ± 0,18 mm. Perlakuan C didapatkan rerata diameter zona hambat sebesar 10,05 ± 0,14 mm. Perlakuan D didapatkan rerata diameter zona hambat sebesar 10,21 ± 0,27 mm. Perlakuan E (32,5 mg/L) didapatkan rerata diameter zona hambat sebesar 10,22 ± 0,19 mm. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu ekstrak etanol daun alpukat yang digunakan mempunyai fungsi sebagai antibakteri dengan sifat bakteriosidal pada pengamatan 48 jam. Zona hambat perlakuan A (12,5 mg/L), B (17,5 mg/L), C (22,5) mg/L, D (27,5) mg/L, dan E (32,5) mg/L termasuk ke dalam kategori sedang karena mempunyai diameter sebesar 8-10 mm.

English Abstract

Diseases in fish can be caused by viruses, parasites, fungi, and bacteria. Disease outbreaks in cultured fish can lead to reduced production and even fish death. The bacterium Vibrio parahaemolyticus is a common cause of vibriosis that frequently infects shrimp. V. parahaemolyticus bacteria are also the causative agents of acute hepatopancreatic disease. Fish infected with V. parahaemolyticus bacteria show symptoms such as reddened tails, frayed fins, and pale bodies. Prevention and treatment of vibriosis are carried out using antibiotic compounds. Uncontrolled use of antibiotics will contribute to resistance to antibiotic compounds. The use of antibiotics has adverse effects, including causing resistance and residues in fishery products. Another alternative for disease control is using medicines derived from natural ingredients. Avocado leaves have the potential to inhibit the growth of V. parahaemolyticus bacteria. This study aims to determine the effect of administering crude avocado leaf (Persea americana Mill.) extract at different doses in inhibiting V. parahaemolyticus bacteria in vitro. The research activities were conducted in the Fish Cultivation Laboratory, Division of Fish Parasites and Diseases, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Brawijaya University, from March to April 2024. This study used an experimental quantitative method with two controls, namely positive and negative controls. The research design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 5 different treatments at various doses of crude avocado leaf extract, each with 3 repetitions. The treatments consisted of doses of 32.5 mg/L, 27.5 mg/L, 22.5 mg/L, 17.5 mg/L, and 12.5 mg/L. Treatment A (12.5 mg/L) resulted in an average inhibition zone diameter of 8.72 mm ± 0.16 mm. Treatment B resulted in an average inhibition zone diameter of 9.63 mm ± 0.18 mm. Treatment C resulted in an average inhibition zone diameter of 10.05 mm ± 0.14 mm. Treatment D resulted in an average inhibition zone diameter of 10.21 mm ± 0.27 mm. Treatment E (32.5 mg/L) resulted in an average inhibition zone diameter of 10.22 mm ± 0.19 mm The conclusion from the results of this study is that the crude avocado leaf extract used has antibacterial properties with bactericidal effects observed at 48 hours. The inhibition zones for treatments A (12.5 mg/L), B (17.5 mg/L), C (22.5 mg/L), D (27.5 mg/L), and E (32.5 mg/L) are categorized as moderate because they have diameters of 8-10 mm.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524080097
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 13 Jun 2024 08:18
Last Modified: 13 Jun 2024 08:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/220861
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Lilih Qolbi Kirana Ramadhani.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item