Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya) Terhadap Daya Hambat Bakteri Aeromonas hydrophila Secara In Vitro

Zain, Abdurrahman and Prof. Dr. Ir. Mohamad Fadjar, M.Sc and Febriyani Eka Supriatin, S.Si., M.Si. (2024) Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya) Terhadap Daya Hambat Bakteri Aeromonas hydrophila Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia berhasil menghasilkan 14,6 juta ton ikan dari berbagai spesies melalui kegiatan budidaya perikanan. Dibalik keuntungan budidaya terdapat tantangan seperti penyakit bakterial. Salah satu agen penyebab penyakit pada ikan adalah bakteri A. hydrophila, yang dapat menginduksi penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) atau dikenal sebagai penyakit bercak merah. Umumnya pengobatan penyakit ini menggunakan bahan kimia yang dapat minggalkan residu berbahaya. Alternatifnya adalah menggunakan bahan alami seperti daun pepaya (C. papaya). Daun pepaya diketahui mengandung sejumlah senyawa antibakteri seperti alkaloid, saponin, dan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak etanol daun pepaya (C. papaya) terhadap daya hambat bakteri A. hydrophila secara in vitro dan mencari dosis terbaiknya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2024 di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pemberian ekstrak daun pepaya dimulai dari perlakuan A (52,5 mg/l), B (57,5 mg/l), C (62,5 mg/l), D (67,5 mg/l), dan E (72,5 mg/l), kontrol positif dengan antibiotik tetracycline 30 mg/l, kontrol negatif tanpa antibiotik dan ekstrak daun pepaya, masing-masing 3 kali pengulangan. Parameter utama adalah ukuran diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar kertas cakram. Parameter penunjang adalah suhu yang diperlukan ketika inkubasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak etanol daun pepaya (C. papaya) dapat menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila. Hasil rerata zona hambat uji cakram terbaik adalah perlakuan E (72,5 mg/l) dengan rata-rata zona hambat (9,02 ± 0,45 mm). Pengujian ini menghasilkan sifat antibakteri bakteriostatik atau hanya menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila. Analisa polinomial orthogonal menunjukkan pola grafik linier dengan persamaan y = 0,0785x + 3,3552 dan koefisien R2= 0,8348. Artinya setiap pertambahan dosis perlakuan ekstrak etanol daun pepaya (C. papaya) menunjukkan respon peningkatan diameter zona bening yang lebih besar dalam menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila Senyawa antibakteri yang berperan aktif adalah alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan terpenoid. Diperkuat hasil uji Scanning Electron Microscopy (SEM) yang menunjukkan gambar kerusakan bakteri A. hydrophila

English Abstract

Indonesia has successfully produced 14.6 million tons of fish from various species through aquaculture activities. Behind the benefits of aquaculture, there are challenges such as bacterial diseases. One of the causative agents of disease in fish is the bacterium A. hydrophila, which can induce Motile Aeromonas Septicemia (MAS) or known as red spot disease. Typically, the treatment of this disease uses chemicals that can leave harmful residues. Alternatively, natural materials such as papaya leaves (C. papaya) can be used. Papaya leaves are known to contain several antibacterial compounds such as alkaloids, saponins, and flavonoids. The purpose of this study is to analyze the effect of crude papaya leaf extract (C. papaya) on the inhibitory power of A. hydrophila bacteria in vitro and to determine the best dosage. The research was conducted from February to March 2024 at the Fish Cultivation Laboratory, Division of Fish Diseases and Health, Brawijaya University, Malang. This study used a Completely Randomized Design (CRD) method with the administration of papaya leaf extract starting from treatment A (52.5 mg/l), B (57.5 mg/l), C (62.5 mg/l), D (67.5 mg/l), and E (72.5 mg/l), a positive control with tetracycline antibiotic at 30 mg/l, and a negative control without antibiotics and papaya leaf extract, each with 3 replications. The main parameter was the diameter of the inhibition zone formed around the paper disc. The supporting parameter was the temperature required during incubation. The results obtained from this study indicate that the administration of crude papaya leaf extract (C. papaya) can inhibit the growth of A. hydrophila bacteria. The best average inhibition zone in the disc diffusion test was treatment E (72.5 mg/l) with an average inhibition zone of (9.02 ± 0.45 mm). This test resulted in bacteriostatic antibacterial properties, meaning it only inhibited the growth of A. hydrophila bacteria. Orthogonal polynomial analysis showed a linear graph pattern with the equation y = 0.0785x + 3.3552 and a coefficient R² = 0.8348. This means that each increase in the dose of crude papaya leaf extract (C. papaya) shows a response of a larger increase in the diameter of the clear zone, inhibiting the growth of A. hydrophila bacteria. The active antibacterial compounds are alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and terpenoids. This is supported by Scanning Electron Microscopy (SEM) test results that showed images of damage to A. hydrophila bacteria

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524080088
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 13 Jun 2024 08:17
Last Modified: 13 Jun 2024 08:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/220731
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Abdurrahman Zain.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item